Setelah perlahan alex aimee arvaad dan stefi memberitahu keberadaan kayoona pada oline,sella dan felly.mereka sekarang yakin perlahan akan memberi tahu brave.
Bell keluar main berbunyi alex arvaad dan aimee sengaja membawa brave duduk ditaman belakang.
Stefi sengaja mengajak ketiga sahabatnya itu keperpustaakaan mengerjakan tugas sambil membaca baca beberapa buku,dengan hal itu bisa mengalihkan pikiran sahabat sahabatnya untuk tidak berduaan dulu sama pacar mereka.
"Brev?"
"Hm?"
"Lo sama greace amann aman ajakan?" Tanya alex dengan hati hati dan entah kenap kedua beruang kutub itu mendukung keadaan sekarang dengan dan memberi kesempatan alex bertanga pada brave
"Aman kok,kenapa?" Jawab brave heran dengan mengangkat kedua alisnya bertanya.
"Ada yang pengen gue bicarain sama lo,dan ini serius"
Brave memandang heran ke arah alex dengan megagkat satu alisnya.
"Bicara aja"
Alex menarik nafasnya perlahan membuangnya kasar.
"Apa yang akan lo lakuin.........jika....... Kayoona balik lagi keindonesia?" Tanya alex perlahan lahan tanpa maksud membuat pria itu marah.
Mendengar pertanyaan itu rahang brave mengeras dan menatap tajam ke arah alex. Alex menunduk karena tidak mau melawan balik tatapan itu karena tatapan itu penuh dengan kerapuhan.
"Maksud lo apa?" Jawab brave dengan nada getar "lo jangan pernah nyebut dan bahas dia lagi dihadapan gue,camkan itu" lanjut brave tegas sambil menunjuk wajah alex dan berdiri berjalan meninggalkan 3 sahabanya itu
"Brave tunggu" pinta alex dengan wajah memohon
Langkah kaki brave terhenti tanpa menoleh ia menjawab "apa?"
"Kayoona sekarang udah diindonesia, karena di--"
"Ngaco lo? Karena apa? Karena dia mau rusakin hubungan baru gue sama greace setelah dia ninggalin gue dulu?" Jawab brave dengan senyum miring meremehkan ucapan serius alex itu.
Brave melanjutkan langkahnya kali ini dia benar benar marah dan terdengar beberapa kalimat lagi dari mulut alex membuat kakinya berhenti terlangkah seperti duniannya sekarang ter jeda mendengar beberapa kalimat yang belum pernah didengar pria itu.
"KAYOONA KANKER PARU PARU STADIUM 2 BRAVE! DAN LO NGGAK TAU ITU" dengan emosinya alex mengatakan dengan emosinya yang sudah tak tertahan lagi
Brave memberhentikan langkahnya, mengeraskan rahangnya dan mengepalkan keras kedua tangannya ia tak menyangka kata kata itu akan keluar dari mulut sahabat konyolnya itu.
Brave berbalik dengan wajah sangat marah menghadap alex dan manarik kedua kerah baju yang dikenakan alex.
"Lo jangan ngehibur gue dengan berkata macam macam tentang gadis itu lagi! Karena gue nggak percaya omongan kosong lo!dan sekarang wanita dihidup gue itu hanya nyokap dan greace aja! Ngerti?" Dengan mada tegas dan bergetar brave mengatakan itu kedepan wajah alex dengan menarik kerah baju alex lalu melepaskannya kasar dan melangkah meninggalkan ketiga sahabanya itu.
"Tapi gue nggak main main brave! Gue akan buktiin ucapan gue ini nggak OMDO seperti yang lo kira! Gue tunggu lo jam 3 dicoffie shop daerah rumah sakit medika!dan jika lo nggak datang,gue anggap lo MUNAFIK!" Teriakan alex dengan emosi itu memberhentikan langkah brave lagi sehingga brave berlari ke arah alex dan tubuhnya ditahan oleh aimee dan arvaad dalam tahanan itu brave menegaskan lagi ke arah alex.
"Tenang,gue akan datang" brave melepaskan tahanan aimee dan arvaad dan berjalan menuju alex dengan senyum miring "dan gue akan buktiin omong kosong lo itu memang nggak bisa dibilang real!" Lanjut brave lagi sambil menunjuk bahu alex dan melangkah pergi meninggalkan ketiga sahabatnya itu.
Sejenak,Alex sudah menetralkan emosinya karena ia mengerti jika brave diajak membahas kayoona ia memang sangat sensitif dan alex lah yang bisa menyeimbangkan situasi itu.
"Nanti gue jemput lo berdua jam 3" alex mengatakan itu pada aimee dan arvaad yang masih saja terdiam dan alex melanbkah pergi meninggalkan taman itu.
Setelah bell masuk berbunyi mereka masuk kekelas masing masing,sedangkan brave bertukar duduk dengan adit lagi untuk yang kedua kalinya,adit sekarang duduk dibelakang greace dam brave duduk dikursi adit yaitu dibelakang sekali.
"Lo berantem sama brave lagi?"
Greace mengerutkan alisnya tak paham maksud stefi,dan ia melihatkan pandangannya kebelakang ternyata bukan brave melainkan adit yang duduk dibelakangnya.
"Kayaknya nggak deh"
"Trus kenapa brave duduk dibelakang?" Tanya stefi lagi seketika ia mengalihkan pandangannya melihat alex yang duduk dielakangnya,tanpa bertanya lagi stefi mengerti mengapa brave pindah duduk kebelakang.
Untung guru masuk -batin stefi
Greace mengangkat bahu tak mengerti kenapa pacarnya pindah kebelakang, ketika ingin bertanya bu dewi masuk untuk mengisi jam selanjutnya.
Setelah 2 jam pelajaran belajar jam terakhir dengan bu dewi akhirnya kelas mereka habis dan saatnya mereka pulang. Brave tidak mau menyakiti perasaaan gadisnya dan ia hanya memilih menunggu gadis itu di parkiran.
Gadis itu menatao dengan oandangan tak terbaca setiba ke arahnya. Membuat perasaan brave kacau saja.
Sial!
"Brave?kamu kenapa? Ada masalah?"
"Eh.e-enggak kenapa napa kok gris" bohong brave gugup
Terbukti! Memang greace merasakan prianya sedang ada masalah! Kalau pria nya sedang baik baik saja pasti pris itu memanggilnyadengan sebutan 'yang' atau tidak ia menjahili gadis itu sebelum pulang.
Kamu jangan bohong brave,aku ngerasain apa yang kamu rasakan -batin greace
Maafin aku greace - batin brave
B&G
Gemes deh gue brave💔
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Scratch [END]
Teen Fiction[Sebelum baca,wajib follow aku dulu ya,soalnya ada beberapa bagian aku private^^] "Dimana menceritakan seorang pria yang ditinggalkan cinta pertamanya karena gadis itu selain menerima perjodohan dari papinya,ia juga menutupi sakit yang ia tanggung s...