TheLastScratch🔮 Twentyseven

1.6K 75 0
                                    

Pagi itu seperti biasanya, kakson bersiap siap berangkat kuliah, greace bersiap siap berangkat sekolah dan brave yang datang pagi menjemput nya. Kadang pria itu sarapan dirumah nya dan kadang ia sarapan dirumah greace.

Setelah greace menyambari handphone dan tas baby blue nya,ia langsung turun kebawah yang mendapati kakson bersama brave.

"Eh tumben pagi pagi udah datang" sapanya pada brave,kakson heran biasanya ia menanggapi kesal kalau pria itu datang terlalu pagi,tapi entah mengapa sekarang.

"Tumben lo ramah banget pagi ini"jawab kakson yang memberikan rotinya pada greace untuk diberi selai stroberry yang sedang diolesi greace ke rotinya.

"Hm.ga-gapapa kok nanya aja" jawab gugup seperti cuek greace setelah mengoleskan selai roti pada roti kakson dan brave, ia langsung mendaratkan roti itu kedalam mulutnya.

Kakson juga tekal megetahui kalau mereka berdua pulang dengan kotor kotor akibat ice cream, kakson juga mengerti adeknya mulai merasakan jatuh cinta,dan tentu itu hal yang wajar, mungkin akan membuatnya bahagia selama ditinggal dengan ayah dan bunda.

Kakson berdiri dan menyambari tasnya yang bereda disampingnya lalu memakainya disebelah bahu kirinya,ia langsung menepuk kecil bahu brave yang ada disebelah kanannya.

"Jangan bikin dia kecewa ya" bisik kakson dan menepuk bahu brave, ia hanya menjawab sengan senyuman dan anggukan pada kak son.
"Udah kakak duluan ya,byee" jawab kakson lagi sambil mengucak kecil rambut adik yang berada duduk didepannya.

"Hati hati kak"

Dimeja makan tinggal mereka berdua disana,hanya ada percakapan singkat saja tentang tugas,lalu mereka berangkat. Hari ini brave membawa motor sport nya yang berwarna putih ia rasa mungkin agar bisa lebih dekat dengan gadis itu.

"Tumben motor" tanya greace saat menutup kembali pintu utama tempat mereka keluar barusan

"Gapapa,mobil gue kotor bekas lo duduk malam tadi"

"Apa lo bilang?gue kotor?lo ya gaada puas puasnya ngatain gue,ihhhhhhh" greace mengepalkan kedua tinjunya dan menghadapi kewajah beave lalu menjatuhinya dan berjalan cepat meninggalkan brave. Brave hanya tersenyum gemas melihat gadis yang ia goda itu marah.

Setelah ia menunggu diluar pagar rumahnya,motor brave pun keluar dan berhenti didepannya.

"Naik" gadis itupun menaiki motornya tetapi hanya memegang tas pria itu sebagai pegangan nya

"Ayo jalan"

"Gamau,pegang dulu yang erat"

"Gamauuuu ahl

"Nahh kan begini buat lo ga jatuh"ucap brave setelah menarik kedua tangan grece dan meletakkan kedua tangan gadis itu dipinggangnya.

Greace hanya bisa terdiam menuruti permintaan pria itu.karena debaran jantungnya sudah mulai tidak stabil.
Dalam pelukan disaat perjalanan itu entah kenapa greace merasakan detakan jantung brave berbunyi kencang ketika ia menyandari samping kepalanya dipunggung pria itu,karena tas pria itu ia letakkan didepan. Greace pun tersenyum tak kharuan mendengar debaran jantung pria itu.

Terlihat sekilah wajah gadis itu tersenyun dari kaca spion brave.

"Eh lo kenapa senyun2?" Tanya brave heran

Ni orang kenapa bisa tau

Greace menegakkan kepalanya tak peduli dan wajahnya sangat merah merona akibat ketangkap basah pleh brave tersenyum sendiri.

"A-apasih ma-na ada gu-gue senyum sendiiri,ngaco sih lo"jawab greace membuang pandangannya kesamping setelah sekilah melihat wajah brave dispion,brave hanya tertawa kecil kalau melihat gadis itu panik.

Setelah motor itu memasuki lokasi parkiran sekolah banyak siswi yang berteriak hebohnya,biasanya kalau pakai mobil tidar terlalu karena mobil tertutup,tapi kali ini antusias memancing perhatian mereka

"Primadone bareng pangerann!!"
"Aaa sweeetttt"
"Cabeee"
"Gue envyyyyyy"
"Dasar anak baru aja udah kegatelan!"

Dan masih banyak lagi teriakan itu tetapi mereka tidak menghiraukannya. Dan setiba mereka diparkiran ada 3 cewek yang menghampiri brave tiba tiba.

"Pagi brave,ni gue bawain sarapan pagi"

"Dan ini gue bawain minumnya"

"Ini gue bawain coklat"

Setelah mendengaran ucapan 3 gadis itu kuping greace terasa panas entah karena cemburu atau apa ia langsung saja meninggal kan brave ditempat. Brave hanya menanggapi bingung bagai mana cara menolak nya. Mata brave memandang punggung greace jauh ia tidak bisa mengejarnya karena tiga gadis itu menghalangi langkahnya. Untung saja 3 sahabatnya itu datang disaat yang dibutuhkan yaitu aimee alex dan arvaad,mereka datang setelah melihat greace dengan bibir manyun berjalan sendiri dari parkiran kekoridor sekolah.

"Aaa eeee " jawab brave bingung dan menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Sini kita yang bawain,makasih ya makanannya" tiba tiba mereka datang dan menyambarinmakanan ditangan 3 gadis itu dan brave hanya menghela lega.

"Kita duluan ya brave byeee" salam mereka sebelum pergi dan melambaikan tangannya pada brave

"Untung lo pada datang disaat yang tepat,udah buat lo aja makannya gue mau susul greace kekelas" setelah ucapan panik itu brave langsung berlari keci mengejar gadis yang telah meninggalkannya kekelas sendirian tadi.

Setiba dikelas brave melihat greace yang duduk sendirian karena stefi pasti datangnya 5 menit sebelum bell masuk. Ia menyampari gadis itu dan duduk dibangku stefi yang kosong.

"Lo kenapa ninggalin gue tadi?"

"Habisnya lo lama!" Jawab greace membuka tasnya dan mengeluarkan buku paket

"Kok lo manyunin gue?"

"Apa sih,mana ada gue mayunin lo" tatapan greace masih saja ke buku itu dan kali ini ia memukanya dan pura pura membaca

"Lo cemburu ya?" Tunjuk jari telunjuk brave ke wajah gris,pria itu sengaja memerengkan tubuhnya sedikit nunduk agar bisa menunjuk wajah gadis itu,setelah pertanyaan itu wajahnya memerah.

"Kegeeran lo mana ada gue cemburu sama lo! Udah sana pindah gue mau belajar!"

"Cie cemburu niii, mereka bukan siapa siapa gue,mereka cuma fans base gue yang terabaikan"

"NGACO DEHH,udah sana pindahhhh!" Kali ini grece menolak nolah tubuh brave agar pindah kebelakang dam berhenti menggodanya

"Eh brave makasih ya makanan nya,kalau nggak fans lo pagi pagi yang anter makanan,udah kelaparan ge mapel jam pertama" ucap alex tiba tiba baru masuk sambil mengusap ngusap perutnya

"Denger tu kata alex" ucap terakhir brave sebelum pindah tempat duduk.

Sewaktu akan duduk brave memundurkan langkahnya lagi ke meja greace dan bertanya.
"Gantungan lo mana?"

"Ini,puas lo?" Jawab greace jutek menyodorkan dan mengangkat tasnya yang ada gantungan yang diberi brave malam tadi.

"Hehehe" brave hanya membalas dengan cengiran puas telah membuat gadis itu sangat kesal hari ini lalu ia duduk dibelakang gadis itu tepatnya ditempat duduknya sendiri.

B&G

Duhhhh gris baru malam tadi tawa bareng dan pagi ini udah kesal mulu hahahah

Hello ndun

The Last Scratch [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang