TheLastScratch🔮Fiftyfive

1.6K 72 1
                                    

Hari ini tepat dimana kayoona keluar dari rumah sakit, dan greace juga tahu kalau kayoona akan pulang hari ini, kay juga sudah memberitahu pada greace kalau nyokap dan mantannya yang akan mengantarinya ke apartemennya.

"Abang,buruan. Nanti keburu kayoona nya nunggu lama"

"Iya miii"

Setelah mereka keluar,tak lupa brve melirik rapuh ke arah rumah greace.

Maafin aku greace,ini belum saatnya- batin brave

Mobil mereka melaju dengan kecepatan rata rata meninggalkan rumah itu,sehingga gadis yang mengintipnya dari jendela tadi pun keluar,sambil meneteskan air mata.

Harus kah akan terus begini -batin greace

Greace memesan taxi online, beberapa menit menunggu taxi itu datang,lalu ia melaju ke rumah sakit medika.

Setiba brave dan mami di rumah sakit itu,mereka langsung memarkirkan mobilnya diparkiran rumah sakit lalu mereka berjalan masuk kedalam rumah sakit

Gadis yang memandang mereka dari paling pohon hanya melihat dengan tegar apa yang brave lakukan dan mami nya.

Setelah mereka masuk,greace menyandarkan tubuhnya di pohon dekat rumah sakit itu, air matanya memang tak berhenti sejak tadi,harus kah ia menahan sakit ini terus menerus? Haruskah hatinya yang terluka demi membuat hati orang lain bahagia?haruskah perasaannya yang dikorbankan?

"Pakai ini"

Tiba tiba sebuah sodoran sapu tangan didepan wajah greace,membuat perlahan ia mengarahkan pandangannya ke arah orang yang memberi sapu tangan itu.

"Kak al"

Dia adalah kapten pelatih greace di tim basket, kak al tersenyum sambil menggerakkan sapu tangan itu.

"Ambil"

Dengan tangan lemah dan pelan ia meraih sapu tangan itu lalu menyeka air matanya.

"Kita duduk dulu" ucap kak al membawa gadis itu ketempat duduk taman belakang rumah sakit

Setelah duduk diayunan dekat taman itu, kak al memandangi gadis itu termenung sedih menatap lurus pada anak anak yang main ditaman.

Kak al mengikuti arah pandang greace yang sedang termenung. Hingga kata katanya menyentakan gadis itu dari lamunannan dan segera menyeka air matanya yang turun

"Kadang cinta nggak semua moment akan membuat kita bahagia"

Kata kata itu menyentakkan greace yang sedang melamun,ia langsung menyeka air matanya lalu menoleh pada kak al yang masih memandang lurus arah taman

"Maksud kakak?"

Kak al menatap kedua bola mata greace yang masih berkaca kaca.

"Kenapa lo mau mendam semua ini?sedangkan perasaan lo sendiri---"

Ucapan kak al dipotong dengan gadis itu.

"Kadang cinta nggak selalu egois kak. Ada kalanya kita mengalah walaupun resikonya perasaan kita akan jadi korbannya" jelas greace membuang pandangannya kearah anak anak itu lagi.

"Kalau lo sayang,nggak seharusnya lo mendam gini,lo bisa ceritain semuanya ke cowok lo. Dan cowok lo bisa milih buat jaga siapa dan dengan cara itu,nggak akan ada yang tersakiti dari kali--"

The Last Scratch [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang