TheLastScratch🔮 Twentytwo

1.5K 75 0
                                    

Karena tidak ada topik pembicaraan lagi, greace mencoba membuka topik baru. Ternyata topik baru itu membuat suasana kacau dan keadaan kay drop lagi.

"Oh iya kay,nyokap lo kapan jagain lo disini kay?"

"Hmm,kayak nya masih lama deh,soalnya nyokap masih urusin sidang mereka di swiss,nyokap aja belum sampe ke indonesia"

Kay tiba tiba meneteskan air mata dan mencoba mencurahkan isi hatinya pada greace.

"gue tertekan gris,gue sayang sama mereka berdua tapi gue nggak bisa buat mereka bahagia,gue cuma nyusahin aja keluar masuk rumah sakit,dan harapan terakhir gue sebelum gue pergi,gue mau mereka rujuk lagi" jelas kay sambil meneteskan airmatanya dan menyadar lemah

"Ei kay,kayy,lo liet gue" ucap greace sambil mengangkat kedua pipi kay yang menunduk dengan posisi menyandar lemah dengan nafas yang kembang kempis itu

"Lo nggak boleh ngomong gitu, lo punya penyakit gini karena ini ujian allah! Lo liet gue,dengerin gue ngomong,lo nggak boleh bilang lo akan pergi,itu dosa kay dan lo disini ada gue,gue yang akan nemani lo selama lo kesepian,lo nggak boleh ngomong gitu lagi kay"ucap greace yang menenangkan kay dengan pelukan gemetar dan tangisan dari mata gadis yang menenangkan kay itu.

"Tapi griss" tangis tersedusedu kay dengan membalas memeluk tangan gris dengan erat. "Gue nggak pantas untuk dirawat lagi,kalau hidup gue cuma nyusahin aja,gue yang salah,gue penyebab semuanya,gue udah bikin bonyok gue cerai gara2 pertunangan itu,gue salah,gue yang ngancurin mereka,gue--" tiba tiba dada kay bergetar kencang dan sakitnya kambuh sehingga membuat ia meringis kesakitan

"Kay,lo kenapa kay apa yang lo rasain?" Tanya greace wajah penuh kekhawatiran dan cemas

"Sakit gris"tangisan lemah kay

"Lo tunggu ya,Lo bertahan kay,ada gue disini,dokter akan datang sebentar lagi" ucap greace dengan cepat dan nada cemas sambil memencet tombol emergency beberapa kali tergesa gesa dan mengusap2 kepala kay yang sekarang telah terbaring lemah

Pintu terbuka keras menandakan dokter dan suster datang,dengan sigap dokter itu memeriksa dan asistennya dan memasang alat bantu pernapasan gadis malang itu.

"Mbak silahkan tunggu di luar" ucap suster yang menarik lambat tangan greace keluar

Greace masih meneteskah air matanya saat menunggu dokter dan suster itu keluar dari ruangan kay,mau gimana pun ia sudah merasa salah telah mananyakan sesuatu yang akhirnya jadi begini.

Maafin gue kay,gue nggak maksud buat lo gini - batin greace

Setelah seperempat jam greace menunggu diluar,dokter dan suster itu pun,greace yang duduk dikursi tunggu langsung menegakkan tubuhnya menanyakan bagaimana keadaan gadis itu.

"Dok! Bagaimana keadaan teman saya dok?" Tanya greace dengan mada khawatir dan menyeka air matanya

"Keadaan Kayoona baik baik saja,tadi dia cuma drop gara gara terlalu emosi, saya harap adek jangan dulu untuk menanyakan sesuatu yang membuat kondisinya drop lagi seperti tadi" jawab dokter itu dengan ramah

"Baik dok,berarti tidak terjadi apa apa kan dok?"

"Tidak apa apa,pasien sedang istirahat sekarang,mungkin adek bisa menemuinya besok lagi ya"

"I--iya dok"

"Baiklah,saya permisi,selamat sore"

"Iya dok makasih"

Dokter dan suster itu pergi meninggalkan greace,lalu greace merasa lega karena keadaan sahabatnya itu baik baik saja. Greace masuk sebentar untuk pamit dengan gadis yang terbaring tidur itu.

"Kay,maafin gue ya."ucap greace mengelus2 lengan gadis yang sedang tidur itu sambil menatap penuh rasa tidak tega. "Besok gue kesini lagi buat nemenin lo dan bawa sahabat sahabat gue sesuai janji gue" ucap greace lagi kali ini ia mengelus pipi gadis itu yang masih ada bekas air matanya tadi dan tersenyum seakan ia lagi berbicara dengan orang sadar "Bye kay" ucap greace sebelum ia meninggalkan ruangan itu karena ia lega orang yang ia khawatirkan tadi sudah membaik tidur dan istirahat.

B&G

Jangan lupa tinggalin votmmennya ya guys,karena aku udah greget dan gemetar buat nulis part ini😂

The Last Scratch [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang