TheLastScratch🔮Fiftythree

1.4K 72 2
                                    

Brave datang didepan kursi teras yang sedang diduduki greace. Greace tetap memandangnya dalam keadaan baik baik saja.

"Kamu dari tadi nungguin?" Tanya brave yang baru meletakkan helmnya sebelum beranjak lalu duduk disebelah greace.

"Gak kok,aku baru keluar" bohong greace,padahal gadis itu sejak tadi turun dan duduk disana tak sabar menemui pacarnya yang tampan itu.

"Hmm" jawab brave meletakkan tangannya di sandaran kursi seperti merangkul greace dari jauh

"Kenapa kamu ajak ketemu malam malam? Tumben nginap dirumah alex,tante bella gaada temen lah kalau gaada kamu" cerocos greace membuka bicara

"Mami nemenin tante clara dirumah nya, kalau soal aku ajak ketemu...." Brave menghadapkan tubuhnya menatap wajah greace yang menatapnya juga.

"Kangen boleh?" Lanjut brave sambil mengangkat kedua alisnya

Greace menyilangkan tangan didada sambil memicingkan matanya menatap dekat brave,membuat brave yang ditatap mematung. "Gombal" bisik greace lalu menjauhkan pandangannya.

"Huhhhhhh" hela nafas brave terdengar keras

"Ngapain nafas lega?" Tanya grece heran

"Tegang barusan"

"HAHHH?"

"Akunya yang, kirain kamu mau ci--"

Plakkk

"Awwwww"ringis brave memegang pipinya yang ditampar greace.

"Mesum"

"Tapi sayang kan?" Balah brave memasang puppy eye's

"Enggak" balas greace dengan memutar bola mata malas

"Jadi nggak sayang ni?" Goda brave

"Enggak!" Pipi greace memerah karena menahan degdegan dan tawa

"Yakin nggak sayang ni?" Balas brave mendekatkan pipinya manja ke bahu greace

"Apaan sih brave,kayak anak kecil aja" jawab greace menoyor kepala brave untuk menjauh darinya,dan yang ditoyor malah cengegesan.

"Jangan jutek mulu dong, bikin aku tambah sayang tau" goda brave sehingga mendapatkan tatapan sinis dari greace saat ini wajah gadis itu benar benar memerah.

Lalu tawa brave tiba tiba pudar,Brave dan greace sama sama menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi yang didudukinya,sambil menatap indahnya langit malam ini. Sehingga beberapa detik menghening,pertanyaan brave yang mengacau pikirannya keluar juga.

"Gris?"

"Hm?" Walaupun menjawab panggilan dari pria itu,gadis itu masih tetap saja memandang keatas langit.

"Kamu mau gak janji sama aku?"

"Janji apa?" Jawab greace menoleh menghadap wajah prianya itu.

"Janji dulu?" Brave mengangkat kelingkingnya.

Greace mengangkat kedua alisnya, lalu ia mengangkat kelingkingnya dan mengaitkan pada kelingking brave.

"Iya,janji apa?"

"Hmmm,aku harap apa pun yang terjadi dalam hubungan kita, kita harus terbuka, sekalipun itu menyakitkan, karena dengan keterbukaan itupun kita bisa menyembuhkan luka itu bersama,janji?"

Greace menanggapinya dengan senyuman. Lalu ia membuang pandangannya kearah depan.

"Tapi kalau salah satu dari kita ngelanggar janji itu?" Tanya greace tanpa menoleh pada pria itu lagi.

The Last Scratch [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang