Part 6 (New Revisi)

10.4K 232 2
                                    

Annisa pov~
Hari ini adalah hari ke 3 mas Ragi di kediaman kami. Dan menjadi hari terakhir dia di kediaman kami 😧
Kenapa terakhir ?
Karena hari ini dia akan di bawa ke tempat Karantina agar lebih siap saat menghadapi test masuk TNI minggu depan.
Sedih ? Kata itulah yang diucapkan hatiku.

Ya Allah perasaan apa ini ? Kenapa aku sedih saat Mas Ragi tidak berada di rumah kami lagi.
Pagi ini mungkin shalat jamaah terakhir kami bersama mas Ragi, ya TERAKHIR.
Setelah selesai shalat subuh jamaah, aku langsung ke dapur untuk membantu bunda memasak sarapan pagi ini.
Setelah selesai membantu aku langsung memanggil semua orang untuk sarapan. Tapi saat aku sudah memanggil semua orang untuk sarapan aku tidak melihat sosok mas Ragi.
Kemana dia ? Ucapku dalam hati.

Saat aku berjalan menuju kamar atas untuk memanggil adikku sarapan, aku melewati kamar mas Ragi. Ya kamar mas Ragi kebetulan bersebelahan dengan kamar adikku.
Dan benar saja firasatku jika mas Ragi ada dikamarnya, ternyata dia sedang memasukkan pakaian dan peralatannya yang akan dia bawa ke tempat karantina.

"Mas ? Ucapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas ? Ucapku.
" Eh iya nis, ada apa ?. Dia menampakkan lesung pipitnya itu padaku.
"Cuma mau bilang jangan sampe ada yang ketinggalan mas." ucapku.
"Siap Nis,hehe" ucapnya.
"Ya udah mas,kalau sudah selesai langsung turun ke bawah sarapan mas" ucapku.
"Siap Nis" ucapnya sambil tersenyum.
"Ya udah mas Nisa ke bawah duluan ya" ucapku.
"Iya" ucapnya.

Ragi.
Ya hari ini adalah hari terakhirku di rumah Keluarga yang mau membantu ku untuk menggapai cita-citaku.
Alhamdulillah ,itulah kata syukur yang selalu aku ucapkan.
Namaku Ragi Irawan Saputra.
Umurku sekarang 18 Tahun. Sebenernya setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas aku telah mencoba daftar menjadi Polisi di jawa, namun hasilnya nihil. Ya aku telah mengalami kegagalan sebanyak 2 kali mendaftar menjadi Polisi. Sampai suatu saat om ku(Om Sutris) menawarkan padaku untuk menjadi TNI saja. Dan setelah ku pikir-pikir itu bukan ide yang buruk. Dan disinilah aku berada,mencalonkan menjadi TNI di Kalimantan Selatan, lebih tepatnya di Banjarbaru.
Dan dengan baik hatinya keluarga teman om Sutris bersedia membantu ku menggapai cita-citaku menjadi TNI.
Sudah 3 hari aku berada di kediaman keluarga ini, sangat baik mereka menerima ku di kediaman mereka. Kehangatan keluarga ini yang membuatku betah berlama-lama disini.
Tapi ternyata aku di kediaman mereka hanya 3 hari,karena aku harus ke tempat karantina.
Setelah shalat subuh berjamaah aku memutuskan untuk bersiap-siap sekarang. Dan saat aku sedang bersiap-siap suara lembut yang  membuat jantungku melompat-lompat terdengar di depan pintu kamar. Ya suara itu milik Annisa, ntah sejak kapan jika aku mendengar suaranya jantungku menjadi lompat-lompat.
"Mas ? Ucapnya
" Eh iya nis, ada apa ?. Ucapku dengan senan.
"Cuma mau bilang jangan sampe ada yang ketinggalan mas." ucapnya
"Siap Nis,hehe" ucapku dengan hati yang berseri-seri, karena dia sangat perhatian sekali padaku.
"Ya udah mas,kalau sudah selesai langsung turun ke bawah sarapan mas" ucapnya.
"Siap Nis" ucapku sambil tersenyum.
"Ya udah mas Nisa ke bawah duluan ya" ucapnya sambil tersenyum.
"Iya" ucapku.

Ya Allah.. Kenapa dia sangat perhatian sekali. Ucapku dalam hati sambil tersenyum.

Bersambung..

Pergi Demi Tugas Pulang Demi Cinta (BEBERAPA BAGIAN CERITA ACAK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang