Author pov~
Hari ini annisa dan fahmi pindah untuk menetap di rumah dinas, dan mereka sudah bersiap mulai pagi untuk merapikan barang-barang untuk di rumah dinas, mulai dari susunan interior dan sebagainya, annisa dan fahmi merasa terbantu karna teman-teman fahmi yang notabennya masih bujangan(belum menikah) yang kebetulan satu barak dengan fahmi bersedia membantu pekerjaan mereka untuk mengangkat beberapa barang yang memerlukan bantuan tenaga.
Annisa pun berinisiatif untuk membeli beberapa makanan dan sarapan untuk teman-teman fahmi.
“mas, adek pergi beli makanan di indo***t sama beli sarapan di warung dulu ya.” Ucap annisa kepada fahmi
“iya, hati-hati ya.” Ucap fahmi.
Setelah itu annisa pun pergi dengan berjalan kaki, karna tidak mungkin hanya untuk membeli makanan kedepan komplek yang tidak terlalu jauh mesti naik mobil. Setelah sampai di warung annisa memesan beberapa bungkus sarapan dan kebetulan di sebelah warung itu ada indo****t jadi sekalian saja annisa membeli beberapa minuman dan cemilan.
“ibu baru ya disini ?” tanya pemilik warung
“oh iya bu, saya baru pindah kesini.” balas annisa
“pantesan saya baru melihat ibu.” Ucap pemilik warung dengan ramah
“iya bu, salam kenal saya annisa.” Ucap annisa tak kalah ramah
“mau dipisah atau di gabung aja bu sambelnya ?” tanya ibu warung
“tolong dipisah aja bu.” Balas annisa
Tak lama ada beberapa ibu-ibu yang datang ke warung, dan ternyata itu ada bu rini (tetangga sebelah Annisa)
“lohhh mba nisa disini tohh.. tadi saya ke rumah mba, tapi kata om fahmi nya mba pergi ke warung, padahal saya mau bantuin beres-beres, maaf ya saya bangun kesiangan.” Ucap bu rini
“oohh iya bu ngak papa, saya jadi ngerepotin ibu.” Ucapku
“perkenalkan ibu-ibu, ini annisa, istrinya om fahmi yang dokter itu lohh..” ucap bu rini mengenalkanku, dan akupun berjabat tangan berkenalan satu persatu
“kenapa jadi bangun kesiangan bu ?” tanya ibu warung dengan nada menggoda bercanda
“ahhh biasa lahh.. suami baru pulang dari luar kota jadi nya ya gitu deh.” Ucap bu rini malu
Dan tawa ibu-ibu yang ada disitu pun pecah karna candaan bu rini dan ibu pemilik warung. Namun ada hal aneh, karna ada salah satu yang sepertinya sinis pada annisa. Ya dia adalah bu windi, sewaktu bu windi belum menikah dengan om roni (suaminya windi yang kebetulan adalah teman fahmi). Dia pernah sangat mengejar mas fahmi dan tentu saja pernah menaruh rasa pada suaminya, namun karna fahmi sudah paham gelagat windi waktu itu karna itulah fahmi mulai menjauhi windi. Alasan fahmi menjauhinya tentu karna fahmi tidak menyukai windi dan tentu saja itu akan ditakutkan membuat hubungan fahmi dan roni bermusuhan, fahm sangat menghindari hal itu. Dan sekarang windi malah membenci annisa, sungguh aneh dunia ini. Annis mengetahui kisah ini dari bu Rini, sewaktu annisa baru melihat-lihat rumah bu Rini sudah memberi tau apa yang harus dilakukan selama di asrama,siapa saja orang yang harus dihindari agar tidak terjadi keributan tentu itu sangat membantu annisa dan tentu saja bu Rini menceritakan sedikit tentang suaminya, ternyata suaminya ini terkenal haha. Tak lama selesai sudah para ibu-ibu ini belanja termasuk annisa mereka pun segera pulang ke rumah masing-masing, untungnya rumah windi agak jauh dari rumah annisa.
“assalamualaikum.” Ucap annisa saat sampai di rumah
“waalaikumussallam.” Ucap semua yang ada di dalam rumah
“ini di makan dulu sarapan sama cemilannya.” Ucapku pada mereka, dan aku segera mengambil peralatan makan yang alhamdulillah sudah tersusun rapi.
“sudah cantik, baik juga istri kau fahmi.” Ucap arga
“awas jatuh cinta.” Ucap fahmi sinis dan mereka semua pun tertawa.
Setelah selesai semua fahmi langsung mandi karna setengah jam lagi harus ke rumah sakit, sedangkan annisa menyiapkan keperluan yang harus di bawa suaminya itu, setelah itu annisa masih ada waktu untuk bersantai karna lusa baru bisa balik kerja. Tak lama fahmi sudah siap untuk pergi ke rumah sakit, karna sekarang mereka di rumah dinas, jadi rumah sakit tidak terlalu jauh lagi untuk ditempuh fahmi, maka dari itu fahmi sekarang berinisiatif untuk naik motor saja. Annisa mengantar fahmi sampai teras depan rumah,
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Demi Tugas Pulang Demi Cinta (BEBERAPA BAGIAN CERITA ACAK)
RomancePertemuan antar manusia tidak ada yang tau. Takdir dari Tuhan lah yang menentukan alur Pertemuan antar manusia. Qada dan Qadar dari Allah pun telah di tetapkan untuk semua manusia. Manusia bisa berencana Tapi hanya Allah yang bisa berkehendak. Allah...