Annisa pov~
Dan namanya adalah... Ragi Saputra Irawan.
“Yahh.. nama yang bagus menurutku. Tapi orangnya gimana ya ? penasaran juga aku dengan wajahnya”(ucapku dalam hati)
Keesokkan harinya
Ini adalah hari raya idhul fitri ke dua. Seperti biasa di rumahku saat-saat seperti ini pasti ramai dikunjungi keluarga dan teman-teman dari orang tuaku. Sedangkan teman-teman ku biasanya bakalan datang kalau hari ke 5 atau ke 7 idhul fitri. Secara otomatis rumahku akan dipenuhi oleh para tamu.
Sore harinya , ayahku pamit ke bunda. Katanya mau ke Bandara nemenin om sutris.
“bun..” panggil ayahku
“iya?” jawab bundaku
“ayah pergi ke Bandara sebentar ya, nemenin sutris nih. Sebentar aja kok.” Ucap ayahku
“ayah ini gimana sih ? rumah lagi penuh sama sanak saudara kok malah pergi gitu.” Ucap bundaku
“hehe.. bentar aja kok bun..” ucap ayahku membujuk
Ya.. ayahku ini merupakan seorang TNI, Tapi beliau sangat takut kepada bundaku. Katanya sih saking cintanya, makanya jadi takut. Hahaha.. seperti SSTI(Suami-Suami Takut Istri) gitu.. makanya jika aku kelak memiliki suami, dan jika diberi pilihan maka aku ingin memiliki seorang suami yang memiliki sifat seperti ayahku.
“iya deh, hati-hati yah.” Ucap bundaku
“iya.. Assalamualaikum.” Ucap ayahku
“waalaikumussallam.” Ucap bundaku
Tak berapa lama, aku bertanya ke bunda dimana ayahku. Ternyata bunda menjawab ayahku sedang menjemput si orang itu (Ragi) di Bandara.
Oiya aku memiliki adik sepupu perempuan dia masih SMP namanya Arin. Aku sangat sayang sekali kepadanya, mungkin karna dia sangat akrab denganku. Kini aku sedang mengobrol dengannya di taman rumahku. Saat kami sedang asik menonton drama korea tiba-tiba ada seseorang yang menutup layar laptop secara tiba-tiba dan orang itu tak lain dan tak bukan adalah Raihan adik kandung laki-laki ku dan karena aku dan arin marah maka setelah itu kami asik kejar-kejaran setelah itu tak lama aku tidak bisa mengontrol diriku karna terlalu cepat berlari dan brukk.. aku merasa menubruk badan seseorang. Untung kami berdua tidak jatuh.
“Astagfirullah...” ucapku
“eh.. kamu tidak papa kan ?” tanyanya dengan nada khawatir
Saat aku mendongakan wajahku untuk melihat siapa orang yang ku tabrak, ternyata yang ku tabrak adalah..
Aku tidak mengenal pria ini. Siapa dia ? apa dia maling ? masa ada maling se ganteng ini ? (pikirku dalam hati)
“maaf.” Ucapnya
“oh, tidak seharusnya saya yang minta maaf.” Ucapku
“cieee.. ciee.. udah ah jangan tatapan terlalu lama.. ntar baper lohh..” ucap Arin (adik sepupuku).
Tak lama entah kenapa pipiku berubah menjadi merah seperti tomat yang sudah masak.
“permisi.” Ucapku
Kemudian aku pun langsung berlari mengejar Arin yang sudah masuk ke rumah lewat pintu samping. Namun sebelum aku masuk aku melirik lagi ke belakang dan ternyata dia masih memandangiku dan memberi senyum manisnya, tanpa membalas senyumnya aku pun langsung masuk ke dalam rumah.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Demi Tugas Pulang Demi Cinta (BEBERAPA BAGIAN CERITA ACAK)
RomancePertemuan antar manusia tidak ada yang tau. Takdir dari Tuhan lah yang menentukan alur Pertemuan antar manusia. Qada dan Qadar dari Allah pun telah di tetapkan untuk semua manusia. Manusia bisa berencana Tapi hanya Allah yang bisa berkehendak. Allah...