Fahmi pov~
Keesokan harinya ..Jam makan siang telah tiba, aku melangkahkan kakiku untuk mengisi perutku di kantin Rumah Sakit, namun saat aku sedang memesan makanan aku tak sengaja melihat bidadariku duduk sendiri dan terlihat sangat murung di meja paling ujung di kantin ini. Tanpa berfikir panjang ku hampiri dia namun sayang baru aku mau menuju kesana namun teman-teman nya sudah lebih dulu duduk menemani bidadariku. Saat aku melirik meja itu lagi Alhamdulillah karena kehadiran teman-teman nya itu senyum pun kembali terpancar dari wajah bidadari itu. Tanpa sadar Karena saat aku melihat dia tersenyum entah kenapa bibirku pun tersenyum.
Apa dia terlihat murung karena kejadian kemarin ? apakah ini kesempatanku untuk masuk dan menjadi bagian di hatimu ?Annisa pov~
Sekarang adalah jam istirahat siang entah kenapa aku sangat malas untuk melakukan aktivitas, namun perutku sudah demo untuk segera di beri makan, dengan terpaksa kulangkahkan kakiku ke kantin. Tak lama pesanan makananku datang, aku memilih untuk duduk di meja paling pojok di kantin ini, aku memiliki alasan sendiri kenapa aku memilih tempat duduk yang biasanya bukan tempat yang aku duduki ketika makan di kantin.
Apa ini ya rasanya Galau ? kenapa aku harus memiliki perasaan ini ? apakah aku memang benar-benar sudah menjatuhkan hatiku padanya sehingga saat aku mendapatkan kabar kemarin hatiku merasa begitu hancur. Tak lama saat aku sedang berfikir sahabat-sahabatku bergabung di mejaku ya karena ada mereka aku sedikit terhibur, aku belum menceritakan kejadian kemarin kepada mereka, karena aku berfikir ini adalah suatu aib seseorang yang tidak boleh diumbar. Tak lama adzan dzuhur berkumandang ,aku dan sahabat-sahabatku menuju ke mushola, saat aku berdiri dari meja dan akan melangkah dari kantin aku tak sengaja bertatapan dengan laki-laki yang memberiku sedikit kekuatan atas kejadian kemarin, ku berikan senyum untuknya kemudian aku langsung menyusul sahabatku yang sudah duluan keluar dari kantin.
Hari ini aku mendapat shift pagi, maka jam 14.00 aku sudah di perbolehkan pulang. Saat aku keluar dari rumah sakit aku baru ingat kalau tadi pagi aku tidak membawa mobil dan diantar oleh ayahku, Dam~ bagaimana aku pulang ?. saat aku sedang bingung tak sengaja aku bertemu dengan mas Fahmi
“lohh Nis kamu udah mau pulang ya ?” tanya fahmi
“oiya mas, Nisa tadi kena shift pagi jadi Alhamdulillah sekarang sudah boleh pulang.” Jawabku
“oo.. gitu, oiya naik apa kamu pulang ? bukannya mobil kamu masih di bengkel ya ?” tanya fahmi lagi
“hehe.. iya nih mas,Nisa baru ingat kalau tadi pagi ngak bawa mobil dan diantar sama Ayah” jawabku sambil tersenyum
“oiya gimana suasana hati kamu sekarang ? sudah mendingan ?” tanya fahmi lagi
“Alhamdulillah mas” jawabku
“kamu mau ikut saya ke majelis taqlim ngak Nis ? kebetulan saya mau kesana, kali aja kalau kamu ikut taqlim hati kamu bisa plong ?” ajak fahmi
“wahh.. ayo mas Nisa mau”jawabku
“ya udah kamu tunggu disini dulu ya, saya ambil mobil dulu. Jangan kemana-mana ya” ucap fahmi
“iya mas” jawabku
Tak lama mobil fahmi menghampiriku, kemudian aku pun langsung masuk ke mobilnya. Selama di perjalanan hanya keheningan yang tercipta. Aku sengaja mengarahkan wajahku ke arah jendela mobil karena jika aku menatap lurus kedepan maka foto itu akan terlihat jelas di hadapanku. Kemudian tak lama kami sampai di salah satu masjid terbesar di kota ini, yaitu masjid Agung Al-Munawarrah. Kami pun berpisah saat menuju pintu masuk karena tempat untuk wanita dan laki-laki terpisah, ya walaupun kami masih bisa melihat satu sama lain. Dengan khidmat aku mendengarkan ceramah yang di sampaikan oleh ustad tersebut yang membahas tentang “Berilah hatimu hanya untuk kekasih Halalmu”. Banyak pelajaran yang ku dapat saat mendengar ceramah dari beliau, dan aku pun sadar karena tidak seharusnya aku menjatuhkan hatiku untuk orang yang belum tentu akan menjadi imamku. Plong lah sudah perasaan yang ku rasa sejak semalam, saat aku sedang khidmat mendengarkan tak sengaja tatapanku bertemu dengan tatapannya setelah sadar aku langsung tundukkan pandanganku. setelah ustad menutup acara ceramahnya hari ini tak lama waktu sudah memasuki solat ashar, langsung kami membubarkan diri untuk bersiap melaksanakan solat ashar. Sesaat aku sedang mengambil air wudhu terdengar seseorang yang sedang mengumandangkan adzan, subhanallah begitu merdu suaranya, tak lama aku menyelesaikan wudhu ku kemudian aku kembali memasuki masjid dan melaksanakan solat ashar berjamaah.
Setelah selesai melaksanakan solat ashar aku menunggu di dekat mobil mas Fahmi, karena aku tidak enak kalau sampai mas fahmi yang menunggu ku. Tak lama mas fahmi pun datang
“duhh.. maaf ya nis saya lama, tadi ngobrol sedikit sama teman-teman di taqlim” ucap fahmi
“iya mas ngak papa ko’ Nisa nunggu juga baru aja ko’. Mas sering ikut taqlim seperti hari ini ya ?” tanyaku
“iya nis, Alhamdulillah seminggu sekali saya sempet-sempetin ikut taqlim di luar kesatuan kalau ada kesempatan.” Ucap fahmi
“oo.. gitu mas.”
Kemudian fahmi menuju mobilnya dan melihat ban mobilnya bocor, aku pun menyadarinya.
“Astagfirullah.. ban mobil saya bocor nis. Gimana saya antar ke bengkel yang memperbaiki mobil kamu tapi naik angkot ? gimana ngak papa kan Nis?” tanyanya
“iya mas ngak papa, Nisa sendiri juga ngak papa ko’ mas” ucapku sambil tersenyum
“enggak nis, biar saya antar” ucapnya
“iya, terserah mas aja” ucapku sambil tersenyum
Tak lama angkot berwarna hijau lewat dihadapan kami dankami pun menaikinya, kebetulan satu jalur dengan bengkel yang akan kami datangi. dan saat aku di dalam angkot ada seorang balita duduk di hadapanku , kemudian entah kenapa aku gemas dengan dia, dan tak lama dia mau aku menggendongnya, bahagia sekali aku bisa menggendongnya. Saat aku melihat ke arah mas Fahmi dia tersenyum kepadaku.Fahmi pov~
Saat jam kerjaku sedang bergantian shift aku tak sengaja melihat Annisa berdiri di depan loby rumah sakit, setelah ku tanya ternyata mobil nya yang ada di bengkel kemarin belum diambil dan dia diantar ayahnya, kebetulan sekali aku mau ikut taqlim di masjid jadi tak ada salahnya ku tawari dia ikut, dan Alhamdulillah dia terlihat bahagia dan ingin mengikutinya. Kemudian suruh dia untuk menungguku mengambil mobilku dan langsung menuju ke masjid. Selama di perjalanan hanya keheningan yang menemani kami, seolah-olah asik dengan fikiran masing-masing dan selama di perjalanan Annisa lebih mengarahkan pandanganya ke arah jendela dan sepertinya aku tau apa penyebabnya, penyebabnya karena jika dia memandang lurus maka dia akan melihat wajah Ragi. “Apa segitu nya Ragi untukmu Nis ?” ucapku dalam hati.
Tak lama kami sampai dan mengikuti taqlim dengan khidmat, sampai tiba waktu ashar. Kemudian dengan inisiatif aku mengumandangkan adzan setelah itu kami melaksanakan shalat berjamaah yang diimami ustad penceramah tadi. Setelah selesai shalat aku berbincang sedikit dengan teman taqlimku yang kebetulan adalah teman SMA ku, karena asik berbincang aku melupakan bidadariku. Pasti dia sedang menunggu lama, aku pun merutuki kebodohanku karena sudah membiarkan dia menunggu. Setelah itu aku langsung menuju parkiran dan benar saja dia sudah menunggu, dan aku pun langsung meminta maaf. Setelah itu aku menuju mobilku dan sialnya ban mobilku bocor, setelah itu aku mengajak dia menaiki angkot untuk menuju bengkel mobil yang memperbaiki mobinya, sebelumnya ada penolakan dari dia karena katanya dia bisa melakukan sendiri dan tidak mau merepotkanku namun akhirnya dia kalah dan mengijinkan ku mengantarkannya, setelah melihat angkot aku pun menyuruh angkot itu berhenti dan memberitau tujuan kami. Saat didalam angkot aku memperhatikan Annisa dan kemudian mengambil handphone ku untuk mengambil gambarnya setelah selesai mengambil foto dia kemudian sedang menggendong anak balita yang sebelumnya ada disampingku. “Subhanallah sungguh pendamping idaman”ucapku dalam hati.Tak lama kami sampai di bengkel dan aku langsung menanyakan apakah mobil Annisa sudah selesai diperbaiki, dan Alhamdulillah ternyata sudah. Akupun langsung mengatakan ke Annisa jika mobilnya sudah selesai di perbaiki.
Annisa pov~
Alhamdulillah tak lama kami sampai di bengkel tempat mobilku di perbaiki, kemudain mas Fahmi langusung menanyakan ke pemilik bengkel apakah mobilku sudah selesai, dan Alhamdulillah sudah selesai. Kemudian setelah tau mobilku selesai fahmi berpamitan padaku
“Nis, mobil kamu sudah selesai, jadi saya mau langsung pulang, ngak papa kan” ucapnya
“lohh.. mas naik apa ?” tanyaku
“naik angkot aja nis,” ucapnya
“emm.. gini aja deh mas, mas biar nisa antar sampai di depan kasatuan ? gimana ?” tawarku padanya
“ngak usah nis, saya naik angkot aja”ucap fahmi
“udah ah ayo mas ikut nisa aja, lagian ngak terlalu jauh juga ko.”ucapku
“hmm.. yaudah deh.” Ucap fahmi pasrah
Tak lama aku berhasil mengeluarkan mobilku keluar dari bengkel dan langsung menyuruh mas fahmi masuk ke mobil , kemudian langsung mengantarkan dia ke kesatuan. Tak lama akhirnya kami sampai
“makasih banyak ya nis” ucap fahmi
“harusnya nisa yang banyak terima kasih sama mas, makasih ya mas untuk hari ini” ucapku
“hahaha.. iya nis, kembali kasih. Ya udah saya masuk ya. Hati-hati kamu dijalan” jawab fahmi
“siap mas, sampai ketemu besok” ucapku
“iya, Assalamualaikum” ucapnya
“waalaikumussallam “ jawabkuAuthor pov~
Malam harinya Fahmi menatap foto Annisa yang dia ambil tadi saat di angkot. “cantik” selalu kata itulah yang dia sebut di dalam hati. Sedangkan Annisa sedang memeluk boneka yang diberikan fahmi untuknya. Entah kenapa karena fahmi Annisa seketika sudah melupakan sakit yang dia rasakan karena Ragi.Tak lama mereka tertidur dan memimpikan sesutu yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Demi Tugas Pulang Demi Cinta (BEBERAPA BAGIAN CERITA ACAK)
RomancePertemuan antar manusia tidak ada yang tau. Takdir dari Tuhan lah yang menentukan alur Pertemuan antar manusia. Qada dan Qadar dari Allah pun telah di tetapkan untuk semua manusia. Manusia bisa berencana Tapi hanya Allah yang bisa berkehendak. Allah...