Part 30

2.5K 129 8
                                    

Author pov~

Tak lama akhirnya fahmi berhasil membawa putri ke rumah sakit dengan kecepatan mobil di atas rata-rata, kemudian fahmi membukakan pintu mobil dan segera menyuruh perawat membawa emergency stretcher dan oksigen untuk putri kemudian membawanya ke ruang UGD. Setelah itu ada perawat yang segera menghampir fahmi dan memasangkan pakaian untuk digunakan di ruang UGD, Dan tentu saja joshua tidak diperbolehkan ikut masuk kedalam ruangan. Setelah menunggu beberapa lama akhirnya joshua memberanikan diri menelfon orang tua putri dan Annisa, memberitahu kalau putri sedang ada di rumah sakit.
Tak lama orang tua putri datang bersamaan dengan om zain,tante aisah dan tentu saja Annisa. Tampak wajah Annisa yang sedang menangis dan saat melihat itu joshua langsung memeluk Annisa.
“bagaiamana ini bisa terjadi nak ?” tanya ayahnya putri kepada joshua
Kemudian joshua menceritakan semua tanpa ketinggalan satupun kejadian yang dialaminya beserta putri dan fahmi selama satu hari ini. Dan tentu saja itu membuat semua orang yang mendengarkan terkejut terutama itu membuat annisa dan ibunya putri lemas seketika menangis sesenggukan. Tak lama fahmi keluar dari ruang UGD dan langsung di hampiri oleh semua orang yang sudah menunggu selama beberapa jam di luar ruangan.
“bagaimana kabar putri ?” tanya om zain
“Alhamdulillah putri baik-baik saja sekarang, hanya mengalami terkejut di tulang pungungnya akibat pukulan benda tumpul, tapi alhamdulilah sekarang sudah baik-baik saja. “ penjelasan fahmi kepada semua orang, tapi fahmi sambil terlihat sedang mencari sesuatu
“ka Annisa sudah pulang sama bunda karena Ka Annis ketiduran saat menunggu tadi, mungkin kelelahan karena menangis.” Ucap Raihan
“oh begitu.. syukurlah. Baik kalau begitu kalian semua baru bisa menjenguk Putri esok pagi, karena putri tidak bisa diganggu dulu untuk malam ini. Dan hanya boleh ada yang menjaga putri satu orang saja” Ucap fahmi
“baik biar saya saja yang menjaga untuk malam ini.” Ucap ayahnya putri
“ngak.. biar ibu yang jagain putri.” Ucap ibunya putri yang tampaknya sudah sedikit tenang dari sebelumnya
“tidak.. tidak.. biar josh saja yang menjaga putri, josh tau om dan tante lelah, ijinkan josh yang menjaga ya om tante.” Ucap josh
“baiklah kalau begitu, kalau ada apa-apa langsung hubungi om dan tante ya nak.” Ucap ayahnya putri sambil mengelus bahunya joshua.
“iya om.” Ucap josh
Tak lama putri dipindahkan ke ruang rawat inap VIP rumah sakit ini karna harus dilakukan pemeriksaan sampai beberapa hari kedepan, kemudian ayah dan ibu nya putri meninggalkan rumah sakit, begitu pula om zain dan raihan. Kemudian fahmi memutuskan untuk pergi ke ruangannya untuk beristirahat, begitu juga joshua yang langsung mengikuti masuk ke dalam ruangan putri dan menjaganya semalaman.

Pagi harinya~
Putri terbangun karna sinar matahari membuat matanya silau, perlahan putri membuka matanya dan mengingat apa yang terjadi kemarin, kemudian putri melihat ada seseorang yang sedang tertidur di sofa, sepertinya dia mengenali sosok itu walaupun dia hanya melihat dari belakang punggung lelaki itu, ya dia adalah joshua lelaki yang menolongnya kemarin, lewat joshua lah Allah menolong putri yang entah kalau tidak ada mereka apa yang terjadi padanya kemarin. Kemudian tak lama joshua terbangun dan langsung menghampiri putri.
“ada apa put ? ada yang sakit badan kamu ?” tanya joshua panik
“ngak kok mas, putri sudah ngak papa. Jangan panik gitu dong.. sloww aja..” ucap putri dengan nada bercandanya
“kamu ini ya.. saya ini khawatir banget sama kamu.” Ucap joshua
“apa ? mas khawatir sama kamu ? mimpi apa aku ya Allah..terima kasih karna kau mengabulkan doa hambamu ini agar mas joshua memiliki sedikit perhatian pada hambamu ini” ucap putri dengan nada lucunya sambil mengadahkan tangannya ke atas seperti seorang yang berdoa
Melihat itu joshua hanya tersenyum, sepertinya dia benar-benar sudah menjatuhkan hatinya pada wanita ini, namun rasa gengsinya masih memenuhi diri seorang joshua. Entah apa yang terjadi selanjutnya..
Tak lama fahmi masuk ke dalam ruangan bersama seorang perawat.
“pagi put.. gimana keadaan kamu sekarang ?” tanya fahmi
“Alhamdulillah sudah lebih baik mas.. eh dok.” Ucap putri bingung karna merasa labil memanggil mas atau dokter
“haha.. panggil saya seperti biasa saja put. Alhamdulillah kalau kamu merasa baik.” Ucap fahmi
“oiya.. kalau boleh masalah ini jangan sampai ibu dan ayahku apalagi Annisa tau ya.” Ucap putri kepada fahmi
“terlambat kamu put, Annisa sudah mengetahuinya tadi malam, dan dia menangis trus ketiduran di kursi ruang tunggu rumah sakit ini , makanya dia dibawa pulang dulu tadi malam.” Ucap joshua
“yahh.. kenapa dikasih tau sihh..” ucap putri cemberut
“ngak usah cemberut gitu.. bukan tambah cantik kamu malah tambah jelek tau.” Ucap joshua meledek
“aishh.. apaan sehhh.. tapi terima kasih banyak ya mas fahmi sudah nolongin saya kemarin, kalau mas ngak ada entah apa yang terjadi dengan saya kemarin.” Ucap putri yang hanya berterima kasih kepada fahmi, sedangkan kepada joshua tidak
“ehh bocah... yang nangis-nangis nelfonin minta tolong ke saya kemarin itu siapa ? hantu ?” ucap joshua marah karna putri hanya berterima kasih kepada fahmi
“oiya ya.. hehehe.. iya deh iya.. maacih abang josh sudah mau bantuin aku yang imut ini..” ucap putri
“helehhh..” ucap joshua yang terlihat masih jengkel pada putri
“sudah.. sudah kalian ini kenapa malah ribut gini sih.. iya put kamu harusnya berterima kasih sama Allah karena lewat kami berdua kamu masih bisa terselamatkan.” Ucap fahmi pada putri
“iya mas.. tapi siap sih wanita itu, yang sudah tega-tega nya mau mencelakakan Annisa, untung bukan Annisa yang celaka, tapi digantikan oleh aku yang kuat ini.” Ucap putri dengan pedenya
“helehh pede banget sehh ni bocah.” Ucap joshua
“enak aja bocah-bocah.. aku ini sudah jadi dosen tau..” ucap putri meledek joshua karna tidak suka dipanggil bocah.
“nanti saja saya jelaskan itu siapa ya.. yang penting kamu sekarang istirahat dan makan yang banyak, jangan lupa air putih juga ya, soalnya kemarin kamu sempat dehidrasi.” Ucap fahmi menjelaskan
“siap mas.. tapi gimana saya mau makan, tangan saya masih agak sakit mas.. moga aja ada yang peka gitu nyuapin aku” ucap putri mengarahkan pada joshua
“josh.. kamu tolong penuhi keinginan putri ya, soalnya tangannya masih bengkak.” Ucap fahmi
“iya.. ini juga mau nyuapin kok..” ucap joshua
“ya sudah saya masih harus ada yang diperiksa, saya tinggal dulu.” Ucap fahmi
Kemudian fahmi meninggalkan ruangan putri, setelah itu saat fahmi baru meninggalkan ruangan putri fahmi berinisiatif mengalihkan pandangannya kebelakang, dan benar saja dia melihat sosok Annisa yang terlihat menangis berlari memasuki ruangan putri. Itu yang membuat fahmi terpukul karna melihat wanita nya menangis. Fahmi melanjutkan pekerjaannya dulu sebelum kembali memeriksa putri(sekalian modus, kwkwk).

Pergi Demi Tugas Pulang Demi Cinta (BEBERAPA BAGIAN CERITA ACAK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang