Part 12 (New Revisi)

3.1K 172 0
                                    

Semoga ceritaku beda dari cerita yang lain.


Selamat membaca kembali.



Minggu~


Annisa pov~


Malam tadi ayahku nelfon besok boleh kunjungan ke Rindam. Karena ayahku sedang diluar kota, jadilah aku yang disuruh datang ke Rindam.


Ya karena permintaan ayahku tadi malam lah yang menyebabkan aku subuh-subuh harus memasak. "Kira-kira makanan apa yang mas Ragi suka dan simple untuk dibuat" pikirku.


Dan karen aku bingung jadilah aku masak Ayam Balado,sambel goreng dan sebagai pemanis aku membuat bubur kacang hijau.


Setelah selesai semua aku masukkan semua makanan ke suatu tempat yang berbeda-beda. Entah kenapa filingku membawa banyak makanan dan piring.


Pagi pun tiba, setelah jam menunjukan pukul 09.00 setelah selesai menata semua makanan di dalam mobil aku pun langsung berangkat ke Rindam seorang diri menggunakan mobilku.


Setelah kurang lebih 20 menit perjalanan akhirnya aku sampai. Sama seperti waktu itu kunjungan pertama kali sebelum masuk ke dalam Rindam harus memenuhi beberapa persyatan. Saat aku memenuhi persyaratan terakhir yaitu mengisi buku daftar tamu aku bingung statusku sebagai apa di dalam buku tamu itu ? Keluarga atau Teman atau apa ? Saat aku bingung memikirkan itu tiba-tiba ada salah satu anggota TNI yang berucap "udah mbak isi aja kalau mba itu kekasihnya, ya gitu aja ko' repot toh mba" ucap anggota TNI itu. Seketika ada jantungku berdegub dengan kencang dan pipiku merah seperti tomat. Langsung saja aku menulis statusku dibuku itu sebagai anggota keluarga. Dan saat itu anggota TNI itu berucap " hati-hati loh mbantar pacarnya marah ngak diakui" . saat anggota TNI itu berucap langsung saja aku cepat-cepat pergi.


setelah itu aku mencari tempat parkir yang masih kosong.



Ragi pov~


Hari ini aku bahagia karna hari ini hari kunjungan, pasti nya aku bisa bertemu dengan penyemangat ku.


Saat aku berkeliling tidak sengaja aku melihat mobil Annisa sedang administrasi dan aku sempat berfikir kenapa Annisa yang administrasi biasanya ayahnya yang melakukan administrasi dan dengan sengaja aku mendengar pembicaraan Annis dengan salah satu seniorku. Saat aku mendengar salah satu kata yang diucapkan seniorku "udah mbak isi aja kalau mba itu kekasihnya, ya gitu aja ko' repot toh mba" seketika bulan sabit tercetak di bibirku dan ada perasaan senang di dalam diriku.


Selanjutnya ku ikuti mobil Annisa secara diam-diam, saat mobil telah berhenti aku terkejut karna hanya Annisa yang keluar dari mobil "lah yang lain kemana?" tanyaku dalam hati.


Saat aku melihat kearah Annisa ternyata wanita itu sedang kebingungan. "Pasti kebingungan mencariku" fikirku. Seketika ada ide yang muncul.

Annisa pov~


Setelah turun dari mobil aku berniat mencari mas Ragi dulu ,baru setelah ketemu aku akan menurunkan semua makanan yang kubawa.


Saat aku berjalanan untuk mencari mas Ragi betapa terkejutnya aku karena ada yang tiba-tiba menutup mataku dan setelah itu badanku tegang karena takut siapa yang menutup mataku tiba-tiba. Tapi saat aku mencium aroma tubuhnya aku langsung tau kira-kira siapa yang menutup mataku.


Dan ada suara yang mengatakan "tebak siapa aku" . Ya jelas saja setelah mendengar suara itu aku langsung benar-benar yakin kalau yang sedang menutup mataku adalah Mas Ragi.


Langsung saja aku melepaskan tangannya mas Ragi dan langsung aku berbalik arah untuk menatap mata mas Ragi tapi dengan bibir yang manyun setelah itu "mas ini, asal mas tau Nisa takut tadi dikira mas itu siapa" ucap ku. Kemudian mas Ragi langsung memegang bibirku dan mengucapkan " maaf-maaf, mas ngak kayak gitu lagi deh lain kali. Udah dong senyum lagi, ntar cantiknya hilang lohh" ucapnya sambil tersenyum. Ya langsung ku jawab saja "iya" sambil tersenyum.

Pergi Demi Tugas Pulang Demi Cinta (BEBERAPA BAGIAN CERITA ACAK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang