1 Bulan kemudian~
Annisa pov~
Tahun ini adalah tahun terkahir ku kuliah di fakultas kesehatan terkenal di banjarbaru, sama seperti dijelaskan di awal kalau aku mengambil jurusan Analisis. Dan otomatis aku adalah mahasiswi semester terakhir. Dan sebentar lagi kami mahasiswi semester terakhir ini akan melaksanakan program prakerin (praktek kerja lapangan). Aku sih sudah tau akan prakerin dimana, jadinya aku sudah santai sekarang, tidak seperti teman-temanku yang lain sampai saat ini masih mencari dan bingung akan prakerin dimana.
Dikantin~
Aku sedang mengisi perutku dikantin karena sudah masuk jam makan siang, saat ini aku makan hanya ditemani angin yang tak tampak. Ya aku makan sendiri karena kedua sahabatku itu masih ada kelas, jadilah karena aku sudah sangat lapar,makanya aku makan duluan ke kantin. Saat aku akan memakan suapan ke duaku akhirnya ke dua sahabatku datang, mereka bernama Tri dan Putri.
“assalamualaikum cantik..” ucap mereka bersamaan
Begitulah mereka, kalau ada salah atau apa gitu yang membuatku menunggu atau bete pastilah mereka mengatakan kata‘cantik’.
“Waalaikumussallam..” ucapku tersenyum.
Ya kami memiliki kebiasaan saat mengawali menyapa dengan mengucapkan salam.
“makan apa Nis ? tumben ngak bawa bekal ? ” tanya Tri
“hehe... ini lagi makan pecel, iya nih aku ngak bawa bekal hari ini. Soalnya lagi kepengen makan dikantin.” Ucapku
“owwhh.. begitu..” kata mereka
“ ya sudah aku juga mau pesen makan ah, kamu mau juga ngak Tri ?” tanya putri kepada Tri
“iya put, aku lagi pengen makan soto. Tolong pesenin ya.” Ucap Tri menjawab
“okedeh.” Ucap putri
Tak lama menunggu akhirnya pesenan mereka berdua datang.
“bay the way ada berita baru lohh..” ucap tri
“berita apaan tri ?” tanyaku
“itu si pak Bima.. katanya baru putus sama pacarnya.” Ucap tri
“lahh.. orang putus kok kamu malah senang sih tri ?” tanya putri
“ya iyalah aku senang, kan aku bisa PDKT sama pak Bima.. hahaha..” ucap tri
Kalian tau bagaimana ekpresi aku dan putri. Ya kalian bisa tebak. Muka kami berasa ngak wajar gitu dengan sikap nya si Tri. Ngak berhenti-henti dia mengharapkan si Pak Bima(dosen mata pelajaran kimia).
“emang kamu ngak capek apa mimpi bisa jadi pendampingnya pak Bima ?” tanya putri
“ya enggak lah.. selagi janur kuning melengkung maka kesempatan tri untuk mendapatkan hati beliau masih terbuka lebar.” Ucap tri dengan percaya dirinya
“oiya Nis, kemarin pas aku dari di jalan, aku ngeliat ayahmu lagi sama cowo keluar dari mobil ayahmu.” Ucap tri
“ciee.. siapa lagi itu Nis ?” tanya putri
“ohh.. itu iya aku lupa cerita, kalau tiga hari kemarin itu cowok nginap di rumahku. Tapi kalian jangan pikir macam-macam ya, dia Cuma sebentar aja sampai kamar di tempat karantian ada yang kosong. Namanya Ragi dia asli orang semarang, tujuan dia kesini karena mau daftar TNI, nahh makanya dia minta tolong ayahku untuk melatihnya supaya dia bisa berhasil pas tes nanti.” Ucapku menjelaskan
“oww.. gitu tohh..” ucap mereka bersamaan
“tau ngak sih put, cowok itu tuh cakep buangett..” ucap tri antusias
“masa sih tri ?” ucap putri tak percaya
“iya put.. demi deh aku.” Ucap tri
“helehh.. kamu itu kan kalau setiap ngeliat semua cowok bakalan kamu bilang kalau mereka itu ganteng.” Ucap putri
“lahh.. kok ngak percaya sihh?” tanya tri sambil meraju
“iyain aja deh biar kamu senang.. ya udah sekarang jangan ngambek lagi ya sayangkuhh..” ucap putri kepada tri
“Hadehh..kalian berdua ini stop deh ah, tuhh makanan dari tadi udah manggil-manggil minta di makan. Wkwkw.” Ucapku pada mereka berdua
“hehe.. iya deh iya.. kuy lah kita makan put.” Ucap tri
“kuy. Berdoa dulu say..” ucap putri
Kemudian kami pun makan dengna tenang. Karena Nabi Muhammad Saw mengajarkan kepada umatnya saat makan hendaklah bersikap tenang(tidak sambil berbicara).
Ragi pov~
Hari ini sudah genap satu bulan aku menjalankan sejumlah latihan-latihan yang dibimbing oleh ayah Annisa.’ Kangen’kata itulah yang kurasakan saat ini, ntah lah aku merindukan orang tuaku atau Dia.
Ya Dia.. Annisa.. sudah sebulan ini wajah dan namanya yang selalu menjadi penyemangatku untuk latihan. Disaat aku mulai letih saat latihan aku pun langsung mengingat Dia. Aku tidak ingin karna kelengahanku latihan selama ini menjadi sia-sia. Maka dengan semangat 45 aku pun bersungguh-sungguh latihan.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Demi Tugas Pulang Demi Cinta (BEBERAPA BAGIAN CERITA ACAK)
RomancePertemuan antar manusia tidak ada yang tau. Takdir dari Tuhan lah yang menentukan alur Pertemuan antar manusia. Qada dan Qadar dari Allah pun telah di tetapkan untuk semua manusia. Manusia bisa berencana Tapi hanya Allah yang bisa berkehendak. Allah...