Part 8 (New Revisi)

4.7K 172 2
                                    

2 bulan kemudian~

Ragi pov~
Tak terasa dua bulan telah berlalu. Serangkaian tes sudah kujalani. Yahh... Alhamdulillah aku lulus setelah berhasil menjalani serangkaian test yang diujikan untuk memenuhi standar menjadi TNI Angkatan Darat.  Hari ini adalah hari pertama anggota keluarga bisa mengunjungi kami para anggota TNI yang baru bisa melepaskan kerinduan yang sudah lama dipendam selama dua bulan lamanya.

Annisa pov~
Hari ini ada perasaan bahagia yang kurasakan karena tadi pagi ayahku mengajak kami sekeluarga untuk kunjungan di Rindam.

Flashback on
Setelah shalat subuh tadi seperti biasa kami sarapan bersama
“hari ini Ragi boleh dikunjungi untuk pertama kalinya, kalian semua mau ikut ngak ke Rindam ?” tanya ayahku
“ayah beneran ?” tanya bundaku
“ya iyalah bun, masa ayah bohongan sih. Ayah barusan dapat info kalau hari ini kunjungan pertama.” Ucap ayahku
“kalian bertiga ikut ngak ?” tanya ayahku kepadaku, arin dan galang
“arin pengen ikut sih pakde biar bisa lihat mas-mas ganteng berpakaian loreng, tapi apalah daya arin hari ini ada kerja kelompok.” Ucap arin sedih
“hahaha.. dasar kamu ini rin..” ucap ayahku tertawa
“Kalau kalian berdua gimana ? mau ikut ngak ?” tanya bundaku
“emm.. kalau Raihan sih ikut aja deh yah, pengen tau juga suasana disana gimana. Kalau kakak gimana ka ?” ucap adikku
“emm.. insyaAllah Nisa ikut juga deh yah.” Ucapku
“okedeh kalau gitu habis ini bunda mau masakkin makanan kesukaannya si Ragi. Kakak bantu bunda ya.” Ucap bundaku
“okedeh deh bun.. siap laksanakan..” ucapku

Dan setelah beberapa jam,akhirnya semua makanan yang ku masakan dan bunda telah selesai, dan siap untuk dibawa. Setelah selesai aku langsung bersiap-siap untuk berangkat.
Aku memilih Pakaian yang lumayan simple. Karena ayah bilang tempatnya di ruang terbuka.

Gugup? Itulah perasaan yang melandaku sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gugup? Itulah perasaan yang melandaku sekarang. Entah apa yang menyebabkan aku gugup. Rasa gugup yang kurasakan sekarang adalah dua kali lipat dari rasa gugup waktu aku ikut test masuk perguruan tinggi.
Setelah selesai siap-siap aku membantu adikku memasukkan makanan dan barang-barang  ke dalam mobil yang diperlukan selama disana. 
Oiya om sutris dan istrinya akan ikut bersama kami ke rindam makanya ayah menyarankan naik 1 saja dan ayah memilih mobil yang langsung bisa cukup untuk membawa bunda,aku,Raihan,om sutris dan istrinya 

karena mereka belum datang Sambil menunggu om sutris dan istrinya sampai maka kusempatkan membuka chat grub yang isinya hanya ada aku, tri dan putri  setelah itu ku buka smartphoneku betapa terkejutnya aku ternyata chat di grub mencapai 99+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

karena mereka belum datang Sambil menunggu om sutris dan istrinya sampai maka kusempatkan membuka chat grub yang isinya hanya ada aku, tri dan putri  setelah itu ku buka smartphoneku betapa terkejutnya aku ternyata chat di grub mencapai 99+. Apa saja yang mereka bicarakan sampai banyak sekali chat yang belum ku baca. Kemudian ku baca satu-satu obrolan apa saja yang mereka bicarakan di grub. Dan ternyata inti pembicaraannya adalah hari ini Tri mengajak jalan ke mall sambil mencari novel.
Astagfirullah.. gimana ini ? aku ngomong ke mereka kalau hari ini aku tidak bisa ikut bergabung. Dengan mengucap basmallah aku mulai mengetikan kata demi kata maaf di grub, namun belum sempat ku send ternyata om sutris dan istrinya sudah datang. Kemudian aku pun langsung masuk ke dalam mobil.

Rindam~
Jarak rindam dan rumahku tidak terlalu jauh, mungkin sekitar 15 menit waktu yang ditempuh untuk perjalanan. Tak lama akhirnya kami sampai di Rindam, namun sebelum masuk ayahku harus administrasi dulu, ya karena itulah peraturannya. Setelah selesai melakukan administrasi ayahku langsung tancap gas masuk dan mencari parkiran mobil. Setelah dapat tempat parkiran, kemudian kami pun langsung turun. Aku menggendong rini (anaknya om sutris) karna dia hanya mau jika aku saja yang menggendongnya, baru saja pintu mobil terbuka rini tiba-tiba minta turun dan dia langsung lari, saat aku mengejarnya akhirnya dia berhenti, namun dia berhenti karna digendong oleh seseorang yang memakai pakaian loreng. Saat ku lihat wajahnya..

(Anggaplah Annisa sedang menatap kagum)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggaplah Annisa sedang menatap kagum).
Subhanallah.. dia sangatlah tampan, tinggi dan kulitnya putih bersih. Apakah ada tentara tampan selain dia. Kemudian tak lama dia tersenyum padaku, dan langsung memberikan rini padaku.
“lain kali dijaga anaknya mba.” Ucapnya
Seketika raut wajahku langsung berubah karna dia telah mengira kalau rini itu adalah anakku.
“enak saja mas ini, ini bukan anak saya, tapi keponakan saya. Dan asal mas tau SAYA BELUM MENIKAH.” Ucapku padanya
“eh.. maaf mbak..” ucapnya lagi
“mbak.. mbak.. memangnya saya mbaknya kamu apa.” Ucapku langsung pergi meninggalkan pria itu.

Fahmi pov~
Hari ini hari kunjungan pertama, namun sayang tidak ada yang mengunjungiku. Ya karna keluargaku rata-rata di luar kota semua, terutama orang tuaku tinggal di Jakarta. Tapi tidak papa selama kunjungan ini semua TNI diperbolehkan memakai handphone androidnya, dan itu sangat menguntungkanku, karna aku bisa menghubungi orang tuaku melalui video call. Setelah ku dapatkan handphoneku aku ingin mencari tempat yang nyaman, namun saat aku sedang mencari tempat, tiba-tiba ada seorang anak kecil yang berlari ke arahku dan dia sangat lucu dan imut sekali kemudian dia langsung merentangkan tangannya untuk minta di gendong dan setelah itu aku pun langsung menggendongnya. kemudian tak lama datang seorang wanita menghampiriku dan memanggil nama Rini, oh mungkin nama anak ini adalah Rini. Namun saat aku melihat wajah wanita itu, betapa terkejutnya kalau wanita itu adalah Dia, kemudian ku berikan senyum padanya, akhirnya setelah sekian lama aku bisa melihatnya lagi namun saat ku lihat anak ini aku langsung berfikir. Apakah anak ini adalah anaknya ? apakah mungkin dia telah menikah ?, kemudian langsung ku berikan anak ini padanya dan berkata
“lain kali dijaga anaknnya mba.” Ucapku
Seketika aku melihat raut wajahnya langsung berubah
“enak saja mas ini, ini bukan anak saya, tapi keponakan saya. Dan asal mas tau SAYA BELUM MENIKAH.” Ucapnya padaku
Seketika langsung lega perasaanku, karena dia ternyata belum menikah dan anak ini ternyata adalah keponakkannya.
“eh.. maaf mbak..” ucapku lagi
“mbak.. mbak.. memangnya saya mbaknya kamu apa.” Ucapnya langsung pergi meninggalkanku.
Dia wanita yang lucu. Kenapa dia sekarang sangat galak ? ah mungkin karena aku juga yang salah telah mengira dia sudah memiliki anak.

Ragi pov~
Cukup lama aku menunggu kedatangan mereka semua, sampai aku tak sengaja melirik mobil yang mirip dengan mobil ayahnya Annisa. Tak panjang aku befikir langsung saja aku mendatangi mobil itu, dan benar saja mataku langsung melihat seorang wanita berhijab yang sedang terburu-buru keluar mobil,sepertinya dia sedang mengejar sesuatu, namun tak lama akhirnya Nisa berhenti tepat di depan tubuh sahabatku yang sedang menggendong anak kecil,sepertinya anak itu adalah Rini keponakkanku, setelah itu kuperhatikan gerak gerik Nisa sepertinya dia kesal dengan fahmi karena bisa dilihat dari raut wajah Nisa. Tapi bagaimanapun raut wajah Annisa,dia tetaplah terlihat cantik di mataku. Kemudian tatapanku tak sengaja bertemu dengan fahmi dan dia tersenyum padaku dan segera pergi. Sebenarnya aku ingin mengajak Fahmi untuk berkenalan dengan keluarga om Zain, namun fahmi menolak dengan alasan ingin menelfon orang tua dan keluarganya.

Bersambung..

Pergi Demi Tugas Pulang Demi Cinta (BEBERAPA BAGIAN CERITA ACAK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang