Assalamualaikum.. waaa.. seneng tydak nichh cerita ini comeback.. maaf baru update ya.. karena urusan author sangat banyak untuk mempersiapkan kuliah. Jadi mohon maklum ya..
Selamat membaca kembali.. jangan lupa tinggalkan bintang bertamburan dan komentar untuk meninggalkan jejak baca kalian ya..Ragi pov~
Kenapa hati ini merasa sakit saat ku tau kalau fahmi tadi juga menghadiri acara wisuda nya Annisa. Apa arti semua ini ? apa ada yang terjadi saat aku tugas selama dua tahun ? selama dua tahun aku telah mencoba menjaga hatiku hanya untuk Annisa seorang, tapi apakah dia melakukan hal yang sama padaku ? atau jangan-jangan malah sebaliknya ? oh Ya Allah tolong berikan jawaban yang tepat untukku. Karena Fahmi sudah ku anggap saudaraku sendiri. Jika memang ini jawaban yang engkau berikan menyakitkan, tolong bantu hamba untuk segera sembuh.Fahmi pov~
Ku pajang foto kekasihku di salah satu bingkai kamarku, ini menunjukkan keberhasilannya sebagai seorang analisis kesehatan, ya dia terbilang sangat pintar karna dia masuk 10 besar lulusan terbaik.Syukur tak pernah lepas dari hatiku kepada Rabb-ku karena aku masih diberi kesempatan bertemu lagi dengan cinta pertamaku. Tapi sampai sekarang apakah dia menyadari dan sudah mengetahui kalau aku lah kakak kelas yang pernah menaruh hati padanya pada masa itu.
Dan tinggal beberapa minggu lagi acara yang aku dan Annisa sebagai pemerannya dalam acara sekali dalam seumur hidup. Ya pernikahan ku dan annisa sudah bisa dihitung waktu menggunakan jari.
Tapi kedatangan ragi membuatku sangat tidak nyaman, tidak nyaman karena aku takut dianggap sebagai perebut wanita yang dia suka. Tapi kalaupun dulu ragi tidak menyakiti annisa maka akan tetap ku biarkan ragi memiliki annisa, tapi tidak untuk sekarang karena bagiku jika kita mencintai wanita atau seseorang yang kita percaya akan menjadi teman hidup untuk selamanya maka perjuangkanlah itu, walaupun harus ada yang tersakiti dengan perjuangan itu.Annisa pov~
Hari ini aku dan mas fahmi kembali mengurus sisa surat-surat yang harus diurus sebelum hari pernikahan kami, ya kami harus segera menyelesaikannya karena kami menikah masih tetap menggunakan adat orang tua kami, yaitu adat jawa. Maka dalam adat jawa itu ada istilah seorang wanita yang menuju hari pernikahannya maka wanita itu harus di “Pingit”. Maka itulah yang menyebabkan kami nanti tidak diperbolehkan bertemu sampai hari H pernikahan itu tiba.
Pagi ini mas fahmi sudah menungguku di teras rumah yang ternyata ada ayah juga di teras sepertinya ada obrolan yang serius, ku beranikan diri menguping dari balik pintu.
“fahmi. Kamu serius kan mau menjadi imam untuk anak ayah satu-satunya menggantikan posisi ayah sebagai penanggung jawab di hadapan Allah nanti ?” tanya ayahku dengan nada serius
“saya sudah yakin 100% yah, kalau saya akan menjadi imam untuk anak ayah sebagai pengganti penanggung jawab atas anak ayah dihadapan Allah nanti.” Ucap fahmi yakin
“alhamdulillah kalau begitu, saya sebenarnya masih berat untuk melepaskan anak saya menikah. Selain umurnya masih muda, kadang sisi sifat manjanya masih ada sampai sekarang.Tapi Allah sangat baik kepada Annisa, karna jodoh nya datang tanpa dijemput, kamu paham kan maksud saya ?” Ucap ayah dengan tersenyum
“iya yah, saya sudah yakin akan bisa menjadi imam yang baik untuk keluarga saya nanti.” Ucap fahmi yakin
“iya ayah juga sangat yakin kepadamu nak.” Ucap ayahku
Tak lama cairan bening keluar dari mataku, aku benar-benar bahagia karna Allah sangatlah baik padaku memberikan seseorang sebaik mas fahmi. Kemudian langsung ku hapus air mata itu agar tidak ada yang tau kalau aku menangis. Dan akupun langsung menghampiri mas fahmi di teras.
“sudah lama nunggu ya mas ?” tanyaku padanya
“enggak kok nis, mas baru aja duduk.” Ucapnya
“kita langsung berangkat atau gimana ?” tanyaku padanya
“enak aja langsung berangkat, sarapan dulu lah Nis.. iya kan nak fahmi?” ucap bundaku yang secara tiba-taiba datang, dan mengatakan hal itu pada mas fahmi
“saya ngikut aja bun.” Ucap mas fahmi
“ayo kita sarapan. Itu arin sama raihan sudah nunggu di meja makan” ajak bundaku pada kami
“iya bun.” Ucapku
Kemudian aku, ayah dan mas fahmi menuju meja makan yang benar di situ sudah ada arin dan raihan yang menunggu.
“sini bang fahmi, kita sarapan.” Ucap raihan mengajak
Setelah sarapan aku dan mas fahmi langsung berangkat karena takut kesiangan, aku menggunakan pakaian yang sedikit formal
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Demi Tugas Pulang Demi Cinta (BEBERAPA BAGIAN CERITA ACAK)
RomancePertemuan antar manusia tidak ada yang tau. Takdir dari Tuhan lah yang menentukan alur Pertemuan antar manusia. Qada dan Qadar dari Allah pun telah di tetapkan untuk semua manusia. Manusia bisa berencana Tapi hanya Allah yang bisa berkehendak. Allah...