part 21

3K 140 8
                                    

Mohon maaf baru bisa update 😢 dikarenakan kesibukan Author yang sangat menyita waktu. Maafin yahh 😊. Kuy lanjut baca lanjutan ceritanya.

Annisa pov~

Pagi itu aku dijemput olehnya, aku tidak tau tujuan dia menjemputku untuk mengajakku pergi kemana. Dan tak berapa lama kami sampai disebuah butik, dan aku terkejut butik itu adalah butik yang dipenuhi baju pengantin. Apakah dia orangnya yang akan segera menjadi suamiku. Dia adalah...

Pagi itu aku terbangun dalam keadaan tubuh berkeringkat, padahal menurutku mimpiku tidak terlalu buruk, saat ku ingat-ingat apa yang ku mimpikan barusan seketika pipiku menjadi merah seperti kepiting rebus. Entah mimpi itu akan menjadi nyata atau tidak, tapi jika memang dia adalah orang yang mengkhitbahku insyaallah aku ikhlas.
Pagi ini seperti biasa ku lanjutkan rutinitas yang ku lakukan seperti hari-hari biasanya. Saat aku tiba di ruang makan ayahku berkata

"Nis, sini sebentar nak " panggil ayahku
"iya yah, ada apa ?" jawabku
"bagaimana ? apa kamu mau menerima khitbahan pemuda itu ?" tanya ayahku serius
"emm.. sebelumnya Nisa ingin bertanya pada ayah dan bunda. Apakah menurut ayah dan bunda dia adalah laki-laki terbaik untuk Nisa ?" tanyaku lembut takut menyakiti hati mereka
"menurut batin bunda dia adalah laki-laki terbaik diantara yang baik nak" jawab ibuku
"iya, menurut ayah juga begitu Nis. Tapi ayah dan bunda tidak ingin memaksakan kamu menerima khitbahan ini, tapi ayah dan bunda hanya mengarahkan kamu agar kamu tidak mendapatkan cinta yang salah." Nasihat ayahku
"emm.. iya ayah.. kalau ayah dan bunda sudah berkata begitu Annis semakin percaya jika dia nanti adalah imam yang bisa membawa Nisa ke jalan yang lebih baik." Ucapku
"Bismillahirahmanirohim..(sambil mengatur nafas). Nisa menerima khitbahan itu yah bun." Ucapku matang
"alhamdulillah.. kamu memang bidadari untuk ayah dan bunda nak" ucap ayah dan bunda haru sambil memelukku
"udah-udah, ko' kayak telutabis gitu sih" ucap adikku saat dia tiba di ruang makan
"hehehe.." cengir kami bertiga
"oke, ayo kita lanjutkan sarapan kita yang tertunda beberapa menit tadi" ucap ayahku

Kemudian kami melanjutkan acara sarapan kami yang sempat tertunda tadi tanpa mengeluarkan suara

Fahmi pov~
"Benarkah dia menerima pinangan saya om. Alhamdulillah.." ucapku dengan bahagia.

"iya nak, Alhamdulillah Annisa menerima pinangan kamu. Jadi kapan kamu membawa semua keluarga kamu ke rumah saya." Ucap seorang lelaki diseberang sana yang sudah ditebak beliau adalah calon ayah mertua
"insyaallah saya segera mengajak keluarga saya untuk mengkhitbah secara resmi om, sekali lagi saya berterima kasih." Ucapku
"kamu ini kenapa masih manggil saya om, panggil saya ayah saja ya. Saya yang seharusnya berterima kasih karena kamu lah yang akan membimbing anak saya agar menjadi manusia yang lebih baik lagi." Sahut ayahnya annisa
"ya sudah kalau begitu, saya tunggu kamu dan keluarga kamu,saya tutup ya telfonnya. Assalamualaikum" lanjut ayahnya annisa
"oh iya om, eh ayah , sekali lagi terima kasih. Waalaikumussallam."

Tak begitu lama fahmi langsung menghubungi orang tua nya untuk memberikan kabar bahagia ini yang pasti sudah sangat ditunggu oleh orang tua nya
"assalamualaikum.. bu." Ucapku
"waalaikumussallam.. eh anak ibu, ada apa nak ?" tanya ibuku
"fahmi mau kasih kabar gembira untuk ayah dan ibu" ucapku bahagia
"kabar bahagia apa nak ? cepat kasih tau ibu, jangan bikin ibu penasaran" perintah ibuku
"hehe.. sabar dulu ibuku sayang.. jadi gini.. Alhamdulillah khitbahan Fahmi diterima." Ucapku yang sudah tidak bisa membendung kebahagiaan
"hahh ? kamu serius nak.. Alhamdulillah... ibu sebentar lagi bakalan punya menantu.. " ucap ibuku juga yang terdengar sangat bahagia
"hehe.. iya bu, alhamdulillah.." ucapku
"yahh.. cepet kesini.. " ucap ibuku berteriak memanggil ayah " kita bakalan punya mantu yah.. aduhh.. ibu seneng banget yahh.." ucap ibuku yang sangat girang sekali
"apa bener itu nak ?" tanya ayahku
"Alhamdulillah iya yah, barusan ayahnya Annisa menghubungi fahmi kalau Annisa mau menerima khitbahan fahmi" ucapku menjelaskan
"Alhamdulillah.. jadi kapan kami lamar dia untuk kamu nak ?" tanya ayahku senang
"insyaallah secepatnya yah, tapi fahmi masih bingung tanggal yang pas nya kapan" ucapku
"ya sudah coba kamu liat dulu tanggal berapa kamu bisa ambil cuti supaya bisa ngelamar Annisa" ucap ayahku
"iya yah, fahmi habis ini cek tanggal yang tepat untuk ngelamar annisa" ucapku
"ya sudah kalau begitu, kalau kamu sudah dapat tanggalnya langsung kasih tau ayah dan ibumu ya, biar kami bisa menyiapkan segala sesuatu keperluan yang akan kita berikan pada hari pelamaran nanti" ucap ayahku
"iya yah, ya sudah fahmi mau lanjut kerja lagi. Ayah sama ibu sehat-sehat terus ya. Assalamualaikum" ucapku menutup pembicaraan
"iya nak, kamu juga ya. Waalaikumussallam" balas ayahku

Pergi Demi Tugas Pulang Demi Cinta (BEBERAPA BAGIAN CERITA ACAK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang