Part 33

2.3K 91 1
                                    

Assalamualaikum.. author kembali melanjutkan cerita ini guyss(biar keren). Jadi author curcol dikit nih ye, kenapa ya yang baca cerita part yang baru masih sedikit, apa karena pada marah soalnya author kelamaan ngak update(sedih). Jadi author meminta maaf sebesar-besarnya kalau kemarin sudah telalu lama tidak melanjutkan cerita, karena author disini penulis pemula dan hanya seorang manusia biasa.

Jadi author mohon kepada kalian semua yang suka dengan cerita ini untuk selalu setia mengikuti kemudian memberikan dukungan dengan cara memberikan sebuah bintang dari langit untuk cerita ini(vote). Jazakallahu khair

Author pov~

Setelah upacara pedang pora selesai fahmi dan annisa di perkenankan untuk beristirahat di ruangan yang telah disediakan, namun ternyata ruangan itu masih terpisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah upacara pedang pora selesai fahmi dan annisa di perkenankan untuk beristirahat di ruangan yang telah disediakan, namun ternyata ruangan itu masih terpisah. Karna resepsi masih sekitar 1 jam lagi fahmi dengan akal nya pergi ke ruangan Annisa dengan beralasan meminjam power bank, padahal handphone fahmi masih penuh baterainya, itu hanya akal-akalan nya saja supaya fahmi bisa melihat istrinya itu. Di lihat pintu tak terkunci fahmi kemudian membuka pintu dan mengucapkan salam.

Fahmi pov~

"Apaan ini, kenapa ruangan ku dan annisa masih terpisah, padahal kami kan sudah sah sebagai suami-istri." Ucapku dalam hati. Dan aku memiliki akal untuk bertemu dengan istriku karna aku ingin mengatakan sesuatu padanya.
Aku pun diam-diam menuju ruangan yang kuyakini di ruangan itu keberadaan istriku, ku buka pintu dan kuucapkan salam.
"Assalamualaikum." Ucapku
"waalaikumussallam." Ucap bidadariku
"lohh mas kok disini." Ucapnya kaget melihat keberadaanku dengan sepertinya kesusahan melepas sepatu hak tingginya. Tak lama aku langsung mendekati dia dan membantunya melepaskan sepatunya.
"sini mas bantu, kenapa kamu sendirian disini ?" tanyaku

"itu si mba lala tadi lagi ngambil makanan, dia bilang laper." Ucap Annisa

"oo gitu,mas Cuma mau bilang 'ant jamila." Ucapku yang langsung di senyumi Annisa

Tak lama kemudian yang bernama mba lala datang.

"Masyaallah.. udah ngak sabar aja ya ini si mas nya. Saking ngak sabarnya nyusul si mba nya di sini." Ucap lala

Annisa pov~

Setelah upacara pedang pora selesai aku dan mas fahmi di perkenankan untuk istirahat dan berganti pakaian untuk acara selanjutnya yaitu resepsi. Dan aku sudah tidak kaget karna ruanganku dan mas fahmi walaupun kami sudah sah namun tetap terpisah. Itu karna kata mba lala memberitahuku agar aku mudah untuk berganti kostum karna kostumku untuk resepsi lumayan ribet jadilah satu ruangan itu di khususkan untukku saja agar mba lala bisa mudah membantuku dan tidak terganggu oleh orang lain.

Namun saat aku sedang berusaha membuka sepatu hak tinggiku tiba-tiba ada yang mengucap salam kemudian membuka pintu tanpa persetuan dariku sebelumnya, dan ternyata itu adalah suamiku, ya jujur aku terkejut karna itu suamiku, jantungku bagai melompat-lompat dan ku alihkan perasaan itu dengan berusaha membuka sepatuku kembali, dan jujur itu sulit karna rok yang aku pakai membuatku tidak sampai meraih sepatu yang ku kenakan, tiba-tiba mas fahmi sudah berjongkok dan membantuku melepaskannya. Jujur aku begitu terkejut karna sikapnya membuatku menjadi istri yang tidak sopan membuat suami ku berlutut untukku.

Pergi Demi Tugas Pulang Demi Cinta (BEBERAPA BAGIAN CERITA ACAK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang