Part 39

796 41 3
                                    

Author pov~
Dzuhur pun tiba, annisa sudah berada di masjid rumah sakit dan tak lama heni juga tiba dan saat heni melihat annisa, heni sebenarnya merasa malu karena perbuatan shella, karna shella selama di rumah sakit menjadi tanggung jawabnya, tapi rasanya kalau meminta maaf sekarang agak kurang privet, maka dari itu heni berencana meminta maaf di rumah Annsia dan fahmi sekalian bersilahturahmi. Saat heni mencari tempat shalat ternyata hanya tersisa di samping kanan annisa yang kosong, maka heni pun langsung duduk di sebelah annisa. Annisa yang melihat heni menanyakan keberadaan suaminya.
“mba heni.” Sapa annisa
“eh iya mba nisa.” Sapa balik heni
“oiya mba, suami saya kemana ya ? saya whatsaap belum di balas.” Ucap annisa
“oh Dr. Fahmi tadi sedang memeriksa pasien terakhir mba, paling sebentar lagi juga ke masjid.” Ucap heni menjelaskan. Dan tak lama adzan berkumandang, semua yang ada di masjid pun melaksanakan solat dzuhur berjamaah.
Malam harinya~
Saat annisa sedang memasak, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu, kebetulan fahmi sedang apel malam di kompi, maka dari itu annisa sendiri yang membuka pintu,
Tok.. tok..“assalamualaikum..” ucap dari luar
“waalaikumussallam.” Ucap annisa setelah mematikan kompor dan segera membuka pintu
betapa terkejutnya annisa ternyata yang datang bertamu adalah bagas dan heni.
“eh bang bagas, mba heni, silakan masuk.” Ucap annisa sopan kemudian mempersilakan masuk
“maaf ya nis mba malam-malam ganggu ya ?” ucap heni
“ya Allah mba ganggu apa coba, nisa malah senang mba sama abang main ke rumahnya nisa. Oiya mba mau minum apa biar annisa bikinkan dulu”  Ucap annisa
“abang ngak di tawarin nis ?” tanya bagas
“yaelahh.. kalau abang mah nisa udah paham minumnya apa, pasti kopi kan ?” ucap annisa pada bagas
“hehe bener itu.” Ucap bagas
“mba air putih aja nis.” Ucap heni
“mba ih, ngak boleh nolak rezeki, nisa bikinkan jus alpukat aja gimana ?” tanya annisa pada heni
“wahh kebetulan, mba lagi pengen alpukat nis.” Ucap heni
“ya sudah tunggu sebentar ya mba.” Ucap annisa
Tak lama annisa telah selesai menyajikan minuman dan tidak lupa snack untuk bagas dan heni, annisa pun menanyakan maksud kedatangan mereka berdua.
“jadi ada apa nih tumben mba sama abang main kesini ?” tanya annisa yang sudah mulai santai
“jadi maksud kedatangan abang kesini karna abang mau minta maaf sama kamu. Soalnya abang sudah sangat kasar waktu itu.” Ucap bagas
“oo itu bang, iya nisa juga minta maaf karna lalai.” Ucap bagas
“enggak nis, kamu ngak salah sama sekali. Ini semua karna akal busuk nya shella si anak magang itu. Karna cinta nya sudah dibutakan makanya dia berani berbuat nekat.” Ucap heni memeluknya dan berkata maaf karna tidak mendidik shella dengan benar.
“lohh mba sudah tau masalah ini ? padahal saya sudah minta agar mas fahmi tidak memperpanjang nya mba.” Ucap annisa
“satu rumah sakit sudah tau tentang masalah ini nis.” Ucap bagas
“maka dari itu shella dihukum kedisiplinan dan dia di skors dan dikeluarkan dari rumah sakit dan harus mengulang kegiatan magang tahun depan. Tapi tentu saja shella tidak akan di terima magang di rumah sakit Angkatan Darat lagi nis.” Ucap bagas menjelaskan lagi.
Tak lama fahmi datang. “assalamualaikum sayang..” ucap fahmi sambil membuka pintu dan terkejut karna ada nya bagas dan heni.
“waalaikumussallam.” Ucap semua orang yang ada didalam rumah
“oalahh ada bagas tohh.. pantes aku ngeliat mobil mu diluar.” Ucap fahmi, kemudian fahmi ikut duduk di ruang tamu, sedangkan annisa menyiapkan air putih untuk fahmi, karna jam-jam seperti ini jam nya fahmi minum air putih.
“iya nih fah, saya sama istri kesini mau minta maaf karna kelakuan saya beberapa hari yang lalu sangat kasar.” Ucap bagas
“oo begitu.. alhamdulillah kalau masalahnya sudah kelar.” Ucap fahmi
“oiya kalian pasti belum makan malam kan. Ayo kita sama-sama makan malam.” Ucap fahmi
“iya mba ayo kita makan, saya baru aja selesai masak tadi. Dijamin enak deh masakan saya.” Ucap annisa
“jangan repot-repot nis,” ucap bagas
“apa yang repot sih gas, Cuma disuruh makan kok, kecuali kamu minta saya buat bangun rumah untuk kamu nahh itu baru namanya merepotkan.” Ucap fahmi kemudia mereka semua tertawa
Bagas dan heni pun menerima tawaran makan malam itu,
“wahh enak nis oseng nya, bumbu nya apa nih ?” tanya heni pada annisa
“masa sih mba, itu seperti bumbu umumnya.” Ucap annisa
“maklum nis, saya jarang masak sendiri di rumah, karna saya belum bisa masak.” Ucap heni sedih
Bagas pun menggenggam tangan heni agar tidak sedih, dan berkata “mau kamu bisa masak atau enggak sekalipun aku bakalan tetap sayang dan cinta sama kamu istriku.” Ucap bagas
Sedangkan annisa dan fahmi sebagai penonton hanya sanggup melihat dan melongo, karna dibalik sifat bagas yang cuek ternyata dia memiliki sisi romantis apabila sedang bersama istri. Makan malam pun dilanjutkan dengan obrolan dan canda tawa.
Setelah makan malam berlalu bagas dan heni pamit pulang, karna malam ini heni sangat ingin sekali memakan kerak telor, maka dari itu setelah pulang dari rumah annisa dan fahmi mereka pun langsung pergi mencari kerak telor. Annisa yang awalnya curiga dengan bentuk perut heni pun berani bertanya apakah heni hamil atau tidak,
“mba maaf annisa boleh nanya ngak ?” tanya annisa pada heni
“iya nis tanyakan saja.” Ucap heni
“mba hamil ya ?” tanya annisa
“ ya Allah nis mba kira mau nanya apa. Iya alhamdulillah jalan tiga bulan, doain yahh..” ucap heni
“wahh selamat ya mba.” Ucap annisa memeluk heni. Setelah itu heni dan bagas berpamitan.
“dek, kamu seneng banget ya pas tau mba heni hami ?” tanya fahmi
“iya mas seneng banget karna adek juga pengen bisa cepet hamil sepeti mba heni.” Ucap annisa
“kalau mau cepet berarti harus sering-sering anu dong.” Ucap fahmi dengan nada menggoda
“anu apa mas ?” ucap annisa yang tidak tau. Tiba-tiba fahmi menggendong annisa dan membawa ke kamar mereka (skip).

*Jadi guysss just info,, fahmi sama bagas itu bakalan ngomong loe gue kalau Cuma ada mereka berdua karna mereka berdua sama-sama besar di jakarta jadi sangat susah menghilangkan logat itu, kalau ada istri atau rekan kerja mereka saling paling kamu saya. Soalnya terkesan ngak sopan aja kalau mereka menggunakan logat loe gue pas lagi ada orang. Apalagi mereka berada di kota yang bukan notaben menggunakan logat Loe-Gue

Pergi Demi Tugas Pulang Demi Cinta (BEBERAPA BAGIAN CERITA ACAK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang