Chapter 3 : a memory

267 26 10
                                    

Satu tahun lalu..

"Huh? Sudah waktunya, aku harus bergegas," Alisha segera pergi ke kebunnya.

"Nona, ada yang bisa aku bantu?" ucap salah seorang pelayannya.

"Kau bisa memeriksa pengairan di sana, tolong ya..." Alisha menunjuk kearah rumah kaca.

"Serahkan padaku," Pelayannya segera pergi ketempat yang di perintahkan untuknya.

Hembusan angin menyapu rambut merah panjang miliknya yang terlihat indah dibawah cahaya matahari.

"Alisha," seru seseorang meneriakkan namanya dari atas balkon yang membuatnya langsung melihat kearah sumber suara.

Alisha hanya tersenyum dan melambaikan tangannya pada mereka.

"Alisha, cepatlah kami sudah menunggumu..." ucap orang itu lagi yang tidak lain adalah kakaknya, Eizen.

"Ya sebentar, Kalian duluan saja aku masih harus mengurus kebun," teriaknya dengan riang.

"Mana mungkin kami meninggalkanmu, Bisa-bisa kau lupa makan gara-gara mengurus kebunmu," ledek kakaknya yang lain, Glenn.

"Ya mungkin saja itu terjadi padanya." Zavied kakak keduanya juga mulai ikut meledeknya. "Tapi itu lebih baik daripada dia kabur dari istana."

Alisha sepertinya sudah mulai kesal dengan kakaknya itu. "Huh?! Ya baiklah baik... Aku akan kesana." ucapnya dengan nada terpaksa.

Glenn menyeringai dan melompat dari atas balkon. "Yosh... Ayo pergi," ucapnya sambil merangkul bahu Alisha.

Kiri no YumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang