Chapter 23 : Red Princess (part 3)

35 6 0
                                    

"Tuan Putri..."

Siapa?

...ah, Rasanya aku pernah mendengar suara ini di suatu tempat.

—matanya pun terpejam.

.
.
.

Sebuah kesadaran lain, pemandangan yang tak asing lagi baginya,

...Lautan merah.

Tempat ini lagi.

Sebuah kerajaan yang telah lenyap menyisakan air mata. Hancur, rusak, runtuh dimakan waktu. Tenggelam dalam air berwarna merah yang terus  bertambah.

Terlihat dari kejauhan orang-orang tengah berdoa demi lari dari sesuatu. Seorang kesatria mundur dan meninggalkan keinginannya. Teriakan yang berasal dari ingatan berhamburan. Rumah dan langit pun terbakar dan berkobar, tak ada yang bisa menghentikan. Semuanya tertawa dalam kesedihan, (melihat) darah terciprat oleh pedang yang berkarat.

—Semua, termasuk dirinya sendiri.

Setelah ini, pasti akan ada yang menarikku ke dalam air ini...

Seolah sudah biasa dengan kehidupan ini Alisha acuh pada dunia ini. Dunia yang terus memperlihatkan sebuah neraka kehidupan. Sampai sesuatu benar-benar menariknya ke dalam air untuk memperlihatkan hal yang melebihi hidup di permukaan.

Semuanya sama. Melihat hal yang sama, merasakan hal yang sama, mengalami hal yang sama...

—namun, seseorang menariknya kembali.

Seorang pria dan gadis kecil yang memegang bunga merah. Baju mereka kumuh, tak layak pakai. Begitulah Alisha memandangnya.

"Kau tidak apa-apa?"

Alisha hanya menoleh tanpa minat. Mata yang berubah kehilangan sinarnya. Wajah Alisha meringis aneh menatap warna merah lain yang dengan eratnya di genggam si gadis kecil.

Kenapa?

Kenapa ... Kau memegang bunga kematian itu?

.

.

.

"Ada apa? Bunga itu indah, bukan?" ujar pria itu mengelus rambut si gadis. Pernyataan yang tidak bisa diterima dengan mudah. Mengapa? Karena warnanya sama dengan dirinya yang telah menghabisi banyak nyawa.

—dari pada sebuah mawar yang tampak indah, dirinya tak lebih dari apel beracun—

"Haa... Aku heran kenapa bunga seindah ini dilambangkan sebagai bunga kematian? Kau juga berpikir begitu, kan?"

Kiri no YumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang