Chapter 8 : Enemy

138 17 0
                                    

Alisha keluar dari ruangannya dengan memakai baju dari Illusia yang tadi dia berikan. Entah kapan dia merubah baju yang diberikan pelayan menjadi baju yang mirip ia kenakan kemarin saat datang ke istana ini.

Kaos hitam dengan lengan sesiku, pita kuning mengalung disana. Celana pendek seatas lutut berwarna krem dan sepatu boot coklat. Sederhana tapi terlihat mewah.

Alisha menyusuri koridor, hati-hati. Dia harus menyelesaikan angel dust secepat mungkin. Dia membuat ini untuk dirinya sendiri dan dia bertekad untuk menyelesaikannya.
Namun, semua bahan yang diperlukannya ada di kawasan hutan. Dan apa akibatnya jika keluar dari istana ini ... Orang-orang Western pasti akan membunuhnya.

Baiklah. Tidak ada gunanya.

Dia melangkah masuk ke ruangan, dan langsung disambut dengan sesuatu yang tidak dia harapkan. Dia masih tidak terbiasa dengan bisikan, tatapan sinis semua orang, dan bagaimana mereka memandangnya.

Dia terus mengalihkan pandangannya dan berjalan cepat ke tempat kosong di dekat jendela. Semua orang di dekatnya bangkit dan menjauh, membisikkan kata-kata seperti, "Penyihir," atau "Pembunuh."

Apakah ada starwort di Western? Dia harus bertanya pada seseorang. Akinari sendiri pasti tidak akan membiarkannya keluar dari istana sehingga dia tidak akan pernah menjawab pertanyaannya.

"Halo."

Suara itu mengejutkannya dan dia tersentak. Melihat arah suaranya, dia tersenyum. Itu adalah Honoka.

"Apa yang kau lakukan?" tanyanya penasaran.

"Hanya memastikan aku rasa," Alisha berpaling dari jendela dan menoleh ke arah Honoka. "Apa di sini ada tanaman obat?"

Honoka tampak berpikir. "Hmm... Sepertinya ada untuk apa? Oh ya... Aku baru ingat kau juga bisa ilmu pengobatan, bukan? Kalau begitu ayo aku antar..." Honoka mengucapkannya dengan ceria.

Honoka sangat berbeda dengan kebanyakan orang disini. Dia selalu tersenyum pada Alisha walau tahu kalau dia adalah musuhnya.

*

"Jadi, Sera tanaman apa saja yang kau butuhkan? Aku hanya tahu namanya, beberapa." Honoka berjalan dengan riangnya.

"Aku hanya memerlukan enam jenis tanaman... Spellamiso, yura shigure, daun pelangi, Lotus, Aloe, Starword." Alisha menghitung dengan tangannya.

"Banyak sekali, memangnya apa yang akan kau buat?" tanya Honoka lagi.

"Mungkin semacam obat serbaguna," Alisha berjalan melihat tanaman-tanaman yang ada di sekitarnya. "Tenang saja, ini bukan sejenis alkimia para penyihir... Aku hanya membuat obat biasa."

Honoka masih terdiam hingga akhirnya bicara. "Ayahku sudah lama meninggal, tapi luka itu memang belum sembuh saat ini, Akinari berhasil mengatasinya tapi dia tetap membenci Eastern. Sampai dia melihat seorang anak pengemis kecil, yang tertancap di atas kapal digantung. Anak pengemis itu telah berada di sini dengan membawa barang-barang dari tanah Eastern dan semua orang begitu marah karena Eastern telah mendarat di sini sehingga mereka hanya menggantungnya dua hari."

Alisha tersentak dan Honoka mengangguk sedih. "Itu adalah kebanggaan tersendiri yang menyakitkan, Eastern telah melewati perbatasan mereka, dan itu adalah anak laki-laki kecil, pada saat itu! Apa yang akan terjadi jika lebih banyak orang berpengalaman dapat melewati pertahanan kita?"

Alisha mengangguk tapi ada sesuatu yang masih membingungkannya. Dia mulai bercerita tentang saudara kandung, Akinari.

"Lalu, Rose? Dia tunangan Akinari, kan?"

"Kau kenal Rose?" Tanya Honoka. "Rose dan Akinari telah diatur untuk bertunangan setelah Akinari menolak begitu banyak wanita, namun keduanya memiliki perasaan platonis satu sama lain, tidak lebih dari seorang teman. Lalu adik perempuan Rose yang memiliki perasaan pada Akinari, Rose, dia ingin menjadi kesatria. Dan melawan Eastern dalam perang."

Kiri no YumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang