Chapter 23 : Red Princess

55 8 0
                                    

Pagi yang begitu cerah bunga mulai bermekaran di penjuru dunia. Hari dimana sebuah perayaan akan dilaksanakan. Perayaan tahunan untuk memperingati berdirinya Kekaisaran Western yang kali ini bersamaan dengan acara 'Memerkenalkan Calon Ratu Masa Depan'. Tidak heran jika perayaan kali ini lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya.

Pita, bunga, dan segala macam poster menghiasi kota benteng. Warna-warna indah kota tersebar dimana-mana. Pengamen jalanan dengan lagu dan tarian menyenangkan, penjual menjajakan berbagai macam produknya, penduduk dengan baju-baju istimewanya. Kekaisaran ini benar-benar hidup dan ricuh dalam sehari. Semua itu pasti memerlukan persiapan yang sangat lama.

"Pangeran, semua sudah siap." pelayan itu dengan anggunnya membungkuk menyampaikan laporannya.

"Aku akan segera kesana."

"Dimengerti." setelah memberi hormat pelayan tadi lantas undur diri untuk melanjutkan tugasnya.

"Kalian semua mulailah bergerak. Incar semua penyusup yang ada di istana, kota, kerajaan, hingga seluruh kekaisaran."

Sebagaimana Pangeran itu mulai melangkahkan kakinya. Jubah putih yang dikibarkannya menambah kesan gagah bersama ekspresi dingin selalu terpapar. Melupakan semua yang telah terjadi dan kembali pada sebuah kewajiban yang tak diinginkan. Seperti itu lah yang ditanggungnya.

.

.

.

"Nyawa Jendral Utama Western, Bartholomew dan kedua putrinya." (Alisha)

Semua mulai membisu. Sebuah pikiran untuk membalas negoisasi hilang begitu saja terbawa angin.

"Aku akan melakukannya." (Akinari)

"Pangeran!" (BP I)

"Pangeran mereka berdua adalah salah satu permaisurimu, bagaimana bisa kau akan melakukan itu?" (BP III)

"Benar, tolong pertimbangkan lagi." (BP V)

"Pangeran, pertimbangkan lagi keputusanmu." (BP VII)

"Diam!" hanya dengan satu perintah ruangan kembali sunyi. "Jika itu keinginanmu, aku akan menyanggupinya. Bahkan jika mereka berdua adalah calon permaisuriku."

Mendengar yang seperti itu membuat Alisha kesal tanpa sebab. Entah apa yang membuatnya seperti itu. Dengan tangan bersilang dada Alisha mulai melanjutkan. "Lalu, permintaanmu?"

"Sebuah konsekuensi masa lalu." Akinari menarik nafas sekali lagi. Selangkah demi selangkah terjalani hingga tepat berada di depan lawan negoisasinya sesuatu mulai dibisikkan. "Seminggu dari sekarang perayaan akan diadakan. Para penyusup itu pasti akan bergerak mengepung istana. Aku ingin kau menghabisi mereka semua."

'Termasuk Foras.' Batin Alisha tampak senang dengan itu.

"Jika kau mulai kesusahan membedakan mereka habisi semua penghuni istana ini."

"Tunggu, kau gila itu mustahil. Jangan mengulang hal yang sama!" Protesan yang tak dihiraukan.

"Pangeran sialan!"

Kiri no YumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang