Chapter 12 : Rain

124 8 1
                                    

Saat itu di aula istana...

"Maaf Yang Mulia, kami sudah menemukan Nona Rose... Tapi..."

"Tapi apa?"

"Dia... Nona Rose... Dia telah meninggal."

Sebuah keheningan terjadi di seluruh penjuru. "Ap-Apa!?" Suara Ratu Viltaria terdengar goyah.

Apa ini nyata?
Tidak mungkinkan, kalau kesatria seperti Rose berakhir di Eastern.
Tapi, Tooma mengatakan kalau Rose tidak bersamanya, dan kemungkinan-
Disaat yang bersamaan aku tidak bisa membedakan yang mana kenyataan dan ilusi disini..

*

Sepertinya dia masih teringat dengan kejadian waktu itu. Meskipun tidak terlalu memikirkannya, tapi Alisha masih teringat dengan emosinya hari itu.

"Maaf yang mulia.. Kami sudah menemukan Nona Rose.. Tapi.."

"Tapi apa.."

"Dia.. Nona Rose.. Dia meninggal.."

Sebuah keheningan terjadi di seluruh penjuru. "Ap-Apa!?" Suara Ratu Viltaria terdengar goyah.

"Kami menemukan Nona Rose di tengah hutan yang dipercaya sebagai kawasan para Wilds. Kami menemukannya sudah dalam mengerikan, badannya pucat dan rambutnya yang terurai.. Namun tak ada bekas apapun di tubuhnya.. Kami langsung mengenalinya saat menemukan kalung ini Yang Mulia.."

"Berhenti.. Sudah cukup.." teriak sang Ratu. Keheningan terjadi dalam istana itu. Suara yang bisa di dengar hanya tangisan beberapa wanita di dalamnya.

Utusan itu membungkuk, "hanya itu Yang Mulia.."

BRUKK

Seorang lelaki jatuh ke hamparan rumput dekat kolam tepat di depannya. Dari bajunya dan rambutnya, itu  Akinari.

"Ternyata kau disini. Kau masih memikirkannya bukan?" tanya Alisha sembari berjalan ke arahnya.

Akinari langsung merubah posisi dan menoleh ke arahnya, tatapan dingin menjurus keluar darinya. "Apa kau juga mau mengatakan kalau semua ini fakta. Kalau begitu urungkan saja niatmu."

"Aku tidak bilang itu fakta."

"Tapi Sera, apa kau ingat dengan kalung pemberian Rose, utusan itu bilang kalau menemukan kalung itu, dan kenyataan yang ku terima hanya kalung itu ada padamu."

Alisha menatap punggungnya yang tegap. Mungkin saja itu benar? Dia tidak ingin memberi terlalu banyak harapan untuknya.

"Tidak, Bagaimana kalau utusan itu benar?"

Akinari berbalik dengan tatapannya hampir seperti memohon. "Tidak, dia salah! Bagaimana bisa, kalung itu tidak padanya..."

Ingin sekali dirinya mengatakan 'tidak', karena dia tahu kalau Rose tidak bersama Tooma saat ini. Jika dia bersama Wilds hanya ada dua kemungkinan, antara selamat dan mati.

Kiri no YumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang