"Alisha!" Rose dan Touma segera menghampirinya.
Touma mengangkat dan menaruhnya dipangkuan. "Nona, ku mohon bertahanlah! Alisha!"
Tak jauh dari sana seorang bayi menangis. Di sisi lain, Raja Eastern, Howl vorn Redelstein duduk di atas kursi roda. Api mulai menjalari tinggi nyaris meruntuhkan istana.
"Tidak ada waktu lagi, Rose, Giita, bawa bayi itu dan Yang Mulia keluar dari tempat ini!"
Segeralah mereka bergegas pergi dari sana. Tak lupa mengamankan Raja Howl dan bayi itu bersama mereka.
Beberapa saat mereka keluar istana itu mulai runtuh dilahap api. Istana mewah nan megah yang penuh dengan kenangan manis dan pahit disetiap bagian dirasakan oleh siapapun yang pernah tinggal disana. Bahkan kenangan mereka dengan sang ibu tercinta.
"Nona! Aku mohon buka matamu!" Touma panik melihat wajah nona-nya semakin memucat. Begitu juga dengan saudara-saudaranya yang langsung menghambur kearah adik tercinta mereka.
"Alisha, jangan bercanda! Kita baru saja bertemu kenapa kau harus mati secepat ini!"
"Alisha..."
"Alisha... ku mohon sadarlah..."
Mereka semua menangis disana. Menangisi mawar merah mereka yang telah mati dan takkan mungkin bisa merekah lagi. Takkan mungkin bisa menunjukkan keindahannya lagi. Bahkan manik merah bak batu ruby itu takkan pernah bisa terbuka lagi untuk selamanya.
"A...li...sha..."
"Ayah?"
Sang Raja pun ikut menangisi putri kesayangannya. Sempat kesadaran dan akalnya hilang kini mulai kembali. Sayangnya kenyataan pahit dari kehilangan putrinya tercinta datang menyambut.
"Alisha..." Lirihnya.
"Yang Mulia, anda jangan terlalu banyak bergerak fisik anda belum pulih sebelumnya..." Cegah Giita.
Meski begitu sang Raja tetap bersikeras mendekati putrinya yang telah tiada. Ia menangis sejadi-jadinya. Menyalahkan keteledorannya sebagai seorang ayah. Menyalahkan diri sendiri atas segala apa yang terjadi. Bersujud dan meminta maaf pada putrinya.
Sore kala itu, di bawah langin mendung nan kelabu semuanya berkabung atas kematian putri mereka, adik mereka, teman mereka, manjikan mereka .... Alishia vorn Rozetraisviel.
Sebagaimana kisah sang putri merah berakhir.
.
.
.
"Mohon maaf, Yang Mulia sekalian... ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan dari Nona Alisha," Ujar Rose dengan segala hormat.
"Pertama-tama, izinkan kami memperkenalkan diri. Saya Giita Wisteria dan ini kakak saya Rose Wisteria... Sejak perjanjian yang dilakukan Nona Alisha dan Pangeran Welstein kami telah menjadi bagian dari Nona Alisha," Jelas Giita seraya memperkenalkan diri.
Raja Howl mengangguk dan memerintahkan mereka untuk melanjutkan.
"Nona bilang, meskipun seandainya Eastern berhasil direbut...
.
.
"Meskipun seandainya Eastern berhasil ku rebut kembali tapi aku tidak berniat menjadikannya bagian Eastern lagi... Bukan berarti aku masih marah pada ayahku hanya saja negeri mawar merah itu tidak rela jika ku berikan pada orang lain. Jadi karena itu aku sudah menitipkan kunci aktivasinya pada orang lain...
Aku yakin kalian tahu orangnya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiri no Yume
Fantasy#43 battle - 25/06/18 #780 fantasy - 03/08/18 #11 Royalty - 13/01/19 #34 battle - 13/01/29 #256 Supranatural - 13/01/19 Genre : action, fantasy, romance, supranatural, comedy Seorang Putri dari Kerajaan Eastern, Alisha harus menyelamatkan kerajaanny...