Chapter 21 : a ball

55 4 0
                                    

BRAKK!!

PRAANG!!!

Kini ruangan yang semula rapi telah hancur berantakan. Pecahan kaca dimana-mana, buku berserakan, lemari pakaian yang telah berubah posisi, bercak darah dimana-mana. Sungguh keadaan yang tidak pantas dilihat. Para pelayanpun ketakutan dibuatnya.

"Kakak, tidak bisakah kau berhenti melakukan itu?" Honoka dengan sinisnya berkata sambil bersandar dekat pintu masuk kamar kakaknya itu. "Itu salahmu terlalu bodoh mengucapkan hal seperti itu."

"Bukankah itu juga salahmu?"

"Memang benar. Jadi, berterimakasihlah pada Yamaki yang mau membujuknya. Aku tidak yakin dia akan memaafkanmu."

"Akinari kau tidak apa-apa?" Giita yang menerobos masuk tanpa izin. Membuat Honoka semakin muak dengan apa yang dilakukannya.

"Nikmatilah pesta pertunanganmu."

***

Malam yang dinanti-nanti seluruh Kekaisaran. Pertunangan antara Pewaris Utama Kekaisaran Western, Pangeran Akinari Welstein dan Putri bangsawan ternama, Giita Vanlomeo. Semua tamu undangan dari berbagai negara telah hadir dalam acara terbesar sepanjang masa yang diadakan Kekaisaran.

Ini adalah perayaan Western tapi kenapa dirinya harus ikut serta.

"Yosh, kau terlihat cantik Sera..."

Rambut yang terurai dengan pita ungu di samping kiri. Gaun merah polos tanpa lengan jatuh menutupi kakinya.

Alisha yang masih menunduk mulai melihat pantulan dirinya di cermin. Gambaran Penari Perang yang telah menghabiskan banyak nyawa kini berpakaian layaknya seorang Putri tak berdosa. Betapa menyedihkannya.

"Sera, ayo ke aula... Acara akan segera dimulai."

Alisha hanya menurut pada Honoka, seorang Putri musuh yang mati-matian membujuknya untuk tetap tinggal. Mengikuti setiap langkahnya menuju aula.

"Itu dia. Reol! Yamaki!"

Yang panggil menoleh dan melambaikan tanda untuk mendekat. Tatapan langsung tertuju pada Alisha yang berdiri tepat di belakang Honoka. Wajahnya masih tertunduk.

"Yamaki, aku titip Sera. Aku harus berada di samping Ibu."

"Aku juga harus menjemput Akinari."

Tinggallah mereka berdua. Sepasang orang berasal dari tempat yang sama. Itu hanya masa lalu. Acara pun berlangsung sebagaimana susunannya.

Tidak ada yang menarik. Melihat semua makanan disana langsung membuatnya hambar. Keramaian mulai tak terdengar olehnya.

"Putri, mau aku ambilkan minum?"

"Tidak terimakasih. Aku tidak haus."

"Inilah puncak acara kita pada malam hari ini. Para hadirin bersiaplah bersama pasangan kalian karena pesta dansa akan dimulai. Kepada pasangan Pangeran Akinari Welstein dan Nona Giita Vanlomew dipersilahkan."

"Yamaki... bisa kita di balkon. Disini akan semakin ramai."

"Baik, ayo."

Kiri no YumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang