Hari pertunangan antara Pangeran Akinari dan Putri Giita telah tiba bertepatan dengan kedua kalinya Alisha pergi ke istana atas keinginan sang Pangeran itu sendiri. Salah seorang pengawalnya menjemputnya beberapa menit lalu. Pengawal itu adalah Yamaki, dia terus memaksanya meskipun Alisha sudah menolaknya dengan alasan sudah mengunjunginya tiga hari lalu. Tapi, dia masih memaksa, pada akhirnya dia harus menurut dan pergi ke istana.
Selang beberapa menit mereka berdua tiba di depan kantor pemerintahan, tempat Akinari bekerja. Baru saja Yamaki ingin mengetuk pintu seseorang dari dalam membuka pintu. Rambutnya cukup acak-acakan namun tidak mengurangi penampilannya sebagai seorang Pangeran. Itu hanya mendapat semua orang dalam istana ini. Entah bagaimana Alisha harus menilainya.
"Yamaki, bisa kau mengajaknya berkeliling. Aku ada sedikit urusan dengan Yang Mulia Viltaria." ujar sang Pangeran dengan nada yang terdengar malas bercampur dengan nada dingin khasnya. "Dimengerti."
"Dia benar-benar sibuk..." matanya pergi mengikuti punggung Akinari yang kini menghilang di balik pintu.
"Nah... Sera, mau berkeliling?" Alisha mengangguk dan mulai mengekori Yamaki di belakang. Tidak masalah kemanapun dan dimanapun juga sama.
"Yoo... Yamaki, Sera." seru seseorang yang baru saja turun dari kudanya. Mantel coklat panjang sebatas tutut menutupi seluruh tubuhnya. Ditambah dengan masker yang menutupi sebagian wajahnya kecuali mata. Disana terpampang kaca mata yang membuat orang ini mudah diingat oleh siapapun.
Orang itu adalah Reol. Hanya dia orang termuda yang memakai kacamata di kerajaan ini. Yamaki yang sudah menyadari hal itu lebih dulu segera menghampirinya disusul Alisha mengekori. "Yoo... Bagaimana keadaan disana?"
Reol menggelengkan kepalanya, "terlalu parah, aku tidak bisa menemukan apapun disana..." Yamaki mengangguk beralih menatap Alisha yang terlihat biasa saja mendengar tentang kondisi kerajaannya. "Hee... Apa kau berkhianat pada kerajaanmu?" Yamaki bermonolog.
Alisha menghela nafas panjang berpikir kata-kata apa yang lebih tepat untuk menjawab hal itu. "Bukan berkhianat..." dia mulai bersuara "Hanya saja keadaannya memang sudah seperti itu sebelum aku bertemu kalian. Dan sepertinya keadaan memburuk."
Suara deritan pintu terbuka dan muncul seorang pria disana dengan tampang lesu. Ketiganya menatapnya datar bahkan sangat datar.
"Oi oi, apa yang terjadi pada masterku ini?" pertanyaan itu hanya direspon gelengan dari rekannya. "Dia sudah begitu sejak tadi pagi.."
Akinari menghampiri mereka bertiga dengan tatapan kosong. Dan berhenti tepat di depannya dengan helaan nafas. "Reol bagaimana hasilnya?" tanyanya langsung ke inti pembicaraan.
"Sangat buruk, aku tidak bisa menemukan jejak Rose disana," Ujarnya yang di respon dengan gumaman sederhana. "Sial! Kalau begini aku tidak bisa tenang." umpatnya yang nyaris tak terdengar oleh orang lain.
Keheningan terjadi dalam pikiran masing-masing sebelum suasana itu dihancurkan oleh gadis kecil yang muncul entah darimana. Menarik lengan baju Alisha yang membuatnya berjongkok guna mendengar apa yang dikatakannya. "No-nona Penyihil... Nona Giita memanggilmu ke kamalnya..." setelah itu si gadis langsung pergi.
"Apa yang dia katakan?" tanya Akinari penasaran mewakili keduanya. Alisha menggeleng, "bukan apa-apa. Kalau begitu aku harus pergi, sampai jumpa nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiri no Yume
Fantasia#43 battle - 25/06/18 #780 fantasy - 03/08/18 #11 Royalty - 13/01/19 #34 battle - 13/01/29 #256 Supranatural - 13/01/19 Genre : action, fantasy, romance, supranatural, comedy Seorang Putri dari Kerajaan Eastern, Alisha harus menyelamatkan kerajaanny...