Kiri no Yume

Chapter 18 : I am back

Mengharapkan kehidupan yang damai? Jangan bercanda, di dunia ini takdir tidak pernah mengerti alur itu. Bahkan jika harus hidup dan mati berkali-kali.

"Kenapa kau malah kemari?" gadis seindah ruby dengan gaun putihnya memperhatikan dengan pandangan terkesan dingin.

"Takdir yang membawaku kemari..."

"Dasar, takdir selalu merepotkan." si gadis merah kembali memalingkan wajahnya menatap sesuatu bak porselen. "Lalu... Apa yang kau inginkan, Alisha Rozera?"

Si gadis merah lain tersentak dan menundukkan wajahnya. "Tidak ada, ... Tidak ada yang ku inginkan sekarang."

Si gadis merah terduduk dengan senyum kecut. "Benarkah? Bagaimana kalau kita bicara sebentar?"

<<----->>

Masih dengan gadis yang berada dalam pelukannya berharap manik yang menampilkan keindahan batu ruby kembali terbuka. Apakah dirinya terlambat? Apakah ini kegagalan?

Wajah dan kulit seputih susu tampak tenang di bawah cahaya rembulan. Perlahan Akinari menidurkannya di rerumputan area terbuka yang dekat dengan sungai dangkal. Makin lama menatapnya membuatnya makin sakit dengan ingatan masa lalu yang bercampur ingatan kehidupan lampau. Dimana saat dirinya disembuhkan oleh gadis yang tak berdaya di depannya berkali-kali.

"Kau tidak takut denganku? Bagaimana jika menyihirmu?"

Perkataan sedingin es namun terkadang bisa menenangkan. Dari caranya menangkan orang lain saat kesakitan, caranya menyembuhkan, di matanya itu adalah hal yang tak ternilai.

"Satu sentuhan lagi... Rasa sakit, rasa sakit, pergilah... Selesai!"

"Jangan mengotori tanganmu lagi, kau sudah terlalu banyak mengotorinya."

Sekali lagi Akinari mengutuk dirinya. Kalau saja aku bisa lebih cepat.

Terus menerus ingatan yang terlampau jauhnya mendatangi pikirannya bergantian. Ingatan itu tak seharusnya datang. Ini akan semakin rumit.