Chapter 17 : blood of night ball (bagian 2)

85 6 2
                                    

Bagaimana dia bisa seceroboh ini hingga membiarkan bencana datang menimpa orang terdekatnya untuk kesekian kalinya. Masalah terbesarnya adalah dia tidak bisa lagi merasakan kehadiran para roh.

Sialan, jangan bercanda denganku. Umpatnya dalam hati.

Berapa kali dirinya terus mengumpat dan memaki dirinya sendiri? Sungguh ironis. Ini sudah yang keberapa kali? Jika bencana ini benar terjadi maka Akinari sudah muak.

Menunggang kuda dengan kecepatan yang tidak biasa. Amarah macam apa yang membuatnya hingga seperti itu. Menerobos hutan terlarang tanpa rasa bersalah pada penghuninya.

Apa peduli ku?

<<———>>

"Menjauh dariku!" seru Alisha menudingkan pisaunya dengan susah payah direbut dari tangan makhluk yang sudah tak berbentuk didepannya.

"Hee~ segitunya kau menolakku..."

Serangga mulai berterbangan dimana-mana seakan mengincarnya. Alisha menangkisnya berkali-kali dengan cara memotongnya menjadi dua. Bukan hanya memiliki bisa yang beracun, serangga disini juga punya darah yang apabila disentuh efeknya sama dengan bagian luar starword. Sangat panas bahkan baju zirah perang mungkin bisa berlubang.

Serangga berwarna keunguan dengan kaki merah dan hitam. Darah mereka hijau bercampur dengan racun. Racun ini tingkatannya lebih tinggi dari buatannya. Ini tidak ada penawar untuk racun ini.

Fang terus saja mengoceh ingin menggabungkan kehidupan. Langkah demi langkah berhasil dihindari. Hanya saja posisi Fang selalu lebih dekat dengannya. Lari pun akan menjadi sia-sia.

"Berhenti disana!" tawa Fang seketika menggema. Wajah gelapnya dia menyeringai bagai hewan buas yang menemukan mangsanya, terus mendekat langkah demi langkah.

"Ku bilang berhenti disana!!" penuh frustrasi Alisha melemparkan pisaunya secara acak.

Lemparannya meleset. Namun, beberapa saat setelahnya kepala Fang jatuh menggelinding di lantai dan darah dari tubuhnya bermuncratan ke segala arah. Anehnya tubuhnya tetap berdiri tegak tanpa kepala. Ini sudah di luar akal sehat.

Seorang siluman dapat dimusnahkan dengan cara memisahkan tubuh dengan kepalanya. Sepertinya hal itu tidak berlaku pada yang satu ini.

Bagaimana ini...

Semua cara yang kugunakan tidak mempan...

-

Ku mohon... Seseorang...

Alisha kembali melihat kearah makhluk yang sedang berdiri tanpa kepala di depannya. Makhluk itu berjalan untuk mendapatkan kembali kepalanya dan menyambungkan pada tubuhnya. Secara otomatis tubuhnya utuh kembali. Bisa dibilang makhluk ini tidak bisa mati atau dikatakan abadi.

"Hei... Benarkah kau mau menolakku? Aku ini tidak bisa mati lho... Tidak seperti manusia di luar sana, hidup mereka singkat. Bagaimana?" ujarnya dengan penuh kesombongan. Benda menggeliat mirip tentakel keluar dari punggungnya dalam jumlah banyak.

Ngeri, itulah yang dirasakan Alisha ketika melihat semua itu keluar. Melihat langsung membuatnya tidak bisa bergerak. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Melawan ratusan bahkan ribuan pasukan tempur tak pernah membuatnya setakut ini.

Kiri no YumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang