"Sampai jumpa, Rose, Ser—Putri Alisha... dan yah meskipun aku pernah dendam padamu, Sampai jumpa Giita..."
Honoka mengucapkan salam perpisahannya dengan wajah hangatnya. Beralih pada Akinari yang bersandar pada dinding dekat pintu utama istana.
"...Pangeran Akinari?" Tanyanya pelan.
"Selamat tinggal, Putri Rozettraisviel Vors Alishia..." Ujarnya tak lama. "Aku harap bisa bertemu lagi denganmu dimasa depan."
Alisha mengedipkan matanya dan kemudian tersenyum. Setelah membungkuk ia berjalan pergi tapi, tangannya tertahan. Alisha menoleh ke belakang.
"Jangan mati."
"Akan ku usahakan..."
★★★
"ELEANOR!"
Teriakan itu menggema dilapangan. Kemarahan di wilayah meraka yang berubah menjadi kelabu.
Mereka telah tiba di tanah kekaisaran Eastern setelah dua hari perjalanan untuk mencapai Alzano yang berada di perbatasan selatan Eastern untuk menyiapkan pasukan. Selama perjalanan itu desas-desus tentang Eleanor telah mengubah kekasaran makmur nan sejahtera berubah menjadi negeri yang dilanda kemiskinan. Semua itu karena pajak diberikan kepada para prajurit.
Di jalanan banyak orang-orang kelaparan berharap ada seseorang yang akan memberi mereka makan. Rumah-rumah berdebu dan tak terawat.
Melihatnya saja sudah membuat hatinya hancur dan kemarahannya memuncak. Eleanor telah mengambil segalanya darinya, ...saudara-saudaranya, keluarganya, ayahnya, kekaisarannya. Dan keinginannya ... adalah membunuh Eleanor. Mendapatkan kembali ayahnya. Mendapatkan kembali segalanya.
Saat sampai di gerbang utama mereka memutuskan untuk membentuk dua kelompok. Yang satu fokus menyingkirkan Eleanor dan yang satu fokus pada menghilangkan pengaruh aura hitam seluruh kerajaan utama.
"Eleanor!" Eizen berseru. "Keluar dari sini sekarang juga! Kembalikan semua yang telah kau renggut dari kami! Kembalikan ayah kami! Kembalikan kerajaan kami!"
Eleanor memandang dari balkon. Rasa terkejut dan tidak percaya seakan merasuki. Wajah dingin, bibir tipis, dan rambut hitam seakan membangkitkan kenangan pahit mereka. Tapi, sesuatu yang paling mengerikan adalah sebuah belati yang diarahkan tepat di leher ayah mereka.
"Ayah!" Zavied berteriak, Glenn dan Eizen menahannya agar tak lepas kendali.
"Ku pikir kalian telah ku singkirkan, tapi tak ku sangka kalian kembali kemari, dasar anjing kampung! Gonggongan kalian tak lebih dari kebodohan belaka..." Belati itu semakin di dekatkan. Perlahan sebuah goresan tergambar memunculkan cairan merah mengalir segar dari sana. Kemarahan dan emosi mereka semakin memuncak.
"Kau benar-benar menyebalkan," Eizen mengumpat. "Kalau kau berani-berani menyentuh ayah kami lebih jauh lagi aku akan membuatmu menyesal!"
"Kau akan membuatku menyesal? Jangan bercanda," Eleanor tertawa. "Sebelum itu aku yang akan membuat kalian menyesal telah datang kemari!"
Langkah kaki dan gemercik baju zirah yang tak terhitung jumlahnya mendekat. Sesaat kemudia mereka terkepung. Lebih dari lima ratus pasukan mengelilingi mereka sementara pasukan yang mereka bawa hanya seperenam dari pasukan yang mengepung mereka saat ini.
"Wah, gawat kita terkepung..." Glenn tersenyum miring.
"Tidak peduli seberapa banyak pasukan yang mengepung kita akan meliwati mereka!"
"Dimengerti, kalau begitu... ikutilah instruksiku!"
Instuksi telah dikeluarkan. Semuanya langsung maju dengan gaya bertarung mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiri no Yume
Fantasy#43 battle - 25/06/18 #780 fantasy - 03/08/18 #11 Royalty - 13/01/19 #34 battle - 13/01/29 #256 Supranatural - 13/01/19 Genre : action, fantasy, romance, supranatural, comedy Seorang Putri dari Kerajaan Eastern, Alisha harus menyelamatkan kerajaanny...