Chapter 10 : Lies

142 7 0
                                    

"Sera, kau mau kemana?" tanya Honoka yang sedang duduk di kasurnya.

Alisha balas menatapnya dan tersenyum. "Aku hanya ingin mencari tanaman obat dan membuat tambahan penangkal dan juga obat untukmu."

Honoka mengangguk. "Baiklah, nanti aku akan menemuimu dan terimakasih karena sudah menyelamatkanku."

Alisha memutar bola matanya dimana Honoka mengucapkan terimakasih berkali-kali. "Jangan bergerak dari kasurmu. Kalau begitu sampai nanti."

Alisha berjalan ke kamarnya yang ada di sebelah kamar Rose atau dua kamar dari kamar Honoka. Dia merasa tidak enak sudah berbohong pada Honoka. Tapi mau bagaimana lagi? Lagipula dia hanya akan pergi sebentar ke tepi danau setelah itu dia akan kembali.

Alisha segera mengambil tas dan dua belati. Saat dia berjalan keluar dari pintu menuju kebun, Reed menggonggong padanya. Alisha segera duduk dan mengelusnya untuk membuatnya diam.

"Reed, bisakah kau tenang," Reed menggonggong semakin keras. "Oh ayolah... Kalau kau mau ikut denganku kau harus tenang."

Dalam sekejap Reed terdiam sambil mengibas-ngibaskan ekornya. Alisha menghela nafas.

"Anjing yang sangat menggemaskan."

"Tapi dia sangat ribut sekali."

Tak sengaja dia melihat Yamaki sedang berbicara dengan dua pelayan. Sepertinya mereka sibuk dengan pembicaraan mereka hingga tidak menyadari keberadaannya.

Sebelum ada yang menyadarinya, Alisha berlari ke gerbang belakang istana dengan diam-diam. Reed juga mulai berlari mengikutinya.

Alisha merasa lega karena bisa berhasil lolos dari penghuni Istana itu. Sementara itu Alisha mencari-cari arah di sekitarnya.

"Jalan lurus ke utara. Di sana ada sungai, mungkin itu mengarah ke danau."

"Kau benar, ayo kita segera bergegas."

Tak butuh waktu lama Alisha menemukan sebuah aliran sungai yang mengalir ke arah timur. Alisha mengikuti kemana aliran itu pergi ke danau atau ke laut.

"Alisha tunggu dulu."

Alisha menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Dia melihat gadis dengan rambut merah yang sama dengannya.

"Sudah selesai. Ayo, kalau begini aku bisa membantumu."

Alisha terdiam di tempat. "Illusia, Memangnya malam ini bulan purnama."

"Tidak tidak, disini sihir berkembang lebih banyak,"

"Oh," responnya dan kembali berjalan.

Reed menikmati perjalanan itu, menggonggong setiap melihat kupu-kupu dan tupai di sana. Alisha berjalan dan berjalan, mengikuti sungai. Itu cukup jauh, tapi tak lama kemudian dia melihat sungai itu terbawa ke sebuah danau.

"Danau." pikirnya dan mulai berlari. Reed mengejarnya saat ia berlari terengah-engah ke tepi danau. Dan di perbukitan di sekitar danau ada tanaman besar yang berkilauan.

Dengan cepat, dia mengambil tanaman yang diperlukannya. Tangannya hanya sedikit bengkak karena bersentuhan dengan duri starword. Tanaman itu, seperti api putih melintas di lengannya saat durinya masuk ke kulitnya. Dengan menggertakkan giginya, dia menahan rasa sakitnya, memotong tanaman dan memasukkannya ke dalam tasnya.

Kiri no YumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang