Chapter 11 : a Lady

129 11 2
                                    

"Apa yang kau pikirkan?"

"Tidak ada."

"Sepertinya itu hal rumit."

"Menurutmu."

Mungkin orang yang ada disekitarnya akan mengira Pangeran ini sudah gila karena sering berbicara sendiri. Tapi sebenarnya tidak, dia sedang bicara dengan seorang roh yang kebetulan saja membuntutinya kemanapun.

"Katakan saja apa masalahmu aku akan mendengarnya."

"Kau hanya membuat ini lebih rumit."

Keadaan hening sesaat dan Okami kembali memecahkannya, "Hei, apa yang akan kau lakukan jika Rose, Honoka, dan Sera dalam bahaya disaat yang bersamaan? Mana yang akan kau selamatkan?"

Akinari mulai berpikir keras. Membayangkan bila itu benar terjadi. Siapa yang harus dia selamatkan? Pikirannya berkecamuk, jika itu dalam satu tempat yang sama dia akan menyelamatkan ketiganya. Jika, tempatnya berbeda siapa yang harus diselamatkannya? Sera? Dia membutuhkannya untuk mencari Rose. Honoka? Seberapa menjengkelkannya Honoka, dia tetaplah adiknya. Atau Rose? Dia teman semasa kecilnya.

Pada akhirnya, dia tidak tahu harus menjawab apa.

"Bagaimana? Kau bingung? Cepatlah putuskan siapa yang akan kau selamatkan sebelum itu terjadi... Yah, walau yang dalam bahaya nantinya cuma satu orang."

"Ap—"

"Dimana Akinari yang tanpa belas kasih, Pangeran kejam dengan tatapan dinginnya...?"

Hanya beberapa detik kata katanya masuk ke dalam otak Akinari secara cepat. Yang dia katakan benar, sikapnya peelahan mulai berubah. Dan entah sejak kapan hal itu terjadi.

"Hey, Kenapa malah melamun? Apa yang kau lihat?"

Meskipun hanya roh, Akinari bisa merasakannya kalau dia sedang melambaikan tangan di depan wajahnya. Dia hanya diam tak merespon apapun padanya. Bukan karena tidak bisa menjawab pernyataannya, melainkan karena sesuatu yang diperhatikannya dari tadi di tengah-tengah hujan yang tidak terlalu lebat.

"Hah... Tenyata kau sedang memperhatikan seseorang."

Akinari hanya meliriknya tajam ke arah suara yang sedari tadi bicara dengannya. Beberapa saat cahaya muncul dan seorang lelaki keluar dari cahaya itu. Dilihat dari penampilannya tampak umur yang hanya selisih dua tahun. Umur aslinya tidak ada yang tahu.

Dia kembali memalingkan wajah dan melihat seseorang yang sempat ku lihat tadi seakan menghilang dari tempatnya.

"Kemana dia? Mungkin ditempat biasanya," gumamnya pelan.

Kiri no YumeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang