Sore ini aku di perbolehkan keluar dari rumah sakit setelah di berikan beberpa penanganan karena alergi ku kambuh.
Saat aku keluar lift, aku mendapati sehun yang sudah berdiri sambil menyandarkan sebelah bahunya di salah satu pilar di lobi rumah sakit. Aku menatapnya dengan sebelah alis terangkat sebelum mulai melangkah mendekatinya.
"kau yang mengantar ku pulang?" tanyaku padanya saat ku lihat sehun sudah tidak memakai jas dokter lagi.
"lalu siapa lagi? kenapa kau lama sekali ? aku sudah menunggu mu sedari tadi !" kata sehun datar.
"memang aku menyuruhmu mengantarku pulang? tidak kan? jadi itu bukan salah ku." jawabku enteng. itu memang benar, aku bahkan tidak pernah memintanya untuk mengantarku pulang. aku tadi berencana memesan taxi untuk mengantarku pulang.
"lupakan. cepat aku antar pulang sekarang."
"kenapa kau sensitif sekali sih hari ini?" kata ku sambil menyipitkan mata kearah sehun. "suruh Jongdae saja yang mengantarku pulang kalau kau masih saja seperti ini."
"tidak. aku yang akan mengantar mu pulang !"
aku tersentak mendengar nada bicara sehun seperti membentakku. aku langsung membuang muka tidak ingin melihatnya, "aku pulang dengan taxi."
Ku dengar Sehun menghembuskan nafasnya. "ayo, aku antar pulang." sehun menurunkan nada bicaranya dari yang tadi.
"tidak perlu. aku bisa pulang sendiri."
"baiklah. apa yang kau mau." perlahan senyumku mulai mengembang tapi ku tahan sekeras mungkin agar tidak tersenyum lebar dihadapan sehun.
"apapun yang aku mau?"
sehun memutar bola matanya, "apapun.."
"aku ingin kau, oh sehun yang berwajah kaku ini tersenyum."
Sehun mendengus jengah, tapi dirinya tetap menuruti kemauanku.
Aku bersedekap dada sambil menggelengkan kepala "eyy.. yang ikhlas senyumnya."
Sehun mendengus kasar. Sepertinya ia tahu kalau aku mempunyai kadar keras kepala yang sedikit tinggi. Jadi ia menurut saja supaya kami bisa pulang cepat sepertinya.
Biarpun senyum tipis begitu tetapi ia masih tampan dimata ku. ah aku lupa sehun itu selalu tampan dengan ekspresi apa saja.
"puas sudah nona KIM?!" sehun sepertinya sengaja memberi penekanan di kata nona kim tadi. itu bukan seperti pertanyaan melainkan pernyataan di telingaku.
"puas sekali ! uhh.. tampan sekali sahabatku ini." jawab ku dengan senyum mengembang. "lain kali tersenyumlah sehun. kau akan semakin tampan dengan tersenyum."
Sehun itu jarang tersenyum. Senyum sehun itu sangat langka. Tapi entah lah aku tak tau kenapa dirinya mau-mau saja ku suruh.
"yak ! Tuan Oh tunggu aku!" berlari mengejar Sehun yang sudah berjalan di depan sana.
"lelet."
"yak! Aku ini baru sembuh tahu !"
***
"hey bangun." tepukan di pipi menyadarkan ku. ahh.. sepertinya aku ketiduran di mobil sehun.
"ayo turun, kita sudah sampai." yang aku angguki saja.
sehun menggandeng tanganku memasuki rumah. bergandengan seperti ini, sudah biasa bagi aku dan sehun. bahkan saat masih kuliah dulu pun kami sering bergandengan tangan seperti ini yang membuat orang lain melihatnya jadi salah paham dan mengira kami sepasang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camouflage
Фанфик[Completed] [Baekhyun Fanfiction] Hidup dalam kebohongan dan persembunyian. Perlahan namun pasti, semua mulai terkuak. Keberadaan ku mulai di sadari dan disitulah bukan diriku saja yang bisa terluka. Namun dirinya juga... - Kim Ye Na (Private some...