chanyeol yang saat itu terpaksa harus kembali lagi ke sekolahnya karena ponsel nya tertinggal di dalam laci. saat ia akan menaki tangga menuju kelasnya, sayup-sayup iya mendengar suara tangisan.
chanyeol meneguk ludahnya kasar. ia ingin langsung berlari dari sana tapi rasa penasaran menghalanginya. dengan langkah bergetar ia mulai mencari sumber tangisan itu.
ia memandang ngeri gudang dimana asal suara tersebut terdengar. hawa disana rasanya mencekam. bahkan chanyeol tidak sengaja menjatuhkan peralatan kebersihan yang sudah tidak terpakai didepan gudang tersebut.
"tolong..."
chanyeol yang ingin berlari dari sana mengurungkan niatnya. ia menajamkan pendengaranya saat ini setelah mendengar suara sayup-sayup dari arah dalam gudang.
"siapa pun tolong aku..."
lirihan itu kembali terdengar.
dengan ragu chanyeol merapatkan telinganya di daun pintu gudang. tangannya bergetar mengetuk pintu tersebut. "apa ada orang di dalam?"
"tolong aku, ku mohon."
"apa kau manusia?" tanya chanyeol ragu. mungkin saja ada hantu yang menyerupai manusia pikirnya saat itu.
"aku manusia. bisa tolong aku? aku terkunci disini dan disini sangat gelaa---- AKHHH!"
chanyeol dengan panik langsung menggedor-gedor pintu gudang. "yak! apa yang terjadi?"
"hey? jangan membuatku takut!"
tidak ada sahutan lagi. dengan panik chanyeol mendobrak pintu yang sudah terlihat rapuh. dalam tidak kali dobrakan pintu tersebut terbuka. dari depan gudang itu ia bisa melihat seorang anak perempuan yang berpakaian lusuh dengan luka lecet di bagian tubuhnya sedang menutup kedua telingannya sambil memejamkan mata ketakutan.
chanyeol dengan ragu berjongkok di hadapan anak perempuan bertubuk gempal itu. "hey kau kenapa?"
"i-itu... t-tikus." cicit anak perempuan itu. chanyeol ingin sekali tertawa hanya saja ia juga kasihan dengan kondisi anak perempuan itu. seragamnya kotor. chanyeol yakin ia adalah salah satu juniornya yang bersekolah disini juga.
"eoh? aku sepertinya mengenalmu?"
saat itu juga anak perempuan itu mendongak dan berhadapan langsung dengan mata chanyeol.
"kau yang sering mengikuti temanku itu kan?!"
***
"selamat.. kau akhirnya mendapatkan dirinya,"
Perkataan chanyeol, sukses membuatku menghadap lagi kearahnya. Chanyeol menampilkan senyum miringnya kepadaku. Belum sempat aku ingin membalas perkataanya, sebuah suara menyelanya terlebih dahulu dari arah belakangku. Yang membuatku terkejut bukan main.
"mendapatkan siapa?" Tanya baekhyun sambil berjalan kearahku dan chanyeol. ia memandangku dan chanyeol penasaran.
Aku menelan ludah, gugub. Sialan, bagaimana bisa baekhyun bisa kesini? aku memandang chanyeol cemas. Aku harap pria dengan kuping lebar itu tidak bicara terlalu jauh.
"pas sekali, ada kau disini baek. Apa kau ingat dulu, ada anak perempuan tenggelam yang kau tolong sewaktu senior hight shcool?," tanya chanyeol tampa melunturkan senyumnya. wajahku sudah memucat, rasanya sekarang. Badan ku kaku dan aku tidak bisa berpikir bagaimana caranya aku bisa membungkam mulut berbisanya itu.
Baekhyun nampak berpikir sebentar sebelum akhirnya mengangguk. Badanku mendadak lemas melihat anggukan baekhyun. "kenapa, yeol?"
Tatapan chanyeol beralih kepadaku. Ia memberikan cengiran bodohnya, lalu menatap baekhyun lagi. Aku sudah harap-harap cemas sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Camouflage
Fanfiction[Completed] [Baekhyun Fanfiction] Hidup dalam kebohongan dan persembunyian. Perlahan namun pasti, semua mulai terkuak. Keberadaan ku mulai di sadari dan disitulah bukan diriku saja yang bisa terluka. Namun dirinya juga... - Kim Ye Na (Private some...