Chapter 10 - engagement

4K 560 14
                                    

'kau pun sepertinya masih mencintainya...' 

'sampai bertemu besok, di pertunangan kita.'

aku mengusap wajahku kasar. kata-kata baekhyun semalam begitu menghantuiku. aku bahkan tidak bisa tidur nyeyak.

'apa sampai sekarang kau masih jatuh untuk ku?'

perkataan sehun juga terasa membuat beban di pikiranku kian bertambah.  dua pria sialan telah berhasil mengusik hidup ku.

aku menghela nafas panjang, ku raih ponselku dari atas kasur. aku sudah mencoba menelpon sehun semalam namun ponselnya tidak aktif. lalu aku beralih menghubungi jongdae. dering ke tiga panggilanku dijawab olehnya.

"ada apa?"

"apa kau akan datang ke pertunangan ku?" 

"hmm.. tentu saja. kenapa?"

aku menggigit bibir bawahku sebelum menjawab, "apa sehun akan datang juga? aku mencoba menghubunginya tapi ponselnya tidak pernah aktif."

"sehun berangkat ke jeju tadi malam. kau tidak tahu? aku kira kau orang pertama yang ia beritahu."

aku langsung diam setelahnya. kenapa laki-kali bodoh itu dengan teganya pergi disaat aku bertunangan.

"na-ya kau masih disana?" 

aku langsung tersadar dari keterdiaman ku, "hmm. aku tutup dulu ya. aku mesti bersiap-siap."

aku berdecak kesal lalu membanting diriku keatas kasur. ku pandangi langit-langit kamar ku.

ibu, hari ini aku akan bertunangan.

pasti terasa sangat lengkap jika saja kau masih bersama kami disini.

pintu kamar ku terbuka. aku mengangkat sedikit kepala ku untuk melihat siapa yang datang. setelah itu aku kembali merebahkan diriku tanpa melirik orang yang sedang berjalan kearahku saat ini.

"Cepat bangun. Aku akan membantu mu bersiap."

Aku hanya melirik sekilas lalu kembali asik bermain dengan ponselku. "Nanti,"

"Jangan sampai aku memakai cara lain ya nona kim yena yang terhormat !"

Aku tidak menggubris perkataanya. Kiara eonni sepertinya mulai kesal saat aku mengabaikan perintahnya. Terlihat saat ia berkacak pinggang sambil menatap ku datar. Sedetik berikutnya aku tidak bisa menahan teriakan.

Bugh!

"Auh. Pantat ku !!!"

Kiara eonni tersenyum kemenangan setelah berhasil menendangku yang membuat aku langsung terkatuh ke lantai.

Aku menatapnya dengan bengis. "Apa kau tidak waras?!"

Kiara eonni hanya tertawa bahagia disana. Aku mendengus kasar sambil mengusap pantatku yang nyeri.

"Aku kan sudah memperingatkan. Jangan banyak bicara dan cepat berdiri. Kita tidak punya banyak waktu untuk mengurusmu tahu?!"

***

"APA INI?!"

Aku menjerit syok melihat sebuah gaun yang ada di hadapanku ini. Bagaimana aku tidak syok, gaun ini mempunyai bagian dada yang sangat rendah sekali.

Kiara eonnie memutar bola matanya jengah, "kau sendiri yang memilih gaun itu,"

"aku? kapan? Aku tidak pernah memilih gaun itu ?!" jawabku cepat.

CamouflageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang