"Kau tidak akan bisa merebut baekhyun dariku. Dari dulu maupun sekarang.."
.
.
.
Perkataanya barusan membuat hatiku nyeri mendengarnya. Mengingat bahwa dia lah yang masih menjadi pemilik hatinya baekhyun seutuhnya.
Aku tersenyum menghadap taeyeon. Mencoba untuk tidak terbawa emosi saat ini.
"Tanpa ku rebut pun baekhyun akan jatuh kepadaku, Teaeyeon-ssi," kataku setenang mungkin. walaupun hatiku sudah bergemuruh karena emosi saat ini.
Ia mendengus meremehkan, " jangan bermimpi!"
Aku tetap mempertahankan senyumku. Aku tersenyum miring lebih tepatnya.
"Dua orang dewasa yang tinggal satu atap dengan status bertunangan, apa mungkin tidak terjadi hal apapun? Apalagi kau tahu? baekhyun mempunyai nafsu yang besar sebagai lelaki dewasa. apa kau bisa menjamin ia tidak jatuh kepadaku? Apalagi kami sudah.. " aku sengaja tidak melanjutkan ucapanku. aku ingin mengetahui sesuatu yang mungkin jika itu benar akan melukai diriku sendiri nantinya.
raut wajahnya berubah setelah mendengar ucapanku.
"ti-tidak mungkin!"
mataku tidak sengaja melihatnya berlari kearah kami. dia... baekhyun.
Dari jauh pun aku bisa melihat raut wajahnya yang terlihat panik dan khawatir sambil berjalan cepat. bahkan ia hampir berlari kearah kami
aku kembali menatap taeyeon yang sedang memandangku tajam dengan tangan terkepal. "apa yang tidak mungkin taeyeon-ssi?"
"walaupun itu terjadi, kau bukanlah yang pertama baginya ! aku yang pertama !!!"
hatiku seperti ditikam belati. inilah maksudku yang ingin mengetahui sesuatu. mengetahui sejauh mana hubungan mereka dulu. walaupun aku sudah memperkirakan hal ini, tetap saja rasanya begitu sakit.
air mataku meluncur bertepatan dengan datangnya baekhyun yang berdiri disebelahku dengan nafas yang memburu. dengan cepat ku hapus air mataku supaya baekhyun maupun taeyeon tidak melihat aku menangis.
"na-ya.. hhhhhh.."
Ku paksakan diriku untuk tersenyum kearahnya. Kenapa begitu sakit hanya untuk tersenyum kepadamu baek?
"baekhyun..?" taeyeon tampak terkejut mendapati baekhyun sudah ada dihadapannya. "baek, kenapa kau bisa disini?" sambungnya. Tapi bukannya menjawab, baekhyun malah mengacuhkan pertannyaan taeyeon dan langsung menggenggam tangannku.
"ayo, pergi dari sini." Baekhyun langsung menariku untuk beranjak dari dudukku. Aku hanya diam saja. sungguh aku sedang menenangkan hatiku sekarang.
"kami pergi sekarang noona."
"tunggu !"
Taeyeon menandang kearah genggaman tangan baekhyun ditanganku dengan pandangan nanar, lalu beralih menatap tepat pada mata baekhyun, "katakana padaku bahwa kau masih mencintaiku."
Baekhyun langsung membuang pandangannya kearah lain, menghindari tatapan taeyeon kepadanya. Aku hanya bisa menggigit bibir bawahku supaya tidak meringis, saat genggaman tangannya ditanganku semakin menguat.
"kita sudah pernah membahas ini kan? Berhentilah menanyakan sesuatu yang dapat melukaimu!"
Setelah mengatakan itu baekhyun langsung menariku pergi dari sana tanpa menengok sedikitpun taeyeon yang mulai terisak dibelakang. Aku merasa serba salah sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camouflage
Fanfiction[Completed] [Baekhyun Fanfiction] Hidup dalam kebohongan dan persembunyian. Perlahan namun pasti, semua mulai terkuak. Keberadaan ku mulai di sadari dan disitulah bukan diriku saja yang bisa terluka. Namun dirinya juga... - Kim Ye Na (Private some...