Chapter 25 - mine

4.8K 542 67
                                    

saat aku ingin menyerah..

kenapa saat itu juga kau bertinglah seperti membutuhkan ku ..?

🌻🌻🌻

Brak ..!!!

semua mata tertuju pada seseorang yang sudah berdiri dedepan pintu dengan tatapan tajamnya yang menusuk.

baekhyun..

aku tidak menginginkan ini terjadi, dimana ada dirinya disini. semua akan semakin sulit. ku kepal kan kedua tanganku untuk menghalau rasa takut saat mata kami saling bersitatap. tatapannya nyalang kearahku kalau ia benar marah saat ini.

ia bejalan kearahku. aku rasa kaki ku tiba-tiba tidak bisa bergerak seinci pun dari sana. kualihkan tatapanku kearah lain sebentar.

keputusan ku sudah bulat.

"apa maksud perkataan mu barusan?" tanya nya saat sudah ada dihadapanku.

ku beranikan diri untuk menatap matanya. "kau pasti sudah mendengarnya dengan jelas."

sekuat tenaga ku stabilkan suaraku agar tidak bergetar. gemuruh didadaku rasanya menyesakkan sekali.

"itu bukan jawaban kim yena !!!" suaranya meninggi, membuatku reflek menutup kedua mataku, karena ia berteriak tepat didepan wajahku.

"byun baekhyun cukup !" itu suara ayah baekhyun. tanpa sadar ku gigit bibir bawahku karena takut. aku tidak pernah menyangka ia akan berani membentak ku dihadapan semua orang di ruangan ini.

ia menutup matanya dan menghembuskan nafas kasar. lalu kembali menatapku dengan tatapan menuntut penjelasan. "apa alasan dibalik keputusan sepihakmu ini? hah?"

ku alihkan wajahku kearah lain, untuk menghindar tatapan matanya. Sampai aku tersentak saat sebuah tangan menarik diriku sampai menghadap kearahnya. Matanya yang nyalang menatap kearahku membuat badanku sedikit bergetar.

"katakan padaku apa alasanmu hah?!"

Pada saat itu juga badanku terhuyung kebelakang dan pegangan baekhyun ditanganku terhempas digantikan dengan pegangan tangan yang lain di pergelangan tanganku. kali ini lebih lembut yang membuatku merasa terlindungi.

"jangan pernah kasar dengan adik-ku baekhyun."

Suasana semakin kacau. Aku hanya menunduk menyembunyikan wajahku. Ingin rasanya aku kembali ke Boston dan hidup damai disana sendiri. Tapi nyatanya aku tidak bisa. semua sudah terjadi.

"na-ya, apa alasan mu ingin membatalkan perunangan kalian? Apa kalian sedang bertengkar? Bicaralah baik-baik." ibu baekhyun angkat bicara.

Aku masih saja menunduk dibelakang tubuh junmyeon oppa.

"kau sangat kekanak-kanakan kim yena. Bagaimana bisa kau mengambil keputusan tanpa bicara dengan baekhyun? Ayah kecewa padamu. Apa kau tahu akibat dari perkataan mu barusan? kau bisa memecah hubungan kedua belah keluarga.."

".. kau bertindak sesuka hati seperti mendiang ibu-mu—"

"AYAH CUKUP!"

Tanpa sadar kedua tanganku mengepal, mataku memanas. Hatiku seperti tersiram air mendidih rasanya.

Sakit..

'kalian tidak pernah mengerti..'

"kim junmyeon! Kau sangat tidak sopan membentak ayahmu sendiri!" bibi choi menatap tajam kearah junmyeon oppa. Dengan perlahan ku genggam erat tangan oppa ku. Merasa tangannya dienggam erat olehku junmyeon oppa beralih menatap kearahku.

CamouflageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang