Chapter 21 - all day (2)

3.8K 553 71
                                    

"yuhuuuu..."

Aku berlarian sambil merentangkan kedua tanganku. aku sangat senang sekali baekhyun mengabulkan keinginanku untuk kemari, yah walaupun dengan sedikit perdebatan saat dijalan tadi.

Dapat ku lihat baekhyun menutupi wajahnya dengan kedua tangannya malu kerena ulah ku barusan. tapi, hey! Apakah aku sememalukan begitu?

"astaga yena ! jangan berlarian nanti kau jatuh!" teriak baekhyun dibelakangku saat ia melihat aku hampir terpeleset karena ada genangan air. Aku hanya menoleh kearahnya sebentar lalu menyengir tanpa dosa.

"aku tidak jatuh." Kata ku menyengir tanpa dosa

Baekhyun menghembuskan napas gusar. "kita pulang saja, hmm? Harinya sepertinya akan turun hujan." mohon baekhyun. Aku menatap keatas, dan benar saja langit tiba-tiba mendung.

Aku langsung cemberut mendengar perkataannya berusan. Hey kami bahkan baru setengah jam berada disini, dan ia malah mengajak pulang? Yang benar saja?!

"tidak mau!"

aku langsung berbalik meninggalkannya dibelakang sana, anggap saja aku sedang merajuk padanya. Aku sadar sifat ku dulu kembali terlihat saat aku bersamanya.

aku terus melihat sekitar sambil mengarahkan kamera handphone ku kesegala objek yang menarik. Senyum ku pun tidak pernah luntur. Sampai membuatku tidak sadar bahwa aku menginjak genangan air yang berlumut dibawahnya, yang membuat ku tidak bisa menyeimbangkan tubuhku.

"ahh.." aku menutup mataku saat aku akan terjatuh, mungkin seharusnya aku sudah bisa merasakan sakitnya lantai saat aku terjatuh tadi. tapi sampai saat ini aku belum merasakannya sama sekali.

Aku langsung membuka mataku saat mendengar hembusan nafasnya ditelingaku. Dan saat itu juga aku merasa tubuhku menegang. terpaan nafasnya yang berbau mint pun bisa kurasakan saking intimnya posisi kami sekarang.

"perhatikan langkahmu nona. Kau hampir saja terjatuh jika tidak ku tangkap."

Aku langsung mendorong baekhyun menjauh dari tubuhku. Sialan ! aku merasa wajahku memanas karena malu. Aku berdeham canggung saat baekhyun tidak melepaskan pandangannya dariku.

"ayo kita makan."

"huh?" aku menoleh kearahnya cepat. Apa aku tidak salah dengar barusan? baekhyun mengajak makan?

"ck.. aku tahu kau belum menyentuh makan siangmu tadi kan saat aku datang membawamu pergi dari restoran tadi."

"tapi aku belum lapar baek," lalu aku memicingkan mataku kearahnya, "jangan bilang ini hanya akalmu saja supaya kita pulang?"

Baekhyun memijit pelipisnya sebentar sebelum menatapku tajam. Ia berjalan mendekat padaku. Belum sempat menghindar ia sudah lebih dahulu mencubit pipiku agak keras yang membuatku sedikit mengaduh karenanya.

"bisa tidak jangan membantah?! Sekarang kita makan!"

"tapi--- yak ! baek lepaskan!"

Baekhyun menarikku ah kurasa ia menyeret ku dari sana tanpa mengindahkan protesanku dibelakanya.

***

Aku memandang hamburger yang baru saja diletakan baekhyun ditanganku dalam diam.

Aku jadi teringat perkataan ibu baekhyun saat menemaninya berbelanja tadi. aku memandang lurus kearah baekhyun yang duduk dihadapanku saat ini lalu kembali lagi memandang makananku.

"kenapa...." aku sengaja menggantung ucapanku. Aku kembali mendongak untuk melihat baekhyun yang terhenti menyuapkan makananya saat aku berbicara, "kenapa kau membeli ini?"

CamouflageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang