Mataku memandang kearah luar jendela saat ini, memandangan hamparan pohon sakura yang bermekaran dipinggir jalan.
Tanpa aku sadar seulas senyum tercetak dikedua sudut bibirku. Sederhana tapi sudah membuatku bahagia.
Hubungan ku dan baekhyun berjalan baik sampai sekarang. aku pun sudah mulai terbuka atas perasan yang aku rasakan karena akan ada seseorang yang akan siap mendengarkan keluh kesahku selain sehun dan jondae,
Iya... dia baekhyun.
Sepertinya sangat menyenangkan untuk melakukan piknik hari ini, tapi niat itu aku urungkan karena aku mempunyai hal yang penting yang harus aku lakukan. Aku mempunyai firasat tidak enak hari ini. sebisa mungkin aku hiraukan perasaan itu karena hari ini hari yang membahagiakan.
Aku juga bersyukur keadaan ayahku sudah mulai membaik. Walau untuk bekerja ia masih belum dibolehkan. Tak apa itu malah membuatku lega rasanya.
Taxi yang aku tumpangi berhenti ditempat yang aku tuju. Dengan langkah pasti aku memasuki bangunan tersebut, aku disambut pelukan hangat dari seorang wanita yang begitu aku kenal.
"apa kabar bibi?" tanya ku setelah kami melepas pelukan kami.
"baik sekali na-ya. Aku bahagia sekali akhirnya aku bisa berbelanja dan merawat diri bersama dengan menantu dan calon menantu ku." jawabnya heboh, aku sedikit tersipu mendengar calon menantu yang ia tunjukan kearah ku.
Lalu aku beralih kearah istri baekbom oppa, ia berdiri dengan senyum anggun. Kami pun saling berpelukan singkat, "senang bertemu dengan mu lagi Hani eonnie,"
"aku pun begitu na-ya.." lalu ia memajukan sedikit wajahnya kearah sampingku, "bagaimana rasanya hidup bersama dengan baekhyun? Apa kalian sudah 'itu?' atau belum?" bisiknya yang membuatku melotot seketika. Ia menjauhkan wajahnya dari ku dan mengedipkan sebelah matanya tanda menggoda ku.
"yak. eonnie ! apa yang kau bicarakan?!" wajahku pasti sudah memerah padam sekarang. aku mengibas-ibaskan tangan di depan wajah karena gerah.
"pasti ada sesuatu yang sudah terjadi."
"eonnie! Ck.."
"hey. Hey ada apa ini?" datang ibu baekhyun yang dari kamar kecil mendatangi kami berdua. aku sudah waspada karena hani eonnie sudah tersenyum miring kearahku. Astaga dia jahil sekali.
"ibu, mungkin sebentar lagi kau akan memiliki cucu."
Aku langsung menegang dengan wajah pias, hani eonnie sepertinya tidak main-main dengan candaanya. Tangan ku pun sudah mulai berkeringat dingin. Aku tidak ingin ibu baekhyun jantungan karena tahu kelakuan anaknya bungsunya yang mesum itu.
Ibu baekhyun langsung terkejut. Ia memandangi kami berdua bergantian memastikan apa yang ia dengara tidak salah.
"apa katamu? Cucu?"
Hani eonnie sedikit tertawa kearahku sebelum menatap ibu mertuanya itu. dapat ku rasakan keringat dingin menyelimuti telapak tangan ku saking gugup nya diriku sekarang.
"aku sedang mengandung dua minggu ibu, selamat kau akan menjadi nenek."
Aku langsung bernafas lega saat itu juga. dapat ku lihat hani eonnie tersenyum mengejek kearaku membuat aku mengerucutkan bibir jengkel karena telah dipermainkan. Sebenarnya apa yang ku takutkan? Aku hamil saja tidak. Ck.. bodohnya runtuk ku dalam hati.
Ibu baekhyun memekik senang sekarang, padahal suasana butik sekaligus salon ini sedang lumayan ramai, tapi ia seolah menghiraukannya. Aku tersenyum tanpa sadar melihat betapa bahagiannya ibu baekhyun mengetahui hani eonnie sedang hamil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Camouflage
Fanfiction[Completed] [Baekhyun Fanfiction] Hidup dalam kebohongan dan persembunyian. Perlahan namun pasti, semua mulai terkuak. Keberadaan ku mulai di sadari dan disitulah bukan diriku saja yang bisa terluka. Namun dirinya juga... - Kim Ye Na (Private some...