lelaki itu sedang berkutat dengan beberapa profosal yang akan ia bawa untuk bertemu client siang itu. berbagai berkas penunjang pun ia siapkan dengan matang disana. berbagai desain gambar berserakan dimeja kerjanya.
baekhyun melonggarkan dasi yang mencekik lehernya itu dan menyesap kopi yang tersedia di mejanya. banyak yang perlu ia siapkan walaupun ia mempunyai team, tapi baekhyun sendiri yang akan memastikan segalanya sesuai kendalinya.
asik dengan bahan profosalnya tiba-tiba saja baekhyun menghentikan aksinya. ia teringat bahwa wanitanya akan bertemu wanitanya yang lain.
maksud nya yena akan bertemu dengan ibunya hari ini. mereka berdua adalah wanita-wanita penting dalam hidupnya sekarang.
karena penasaran baekhyun berencana menghubungi ibunya untuk bertanya, kalau dengan yena bisa di pastikan wanita itu tidak akan mau memberitahu kemana mereka akan pergi seperti tadi pagi.
saat ia membuka lockscreen ponselnya, pemandangan pertama yang baekhyun lihat adalah wajah damai yena yang ia ambil tadi pagi sewaktu gadis itu tertangkap basah oleh baekhyun tertidur di sopa ruang tengah apartment mereka lagi.
sering kali baekhyun mendapati yena tertidur disana dengan sangat nyenyak sekali sampai-sampai baekhyun tidak tega membangunkannya untu tidurk dikamarnya. melihat yena tertidur pulas seperti itu baekhyun yang memandanginya tanpa sadar tersenyum kecil.
ia terlihat sangat polos. -batin baekhyun.
melihat ia yang pulas tertidur di sopa berbanding terbalik dengan yena sewaktu tidur di kasur saat bersama dengannya. yena disana tampak gelisah dan mengigau sesuatu seakan ia mengalami mimpi buruk membuat baekhyun sedikit bingung.
banyak hal yang baekhyun tidak tahu tentang wanita wanitanya.
yena bahkan tidak pernah memberikan akses untuk baekhyun melihat kamar wanita itu, ia akan selalu mengunci kamarnya seakan ada sesuatu yang penting disana. dulu baekhyun sempat bertanya dan jawaban dari wanitanya adalah..
"kamar ku sangat berantakan dan juga untuk apa kau ingin masuk ke kamar seorang gadis? dasar mesum!."
setelah itu baekhyun tidak pernah mengungkit masalah kamar yena yang selalu terkunci itu.
mengingat yena membuat baekhyun melupakan tujuannya untuk menelpon ibunya. saat baekhyun akan mendiall nomor ibunya saat itu juga ruangnya di buka begitu saja.
disana sudah berdiri chanyeol dengan senyum bodohnya.
baekhyun sudah biasa kalau lelaki yang merupakan sahabat sekaligus patner team nya ini memang selalu masuk sesukanya.
"baek, kau sudah siap? kita harus berangkat sekarang sepertinya. kalau tidak mau membuat Perusahaan Xi menunggu kita." ucap chanyeol sambil melirik arloji mewah yang diberikan baekhyun sebagai kado ulang tahunnya kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camouflage
Fanfiction[Completed] [Baekhyun Fanfiction] Hidup dalam kebohongan dan persembunyian. Perlahan namun pasti, semua mulai terkuak. Keberadaan ku mulai di sadari dan disitulah bukan diriku saja yang bisa terluka. Namun dirinya juga... - Kim Ye Na (Private some...