Aku meringis sedikit saat baekhyun memapahku masuk ke dalam apartment kami. Apartment yang sudah seminggu kami tinggalkan karena aku menuruti kemauan baekhyun untuk menginap dirumahnya selagi ia pergi ke china kemarin.
"t-turunkan aku disini.." kataku dengan suara lemah.
"lebih baik kau beristirahat didalam kamar na-ya." Saran baekhyun saat aku meminta di turunka di sopa ruang tengah apartment kami.
Aku meringis saat menggelengkan kepalaku. "aku ingin beristirahat disini sebentar."
Baekhyun menghembuskan nafasnya menyerah, lalu ia mendudukan ku dengan pelan di sopa yang panjang. Ia menduduk dirinya disebelahku. baekhyun menatapku khawatir, "na-ya, kita kerumah sakit saja eoh? Badan mu juga mulai hangat sekarang." kata baekhyun saat ia meletakan sebelah tangannya pada salah satu pipi ku.
"tidak usah.." jawabku sambil menangkup tangannya yang sedang berada di pipi ku. "setelah meminum obat pereda sakit kepala aku akan baik-baik saja."
"keras kepala." Decak baekhyun padaku. "tunggu disini aku akan mencarikan obatnya." Lanjutnya
Saat baekhyun akan beranjak aku langsung menggenggam tangannya membuat ia tidak jadi beranjak. "kenapa ?" tanya nya.
"tidak usah.. ambilkan air putih saja. obat ku ada didalam clutch yang aku bawa tadi." tunjuk ku pada dompet yang aku bawa ke pesta tadi. seakan paham baekhyun langsung mengambilnya dan menyerahkan padaku. Baekhyun beranjak ke dapur untuk mengambil air untuk ku.
Aku sedikit meringis sambil memijat kepala ku. ku gigit bibir bawahku untuk mengalihkan rasa sakitnya walau aku tahu itu tidak berpengaruh banyak.
"ini air nya." Aku langsung membuka mataku saat baekhyun sudah kembali dengan segelas air putih ditangannya. Dengan senyum lemah ku ambil air dari tangannya. Aku langsung membuka tutup obatku dan meminum obat tersebut. Dati ujung mata ku dapat ku lihat baekhyun menatap lekat botol obat yang ada di tangan ku. Dengan cepat aku memasukan kembali obat itu dalam tempatnya lagi.
Baekhyun langsung menerima gelas tersebut setelah aku meminum isinya sedikit. Aku langsung menyandarkan kembali badanku ke sandaran sopa sambil menutup mata dengan satu tangan ku yang memijit keningku.
"kau selalu membawa obat dalam dompet mu?" tanya baekhyun. Aku sudah menduga ia akan menyanyakan ini.
Aku berdeham pelan sebelum membuka suara. "tidak. Hanya akhir-akhir ini aku mengeluh beberapa kali sakit kepala."
"sudah di cek kerumah sakit?"
"hanya sakit kepala biasa. Aku akan baik-baik saja setelah meminum obat." Kataku padanya.
"kau yakin?" tanya bekhyun lagi. Aku hanya tersenyum kearahnya sebagai balasan.
Maaf kan aku yang berbohong padamu... aku perlu obat penenang untuk bertahan hidup dan akun harap kau tidak pernah mengetahuinya.. baek.
Baekhyun menghela nafas lalu bangkit dari tempat duduknya. Ia mengulurkan sebelah tangannya yang membuat ku mengerutkan kening. Sadar karena aku tidak kunjung menerima uluran tangannya baekhyun akhirnya kembali bersuara.
"ayo beristirahat dalam kamar saja. Badanmu akan sakit kalau kau tidur di sopa, beberpa kali aku sering melihatmu tertidur disopa selama kita tinggal bersama."
Deg
Badan ku tiba-tiba mengkaku mendengar penuturan dari baekhyun. Aku menelan ludahku dengan susah payah. "k-kau s-sering melihatku tidur d-disini?"
Ia mengangguk, "hmm.. jangan dibiasakan. Paham?"
Tanpa sadar aku menghembuskan nafas kelegaan. "kadang aku menonton televisi sampai aku tertidur disini." Aku berkilah. Aku harap wajahku tidak kentara kalau aku kembali berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camouflage
Fanfiction[Completed] [Baekhyun Fanfiction] Hidup dalam kebohongan dan persembunyian. Perlahan namun pasti, semua mulai terkuak. Keberadaan ku mulai di sadari dan disitulah bukan diriku saja yang bisa terluka. Namun dirinya juga... - Kim Ye Na (Private some...