Chapter 2

15.5K 984 8
                                    

"Rooftop!" Pekik Prilly.

"Kok rooftop? Ga nyambung lo!" Ucap Leo sembari menoyor kepala Prilly pelan.

"Ga nyambung dari mananya sih? Nih ya dengerin gw! Tenang, kalo kita ada di sana kita bakal merasa tenang karena jarang banget ada orang yang ke sana. Indah, kita akan melihat pemandangan yang indah dari atas sana tapi resikonya ya gitu, Berbahaya!" Jelas Prilly yang membuat semuanya mengangguk.

"Ben!r juga! Tumben lo pintar nyil!" Ucap Arka pada Prilly.

"Nyil?" Prilly mengerutkan dahinya.

"Unyil!" Ucap Arka singkat namun mampu membuat Prilly mencebikkan bibirnya.

"Udah ah ayo kenapa malah ledek-ledekan sih?" Ucap Rara melerai yang membuat Arka berlalu dan semua mengikutinya.

"Eh btw, kalo kita udah sampai rooftop terus di sana kita ngapain? Cari petunjuk lagi?" Tanya Caca saat mereka tengah menaiki anak tangga menuju rooftop.

"Engga! Sebenarnya di sana itu ada guru yang udah nunggu kita, nanti kalo kita udah ketemu sama gurunya kita disuruh minta tanda tangan." Jelas Arka yang membuat mereka semua melongo kecuali Caca.

"Amazing!" Pekik Rara.

"Kenapa lo?" Arka menautkan kedua alisnya bingung.

"Gapapa, gw cuma ga nyangka aja kalo lo bisa ngomong sepanjang itu." Jawab Rara cengengesan dan Arka hanya menatapnya dingin.

"Semoga aja guru yang ada di rooftop itu salah satu dari dua guru most wanted!" Ucap Caca.

"Dua guru most wanted? Maksud lo?" Rara bertanya bingung.

"Ya ampun Ra, lo ga tau?" Tanya Caca dan hanya dibalas gelengan oleh Rara.

"Prill, lo tau ga?" Prilly hanya mengangkat bahunya acuh mendengar pertanyaan dari Caca.

"Ya ampun! Gw kira kalian tau. Nih ya gw jelasin, jadi di sekolah ini tuh ada dua guru yang jadi most wanted karena mereka itu guru termuda dan terganteng di sini. Nah yang paling penting adalah mereka itu masih JOMBLO!" Perkataan terakhir yang dilontarkan Caca membuat Prilly terbelalak.

"Yakin lo kalo mereka masih jomblo?" Baru saja Prilly ingin bertanya namun pertanyaannya lebih dulu dilontarkan oleh Rara.

"Ga tau juga sih, tapi yang gw dengar sih gitu soalnya mereka ga pernah kelihatan jalan sama cewek." Ucap Caca yang membuat Prilly menghela nafas lega, Prilly kira ia tak diakui.

"Udah sampai nih! Masih mau ngobrol lo bertiga?" Tanya Arka yang sukses membuat ketiga gadis itu berhenti berbicara.

"Udah ayo!" Ucap Arka lagi lalu membuka pintu rooftop.

"Selamat siang Sir." Sapa mereka semua pada guru lelaki yang tengah membelakangi mereka.

"Selamat siang!" Ucap guru itu lalu membalikan tubuhnya yang membuat para gadis menatapnya memuja terkecuali Prilly.

"Ada apa?" Ucap guru itu lalu duduk di kursi yang telah disediakan untuknya.

"Maaf sir, kami di sini mau meminta tanda tangan dari Mr." Ucap Arka mewakili.

"Semudah itu?" Guru itu mengangkat sebelah alisnya ke atas.

"Lalu kami harus apa?" Prilly bertanya dengan lantang.

"Sebutkan siapa namaku?" Ucap guru itu dengan datar.

"Lah kita aja belum kenalan gimana bisa tau sir?" Kali ini Leo yang berbicara.

"Baca petunjuk itu! Di situ ada inisial nama, tinggal kalian gabungkan dan itu nama saya."

"Lah namanya LIA?" Teriak Leo.

Teacher! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang