Chapter 35

6.5K 562 53
                                    

Suara langkah kaki begitu terdengar di lorong rumah sakit yang sunyi.

"Ali!" Suara yang berasal dari Rommy itu membuat semua yang ada di depan ruang UGD itu menoleh.

"Bang Rommy!" Ucap Ali. Prilly yang sedari tadi berada di dalam dekapan Ali segera bangkit saat mendengar suara kakaknya.

"Ada apa? Kenapa semuanya bisa seperti ini?" Tanya Rommy kemudian menatap Ali, Prilly, Leo, Arka, Caca, dan Rara secara bergantian.

"Ini semua karena dia!" Tunjuk Ali pada Caca yang hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Caca?" Tanya Rommy bingung.

"Jelasin ke gw dengan sejelas-jelasnya!" Ucap Rommy penuh penekanan.

Akhirnya Feby yang memang ikut pergi bersama mereka menjelaskan secara rinci membuat Rommy terdiam sejenak kemudian menatap adiknya.

"Kak Rommy!" Prilly yang merasa ditatap pun mencoba memanggil kakaknya.

"Ini semua karena lo!" Ucap Rommy kemudian menarik Prilly dari dekapan Ali.

"INI SEMUA KARENA LO!" Teriak Rommy seraya mengguncangkan bahu Prilly dengan kencang.

"Kak Rommy!" Lirih Prilly bersamaan dengan air matanya yang menetes.

"Jangan panggil gw kakak! Gw ga sudi lo panggil kakak!" Ucap Rommy dan semakin kencang mengguncangkan tubuh Prilly.

"Bang Rommy! Lepas!" Ali segera menarik Prilly kembali dalam dekapannya.

"Lo apa-apaan sih bang!" Ali mendorong bahu Rommy.

"Bukan gw. Cewek lo yang apa-apaan!" Ucap Rommy penuh emosi.

"Dia adik lo bang! Adik lo!" Ali yang ikut tersulut emosi kembali mendorong bahu Rommy cukup kencang.

"Adik gw? Gw ga pernah punya adik pembunuh kayak dia!" Tunjuk Rommy membuat Prilly menangis semakin kencang.

"Rommy!"

"Daddy!" Ucap Rommy saat melihat daddy dan mommy nya datang.

Plak!

Sebuah tamparan cukup keras Rommy dapatkan dari mommy nya.

"Mommy! Kenapa mommy tampar Rommy?" Tanya Rommy tak mengerti.

"Itu karena kamu sudah menyakiti adik kamu! Kamu pikir mommy ga tau apa yang kamu lakukan barusan?" Mommy Ratna menatap putranya nyalang.

"Tapi dia pantas mendapatkan itu mommy! Gara-gara dia, orang yang aku cinta sekarat di dalam." Jelas Rommy membuat mommy Ratna menggeleng merasa tak habis pikir dengan anak pertamanya itu.

"Kak Rommy cinta sama Mrs. Adisty?" Tanya Prilly lirih.

"Iya! Gw cinta sama Adisty! Dan gara-gara lo dia sekarat sekarang! Puas lo?" Ucap Rommy semakin emosi.

Iya, seseorang yang tertusuk pisau itu adalah Mrs. Adisty. Entah bagaimana caranya tiba-tiba saja Mrs. Adisty sudah ada di depan Prilly tepat saat Caca menghunuskan pisaunya.

"Cukup! Adikmu tidak bersalah!" Daddy Hendra membentak. Sudah cukup anak gadisnya disalahkan.

"Adikmu tidak bersalah! Yang bersalah adalah dia!" Tunjuk daddy Hendra pada Caca yang lagi-lagi hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Saya akan laporkan kamu ke polisi." Ucap Daddy Hendra membuat Caca mendongak menatapnya.

"Jangan om, saya mohon jangan laporkan saya sekarang. Izinkan saya untuk menemani kakak saya sampai dia sembuh, setelah itu saya pasrah jika om tetap ingin melaporkan saya." Ucap Caca dengan tatapan mata memohon.

Teacher! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang