Chapter 17

11.5K 792 17
                                    

"Yeay! Holiday Time!"

"Ga usah norak deh!  Kita itu disana mau bantu warga bukan mau liburan."

"Yaudah sih Ra, kan gw seneng bisa menghirup udara segar bebas polusi!" Rara hanya mencibir mendengar ucapan Prilly.

"Assalamualaikum wr. wb." Perdebatan antara Rara dan Prilly harus terhenti saat Ali tiba-tiba mengucapkan salam pertanda ia akan memulai pengumuman.

"Waalaikumsalam wr. wb." Semua siswa kelas X IPA IV menjawab kompak.

"Baik anak-anak, apa semua sudah datang?"

"Sudah pak!"

"Kalo begitu kalian sudah diperbolehkan masuk ke dalam bus, disana sudah tercantum nama kalian masing-masing. Jadi kalian harus duduk sesuai nama yang tertera di tempat duduk. Mengerti?"

"Mengerti sir." Jawab semua siswa lalu mulai memasuki bus dengan tertib.

"Sir Ali, masuk!" Prilly berteriak di ambang pintu bus dengan wajah marah membuat Ali melenggang memasuki bus.

"Ada apa?" Tanya Ali santai begitu ia sudah memasuki bus.

"Kenapa nama aku ga ada di tempat duduk? Kenapa juga Rara sama Caca duduknya berdua? Terus aku duduk sama siapa?" Tanya Prilly garang membuat Ali tersenyum.

"Kalo nama kamu ga ada di tempat duduk bus ini berarti kamu emang ga boleh ada di bus ini." Prilly membulatkan matanya mendengar ucapan Ali.

"Kok gitu? Aku kan bagian dari kelas ini berarti aku berhak dong ada di bus ini. Kamu gimana sih?" Tanya Prilly kesal.

"Kamu memang bagian dari kelas ini, tapi kamu ga boleh ikut di bus ini." Ucap Ali tegas.

"Terus kalo aku ga boleh di bus ini, aku naik apa dong kesana?" Prilly mengembungkan pipinya.

"Kamu naik mobil sama aku!" Jawab Ali tegas.

"Kok gitu? Ga mau ah, aku mau disini aja sama temen-temen." Ucap Prilly lalu duduk di tempat kosong yang ada di bus itu.

"Hey! Kamu nurut dong, aku takutnya kamu nanti mual kalo lama-lama duduk di dalam bus." Ucap Ali mencoba membujuk.

"Apaan sih kamu? Naik pesawat aja aku bisa, masa iya naik bus aja muntah."

"Kamu lupa? Terakhir kali naik bus itu kamu muntah loh." Ucap Ali membuat Prilly kembali mengingat masa itu.

Saat itu, Prilly mengikuti acara perpisahan sekolah yang mengharuskan ia ikut dalam rombongan dan menaiki bus. Baru setengah perjalanan, Prilly sudah dilanda pusing dan mual alhasil ia tidak jadi mengikuti perpisahan karena harus dilarikan ke rumah sakit.

"Pokoknya aku mau tetep di bus ini!" Ucap Prilly tegas membuat Ali menggeleng kuat.

"Tapi..."

"Aku ga peduli! Kalo kamu mau naik mobil sendiri silakan! Tapi aku ga mau ikut!" Ali menghela nafasnya.

"Ok, kita tetep di bus ini." Ucap Ali akhirnya karena percuma saja membujuk Prilly dengan cara apapun toh ujung-ujungnya Ali juga yang harus mengalah. Jika tidak maka akan terjadi pendiaman secara sepihak selama berhari-hari.

"Gitu kek dari tadi! Ribet banget, udah pak jalan!" Prilly menggerutu dan diakhiri perintah pada supir bus.

"Iya non, siap!" Jawab supir itu lalu mulai melajukan bus nya untuk menyusul bus yang lain.

"Tuh udah jalan bus nya, sekarang kamu duduk yang bener. Kita pindah duduknya di belakang Rara, jangan bertiga kayak gitu." Ucap Ali membuat Prilly berpindah tempat duduk karena memang sebelumnya Prilly duduk bertiga bersama Rara dan Caca di tempat duduk yang harusnya hanya diduduki oleh dua orang.

Teacher! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang