Chapter 37

6.2K 493 56
                                    

Kalo cerita ini dibuatkan Role Player nya, setuju ga?

****

Bruk!!!

Suara benda jatuh terdengar begitu kencang di ruangan yang sepi itu. Dua orang yang berada di dalam ruangan itu tersentak kaget dan menatap nanar ke arah benda itu jatuh. Sedangkan satu orang lagi menatap angkuh. 

"Makanan aku!" Prilly segera berlutut dan membereskan makanan yang jatuh dari kotak makan yang dibawanya.

"Lo apa-apaan sih bang?" Ali yang sedari tadi diam kini menatap nyalang pada Rommy.

"Ada yang salah?" Tanya Rommy sinis.

"Jelas salah! Lo udah buat kotak makan itu jatuh termasuk isinya!" Ucap Ali kemudian ikut berlutut di samping Prilly dan membantu gadis itu.

"Gw ga minta dia buat bawa makanan ya! Jadi gw ga salah!" Balas Rommy angkuh.

"Seenggaknya lo menghargai Prilly, bang! Dia sengaja buat makanan ini untuk lo!" Ucap Ali penuh emosi.

"Iya gw tau, tapi ga ada yang tau tujuan dia masak untuk gw itu apa? Bisa aja dia kasih racun di makanan itu." Ucap Rommy membuat Prilly bangkit dari posisinya dan menatap Rommy sendu.

"Enggak pernah sedikit pun aku berpikir seperti itu. Aku ga mungkin bikin kakak aku sendiri celaka." Ucap Prilly pelan.

"Alah basi! Isi hati manusia tuh ga ada yang tau! Bisa aja lo lakuin itu biar gw mati dan Adisty ga ada lagi yang temani." Balas Rommy membuat Ali menatapnya tajam sarat akan emosi.

"Sumpah demi Allah! Aku ga pernah ada niat sedikit pun untuk melakukan hal itu! Tolong kak, jangan berpikir buruk tentang aku! Ini menyakitkan!" Prilly tak lagi bisa membendung tangisnya.

"Ga usah nangis! Gw ga akan kasian sama lo! Buat apa juga gw berpikir buruk tentang lo? Tanpa berpikir pun gw udah tau kalo kelakuan lo itu buruk!" Ucap Rommy yang kini menatap Prilly tajam.

"Cukup! Lo ga bisa kayak gini terus! Maksud Prilly baik, dia cuma ga mau lo sakit karena jaga Mrs. Adisty terus tanpa istirahat bahkan tanpa asupan makanan. Makanya dia rela masak buat lo!" Ucap Ali yang kini semakin tersulut emosi.

"Adisty koma karena siapa? Karena dia! Karena cewek lo yang egois! Cewek lo yang manja, cewek lo yang keras kepala, dan cewek lo yang bisanya cuma bikin orang lain sengsara!" Balas Rommy membuat Prilly semakin tak bisa menahan air matanya.

Tanpa sepatah kata pun, Rommy segera menarik tangan Prilly kasar dan membawanya keluar dari ruang ICU diikuti Ali di belakangnya.

Brukk!!!

"Prilly!" Dengan segera Ali menghampiri Prilly yang kini terjatuh di lantai karena Rommy menghempaskan tangan gadis itu secara kasar.

"Pergi dari sini! Gw ga mau liat lo!" Ucap Rommy tanpa menatap Prilly sedikit pun.

"Tolong kak, jangan seperti ini. Prilly ga sanggup dibenci sama kakak." Prilly bangkit dari posisinya dan memegang lengan Rommy namun dengan segera Rommy menyentak kasar tangan adiknya itu.

"Lebih baik lo pergi, gw ga mau Adisty terganggu dengan hadirnya lo!" Ucap Rommy tegas.

"Tapi kak, aku..."

"Pergi! Sebelum gw bertindak lebih kasar dari sebelumnya." Ancam Rommy membuat Prilly bungkam.

"Kita pergi sekarang ya!" Ajak Ali membuat Prilly menatapnya memohon. Ali tahu arti tatapan itu, tapi Ali tak ingin Prilly semakin sakit hati jika semakin lama berada di tempat ini.

Teacher! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang