Chapter 15

11.4K 810 21
                                    

"Saya tau apa yang sedang kamu pikirkan."

"Bagus kalo gitu, yaudah jelasin lah biar saya ga bingung." Ali menghela nafasnya, kenapa siswanya ini begitu berani? Apa sifat killer yang dia tanamkan sudah tak berlaku untuk siswanya itu?

"Prilly adalah kekasih saya." Ucap Ali mulus tanpa hambatan membuat siswanya yang tak lain adalah Leo itu terbelalak.

"Haha... sir lagi ngelawak ya?" Wajah terkejut Leo hanya nampak beberapa detik saja setelahnya ia malah tertawa seolah ucapan Ali itu lelucon.

"Diam! Apa kamu pikir ada yang lucu?" Intonasi Ali mulai meninggi.

"Haha... ya lucu lah! Mr. bercanda ya? Masa iya si Iful yang manja dan cerobohnya kebangetan itu pacarnya Mr.?" Ucap Leo tak percaya.

"Kamu pikir saya bercanda? Apa kejadian yang baru saja kamu lihat belum cukup membuktikan ucapan saya?" Tanya Ali membuat Leo seketika terdiam.

Benar juga apa yang diucapkan guru killernya itu. Mana ada siswa yang dengan santainya meminta uang pada gurunya sendiri jika tidak ada hubungan, entah itu hubungan saudara atau apapun itu.

"Iya juga ya! Mana ada guru yang ngasih uang secara cuma-cuma sama siswanya, belum lagi tadi si Iful cium pipinya sir Ali. Jadi sir ga bohong?" Tanya Leo setelah ia mencoba untuk mencerna ucapan Ali.

"Kalo kamu tidak percaya kamu bisa menanyakannya langsung pada Prilly." Ucap Ali tegas membuat Leo menggeleng.

"Engga sir, saya percaya kok. Tapi ya sir, kenapa kalian bisa pacaran? Terus kenapa ga ada orang yang tau kalian pacaran?" Tanya Leo bertubi-tubi membuat Ali menghela nafasnya lalu mulai menceritakan semuanya pada Leo dengan sangat rinci.

"Pantas aja waktu itu sir Ali panik banget liat si Iful mau pingsan waktu di rooftop." Ucap Leo mengingat kembali masa awal ia bertemu dengan Prilly dan Ali.

"Tapi kenapa sir menceritakan ini sama saya?" Tanya Leo heran.

"Karena kamu sudah melihat apa yang terjadi antara saya dan Prilly. Saya hanya tidak mau kamu berasumsi negatif pada kami. Dan saya juga ingin kamu melakukan sesuatu." Ucapan Ali itu sontak membuat Leo kembali terkejut.

"Melakukan apa sir?"

"Saya tau bahwa ada seseorang yang mengagumi bahkan mungkin mencintai Prilly, dan saya juga tau kalo kamu mengetahui siapa orang itu." Leo menegang mendengar ucapan Ali itu. Benarkah Ali mengetahuinya?

"Dari mana sir tau?" Tanya Leo mencoba tenang.

"Tidak penting saya tau dari mana, yang terpenting sekarang saya butuh bantuan kamu." Ucap Ali membuat Leo menelan salivanya susah payah.

"Bantuan apa sir?"

"Saya tau dia meminta kamu untuk membantunya mendekati Prilly. Tapi apa setelah kamu tau bahwa Prilly telah memiliki kekasih kamu akan tetap membantunya?" Tanya Ali dan menghiraukan pertanyaan Leo.

"Saya tau dia teman kamu, tapi kalian tidak bisa memaksakan hati bukan? Apa kamu tega memisahkan Prilly dari orang yang dia cintai demi teman kamu?" Tanya Ali membuat Leo dilema.

"Saya tidak meminta kamu untuk menjauhkan dia dari Prilly, saya hanya meminta kamu untuk menjaga Prilly agar mereka tidak terlalu dekat. Bukan karena saya merasa cemburu, tapi saya hanya takut jika dia semakin jatuh ke dalam cinta Prilly dia akan terluka karena cintanya tak berbalas dan saya takut jika dia akan menyakiti Prilly." Ucap Ali lalu menghela nafasnya.

"Saya tau kamu begitu menyayangi Prilly seperti kamu menyayangi adik kamu sendiri dan saya yakin kamu tidak ingin Prilly terluka." Leo mengangguk membenarkan.

Teacher! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang