Chapter 10

13K 827 23
                                    

"Gw mau tanya serius sama lo." 

"Nanya apa sih Ra?"

"Kenapa tadi lo ajak Mr. Ali makan bareng?" Tanya Rara penuh selidik pada Caca yang tengah tersenyum manis.

"Emang kenapa sih? Ga boleh?" Caca balik bertanya.

"Bukan ga boleh, tapi gw yakin lo ada maksud kan lakuin hal kayak tadi?"  Tanya Rara lagi kali ini disertai tatapan penuh intimidasi.

"Gw suka sama Mr. Ali!"  Sontak ucapan Caca itu membuat Rara tersentak kaget.

"Lo serius?"  Tanya Rara memastikan dan Caca hanya mengangguk pasti.

"Ca, lo tau kan kalo Mr. Ali itu guru kita dan usia Mr. Ali itu lebih dewasa dari kita." Ucap Rara membuat Caca tersenyum.

"Lo kudet banget sih!  Lo tau ga kalo kita sama Mr. Ali itu cuma beda lima tahun. Semua siswa yang ada di sini juga tau kok." 

"Gw tau kok, tapi emang lo ga takut sama kakak kelas? Mereka semua juga banyak kan yang suka sama Mr. Ali." 

"Bodo amat!"  Ucap Caca acuh.

"Kalo seandainya Mr. Ali udah punya pacar?" Tanya Rara hati-hati.

"Sebelum janur kuning melengkung gw ga akan menyerah."

"Begitu sir ceritanya." Ucap Rara begitu ia selesai bercerita.

"Lalu untuk apa kamu memberitahukan ini kepada saya?"

"Saya hanya ingin mengingatkan agar Mr. Ali dan Prilly berhati-hati." Ucap Rara sembari menunduk takut karena Ali yang menatapnya tajam.

Ya! Saat ini Rara tengah berada di ruangan Ali. Tadi setelah Prilly pergi dari kelas, Rara pun bertanya pada Caca karena menurutnya ada sesuatu yang tak wajar saat Caca mengajak Ali makan bersama dan ternyata dugaannya benar bahwa Caca menyukai Ali, untuk itulah ia bergegas pergi dari kelas dan mencari Prilly untuk memberitahukan hal ini. Rara berkeliling mencari Prilly namun ia tak menemukannya hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencarinya ke ruangan Ali. Sempat takut saat ia akan masuk ke ruangan Ali namun ia mencoba memberanikan dirinya demi Prilly dan ternyata Prilly memang berada disana tapi sayangnya dia sedang tertidur dengan nyenyaknya di pangkuan Ali, alhasil Rara menceritakan semuanya pada Ali.

"Apa peduli kamu terhadap hubungan kami?" Tanya Ali dingin.

"Saya menyayangi Prilly sebagai sahabat saya sir dan saya tidak mau Prilly disakiti oleh siapapun." Ucap Rara yakin yang membuat Ali mengangguk.

"Baiklah saya percaya, dan saya harap kamu tidak menghianati kepercayaan saya." Ucap Ali tegas.

"Engh..." Suara lenguhan itu membuat Ali dan Rara mengalihkan pandangannya pada Prilly karena sepertinya gadis mungil itu akan segera bangun dari tidurnya.

"Sudah bangun princess?" Tanya Ali begitu Prilly mengerjapkan matanya lucu mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.

"Udah prince!" Jawab Prilly dengan suara parau khas bangun tidur.

"Eh ini dari tadi aku tidur di pangkuan kamu?" Tanya Prilly begitu ia sadar ia masih berada di posisinya tadi sebelum tidur.

"Iya..." Jawab Ali seraya mengecup lembut kening Prilly.

"Sekarang kamu bangun!" Perintah Ali membuat Prilly mengerutkan dahinya.

"Ngapain? Mager ah!" Bukannya menurut Prilly malah semakin mengeratkan pelukannya pertanda bahwa ia tak mau bangkit dari posisinya.

Teacher! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang