"Akhirnya sampai juga." Prilly memekik senang membuat Ali menggeleng seraya tersenyum gemas.
"Udah sekarang kamu mandi habis itu langsung istirahat." Ucap Ali membuat Prilly menatapnya heran.
"Kok istirahat sih? Kan kita mau ketemu JADINE."
"Iya princess, tapi kita baru aja sampai Filipina masa iya langsung pergi?" Ucap Ali memberi penjelasan.
Ya, saat ini Ali dan Prilly sudah berada di Filipina lebih tepatnya di salah satu kamar hotel yang berada di Filipina. Walaupun mereka berada di satu kamar tapi tetap mereka tidur terpisah karena di kamar hotel itu terdapat dua kasur King Size. Ali sengaja memilih kamar ini karena tidak mungkin ia dan Prilly akan tidur dalam satu ranjang, bisa dibunuh sama daddy mertua kalo sampai itu terjadi.
"Emang kenapa kalo langsung pergi? Aku ga capek kok." Ucap Prilly sembari berjalan menghampiri Ali yang tengah duduk di sofa dengan mata yang terpejam.
"Prince!" Panggil Prilly manja.
"Aku capek, besok aja ya?" Ucap Ali sembari membuka matanya.
"Ck. Prince ingkar janji!" Ucap Prilly lalu kembali ke tempat tidurnya dan menghempaskan tubuhnya kasar.
"Princess jangan ngambek dong, Fargas juga lagi berusaha buat kita ketemu sama mereka." Ucap Ali namun Prilly tak bergeming dan malah berbalik memunggungi Ali.
"Princess!" Panggil Ali namun tak terdengar balasan dari Prilly yang terdengar hanya suara isakan dan Ali yakini itu adalah suara milik gadisnya.
"Kok nangis sih? Udah ya, kita cari JADINE sekarang." Ucap Ali membuat Prilly menghentikan tangisnya.
"Beneran?" Tanya Prilly sumringah yang dibalas anggukan oleh Ali.
"Tapi ada syaratnya." Ucapan Ali itu membuat Prilly menatapnya bingung.
"Apa?"
"Kamu harus mandi dulu. Masa iya mau ketemu idola tapi penampilannya ga rapih." Ucap Ali yang membuat Prilly bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
****
"Kita udah keliling loh tapi ga ketemu juga. Balik ke hotel aja ya?" Ucap Ali setelah ia merasa lelah mengelilingi beberapa tempat.
"Tapi kan kita belum ketemu mereka." Ucap Prilly merengek.
"Besok juga bisa princess." Ucap Ali mencoba menahan emosi.
"Tapi aku maunya sekarang!" Prilly terus saja merengek.
"PRILLY! AKU BILANG BESOK YA BESOK! KAMU DENGAR GA SIH? AYO PULANG! NYUSAHIN AJA!" Bentak Ali membuat Prilly diam di tempatnya lalu mengikuti langkah Ali yang entah akan membawanya kemana.
"Ka... kakak ma... mau bawa aku kemana?" Ucap Prilly terbata-bata karena menahan tangisnya.
"Kita balik ke hotel." Ucap Ali dingin.
"Awsss..." Prilly meringis begitu tangannya dilepaskan secara kasar oleh Ali.
"Kamu istirahat! Aku mau keluar ada urusan." Ucap Ali membuat Prilly mengangguk takut.
"Hiks... sakit..."
Hancur sudah pertahanan Prilly. Tangis yang sedari tadi ia tahan akhirnya lolos juga. Sakit! Iya, Prilly tengah sakit. Bukan hanya sakit hati karena bentakan Ali tadi, tapi juga sakit fisik karena Ali yang menarik tangannya kuat hingga menimbulkan lebam.
"Mom... ini sakit... hiks... Prilly mau pulang..." Prilly berucap lirih ditengah tangisnya.
"Hiks... kak Ali... maafin Prilly... karena Prilly selalu bikin kak Ali susah..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher!
Fanfiction"Prill! Katanya nih ya ada 2 guru di sekolah ini yang jadi most wanted!" "Oh gitu." Ucap Prilly malas karena sebenarnya tanpa diberitahu pun Prilly sudah tau lebih dulu. New Story! Kepikiran aja sih bikin cerita ini. Yang minat silakan dibaca hehe...