Chapter 28

8.5K 601 51
                                    

Disarankan untuk membaca beberapa chapter sebelumnya karena gw yakin pasti udah pada lupa sama alur cerita ini :v

"Ih kok gampang sih!" Ali terkekeh mendengar gadisnya menggerutu bingung.

"Kok ketawa sih? Sebel deh!" Ucap Prilly kesal membuat Ali mencoba menghentikan tawanya.

"Ya habisnya kamu lucu, soal ini tuh emang gampang!" Ucap Ali lalu mencubit pipi Prilly gemas.

"Argh... sakit ih! Tapi bener deh kemarin tuh aku ga bisa ngerjain sama sekali." Ucap Prilly dengan pipi yang sudah tak lagi dicubit oleh Ali.

"Ya itu karena kamu kemarin ga belajar, makanya kamu ga bisa ngerjain soalnya." Balas Ali sembari menangkup pipi chubby milik kekasihnya itu.

"Gitu ya?" Ali mengangguk sebagai jawaban.

"Jangan bolos lagi ya!" Ucap Ali yang dibalas anggukan pasti oleh Prilly.

"Tapi kamu juga harus janji kalo kamu ga akan bikin aku marah lagi." Ucap Prilly yang membuat Ali tersenyum lalu segera bangkit dari duduknya dan memeluk Prilly yang tadi duduk dihadapannya.

"Iya princess aku janji!" Ucap Ali yang membuat Prilly tersenyum mendengarnya.

Krucukk

Krucukk

Krucukk

"Ekhm... ada yang lapar ternyata." Ucap Ali seraya mengurai pelukannya membuat Prilly menunduk malu.

"Aku kan lapar, tadi pagi kan kita ga sempat sarapan." Balas Prilly pelan masih belum berani mendongakan wajahnya.

"Yaudah yuk!" Ajak Ali lalu menarik tangan Prilly.

"Eh mau kemana?" Tanya Prilly namun tak dihiraukan oleh Ali.

****

"Bu bakso nya dua ya, yang satu pedas yang satu lagi jangan pedas ya. Minumnya lemon tea dua." Seisi kantin menatap heran pada dua orang yang baru saja datang.

"Baik Mr. Ali!" Jawab penjaga kantin yang juga masih merasa heran.

Bagaimana tidak? Untuk pertama kalinya seorang Ali Devano, guru tampan yang terkenal tegas dan dingin menarik tangan seorang gadis! Catat! Seorang gadis!

"Saya tunggu di meja sana ya bu!" Ucap Ali kemudian kembali menarik tangan gadis yang tak lain adalah Prilly itu ke tempat yang tadi ditunjuknya.

"Kamu apaan sih, kenapa kita kesini?" Tanya Prilly bingung namun dengan suara pelan.

"Katanya tadi lapar, yaudah kita makan. Lagian ini masih waktu istirahat kok." Jawab Ali santai.

"Ya aku memang lapar, tapi ga harus ke kantin juga kan? Kamu ga sadar semua jadi pada liatin kita?" Tanya Prilly pelan sembari mengedarkan pandangannya pada seisi kantin.

"Sadar kok, sadar banget malah."

"Terus kalo sadar kenapa malah diterusin? Kenapa ga balik ke ruangan kamu lagi?" Cerca Prilly membuat Ali menatapnya intens.

"Emang kenapa kalo kita disini? Kenapa kalo mereka liatin kita? Ada masalah?" Tanya Ali yang membuat Prilly berdecak.

"Kamu gimana sih? Kalo mereka curiga gimana? Kalo..."

"Berisik!" Potong Ali membuat Prilly terdiam.

"Ini pesanannya Mr. Ali!"

"Oh ya, terima kasih bu."

Teacher! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang