Chapter 27

11.1K 787 70
                                    

"Arghhhh..." Prilly mengacak rambutnya frustrasi saat lagi-lagi jawaban yang ia tulis tak sesuai dengan soal.

"Ini gimana sih caranya? Gw ga ngerti!" Prilly memekik semakin frustrasi.

"Kalo nanya kak Ali kan ga mungkin, lagian gw masih marah. Masa iya gw minta bantuan sama dia, kan gengsi." Prilly menggerutu pelan.

Beberapa hari berlalu dan Prilly masih mendiami Ali, berbagai cara telah Ali lakukan namun tak membuat gadis itu luluh.

"Ini gimana dong, nomor telfon kak Rommy juga ga aktif lagi." Prilly semakin panik saat jam telah menunjukkan pukul 10 malam.

"Lagian kak Ali ngasih tugas susah banget sih."

Andai saja Ali tak membuatnya marah mungkin Prilly akan dengan senang hati mendengarkan setiap kata yang Ali ucapkan di kelas kemarin hingga ia dapat mengerti materi pembelajaran yang Ali sampaikan, tidak seperti sekarang bahkan apa yang saat ini ia kerjakan pun Prilly tak tahu.

Terlalu malas melihat wajah Ali membuatnya lebih memilih bolos di mata pelajaran matematika hingga akibatnya ia tak memahami materi kali ini, tugas matematika yang Prilly kerjakan pun ia dapat dari Leo.

Jika biasanya ia akan sangat mudah mengerjakan soal matematika dari Ali maka tidak kali ini, rasa kesal pada Ali membuatnya melupakan kewajibannya sebagai seorang siswa.

"Hoammm..." Rasa kantuk yang mulai mendera membuat Prilly tanpa sadar tertidur.

Ali yang sedari tadi melihat kegiatan Prilly dari ambang pintu kamarnya pun akhirnya memberanikan diri untuk masuk saat ia rasa Prilly sudah tertidur.

"Aku kangen sama kamu, aku minta maaf karena saat itu udah bentak kamu." Ucap Ali lirih seraya mengelus rambut Prilly.

"Seharusnya materi ini sangat mudah kamu pahami, tapi karena aku kamu sampai ga masuk kelas dan ga mengerti soal ini." Lirih Ali lagi, lalu dengan perlahan Ali memindahkan Prilly ke ranjangnya.

"Good night, princess." Ali mengecup lembut kening Prilly lalu berjalan ke meja belajarnya dan mulai berkutat dengan buku matematika milik kekasihnya itu.

****

"Omg!!!! Gw kesiangan!!!!" Prilly memekik histeris saat jam di atas nakasnya menunjukkan pukul 6 pagi.

"Tadi malam kan gw lagi ngerjain tugas, kok sekarang udah di sini sih? Ah bodo amat yang terpenting sekarang gw harus mandi!!!!" Tanpa mempedulikan lagi kebingungannya Prilly segera masuk ke dalam kamar mandi.

Lima belas menit berlalu dan Prilly telah selesai dengan ritual mandinya.

"Buku gw! Ah sial banget sih!" Dengan segera Prilly merapikan bukunya yang berserakan di atas meja, sepertinya ia lupa bahwa kemarin ia belum selesai mengerjakan tugasnya.

"Princess, kamu udah siap?" Tanya Ali begitu Prilly turun dari kamarnya.

"Kenapa tidak membangunkan saya?" Tanya Prilly tanpa menjawab pertanyaan Ali.

"Aku kira kamu udah bangun dari tadi, maaf." Ucap Ali pelan.

Rasanya Prilly ingin tertawa melihat Ali yang biasanya berekspresi dingin kini berubah memelas dan menurut padanya.

"Sudah jangan banyak alasan, sekarang sudah waktunya berangkat. Saya pergi dulu." Ucap Prilly lalu mencium punggung tangan Ali, walaupun sedang marah tapi tetap saja Prilly harus menghormati Ali.

Teacher! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang