"Prill, ayo turun! Kita sarapan dulu!" Panggil Rommy di depan pintu kamar adiknya.
"Iya kak Rommy!" Tak lama Prilly pun keluar dari kamar lengkap dengan seragam sekolahnya.
"Cantik banget sih!" Puji Rommy membuat adiknya itu tersipu.
"Udah ayo kita sarapan, nanti kita telat loh ke sekolah!" Prilly menarik tangan sang kakak menuju meja makan.
"Gimana nasi gorengnya, enak kan?" Tanya Rommy saat Prilly begitu lahap menyantap sarapannya itu.
"Enak banget kak, kayak masakannya mommy. Bi Jum bisa banget deh bikinnya." Balas Prilly membuat Rommy menghela nafasnya.
"Itu memang masakan mommy, Prill!" Tegas Rommy membuat Prilly terdiam.
"Kak Rommy apaan sih? Stop berpura-pura kalo mommy ada di sini. Aku capek kak! Aku ga mau berharap lagi." Prilly berkata murung lalu berjalan ke luar rumah.
"Mom!"
"Gapapa Rommy! Adikmu tidak bersalah, biarkan seperti ini. Setidaknya dia tidak menangis lagi seperti saat itu." Mommy Ratna tersenyum pilu, memaklumi sifat Prilly yang masih tak peduli tentang keberadaannya.
"Kak Rommy ayo berangkat!" Teriak Prilly membuat Rommy bergegas menghampiri adiknya.
"Sabar tembem!" Ucap Rommy lalu mencubit pipi Prilly gemas.
****
"Ayo turun! Kok malah melamun?" Prilly tersentak saat Rommy menyentuh pundaknya.
"Aku... aku takut... mereka... mereka jahat kan?" Tanya Prilly dengan pandangan lurus.
Hari ini memang hari pertama Prilly kembali ke sekolah setelah beberapa minggu berada di rumah, wajar jika ia masih merasa takut dengan orang-orang di sekitarnya.
Tok...
Tok...
Tok...
Rommy membuka kaca mobilnya saat seseorang mengetuknya.
"Princess!" Panggilnya membuat Prilly menoleh.
"Prince!" Mata Prilly berbinar saat melihat sang kekasih sedang tersenyum manis padanya.
"Ayo turun! Ga usah takut, ada aku." Ali tersenyum menenangkan lalu memutari bagian depan mobil untuk menghampiri kekasihnya.
"Ayo princess!" Setelah membuka pintu mobil Ali mengulurkan tangannya membuat Prilly tersenyum lalu menerima uluran tangan Ali.
"Tapi kamu janji ya temani aku terus! Aku..."
"Aku ngerti princess, aku janji." Ucap Ali lalu membawa Prilly memasuki sekolah.
"Eh... eh itu si Prilly kan? Kok dia di gandeng sir Ali sih?"
"Anjir pagi-pagi udah ada yang bikin envy!"
"Si Prilly pakai pelet ya? Kok sir Ali mau sama dia?"
"Fix saingan gw makin banyak!"
"Udah hilang kek di telan bumi, eh masuk-masuk udah digandeng sir Ali. Parah sih!"
"Ah ga rela!!!"
"Masih gw pantau liat aja."
"Ga usah dengar apapun yang mereka bilang, cukup dengar aku dan semua akan baik-baik aja. Oke?" Ucap Ali yang merasakan tangan Prilly mulai dingin dan wajahnya yang mulai pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher!
Fanfiction"Prill! Katanya nih ya ada 2 guru di sekolah ini yang jadi most wanted!" "Oh gitu." Ucap Prilly malas karena sebenarnya tanpa diberitahu pun Prilly sudah tau lebih dulu. New Story! Kepikiran aja sih bikin cerita ini. Yang minat silakan dibaca hehe...