Chapter 13

11.9K 775 30
                                    

"Gw suka sama Arka." Empat kata itu mampu membuat Prilly membelalakan matanya tak percaya.

"Lo... lo serius?" Tanya Prilly masih tak percaya.

"Iyalah, ngapain juga gw bercanda."

"Sejak kapan lo suka sama dia? Tanya Prilly penasaran dan mencoba menghilangkan keterkejutannya.

"Dari sejak OSPEK hehe..."

"What? Kenapa lo baru cerita sekarang sih Ra?" Tanya Prilly tak habis pikir.

"Soalnya gw mau memastikan dulu rasa yang gw punya ini." Ucap Rara ambigu.

Ya, orang yang sedang mencurahkan isi hatinya pada Prilly adalah Rara.

"Terus sekarang lo yakin kalo lo beneran suka sama Arka?" Tanya Prilly lagi dan kali ini Rara hanya mengangguk pasti.

"Oh iya Prill, gw mohon sama lo jangan kasih tau ini sama anak Random lainnya ya? Apalagi sama Arka." Pinta Rara membuat Prilly tersenyum.

"Iya, lo tenang aja. Rahasia lo aman kok sama gw." Jawab Prilly pasti.

"Thanks ya!"

"Eh tapi gw kepo deh, apa sih yang bikin lo suka sama Arka?" Tanya Prilly penasaran.

"Dia itu walaupun dingin tapi sweet." Ucap Rara seraya tersenyum.

"Sweet dari mananya?"

"Lo inget ga waktu hari pertama kita OSPEK?" Tanya Rara dan Prilly kembali mengangguk.

"Waktu itu kan lo sakit dan saat itu kita lagi sama sir Ali. Disitu sir Ali suruh kita buat nunggu lo tapi Caca ga mau sampai akhirnya Arka angkat bicara dan putusin buat nunggu lo. Menurut gw itu sweet, karena saat itu kita baru kenal dan Arka udah peduli sama lo sebagai teman apalagi kalo udah kenal dan jadi pacarnya kebayang ga sweet nya bakal gimana?" Ucap Rara antusias membuat Prilly tersenyum.

"Kalo gitu sekarang lo harus berjuang untuk buat dia peka sama perasaan lo." Ucap Prilly yang dibalas anggukan semangat oleh Rara.

"Tapi lo bantuin gw ya?" Prilly terkekeh seraya mengangguk saat mendengar permintaan Rara, toh tanpa diminta pun sebenarnya Prilly memang ingin membantu Rara.

"Princess!" Panggilan dari arah belakang itu membuat Prilly menoleh cepat ke asal suara padahal tanpa melihat pun ia tahu bahwa yang memanggilnya adalah Ali.

"Iya prince, ada apa?"

"Ini udah waktunya makan siang, ayo kita makan di luar sekalian kita beli oleh-oleh." Ucap Ali membuat Prilly tersenyum lebar.

"Ayo!" Pekik Prilly girang membuat Ali terkekeh.

"Matiin dulu video call nya." Titah Ali membuat Prilly tersadar bahwa ia masih tersambung video call dengan Rara.

Ya sedari tadi mereka memang melakukan video call karena Prilly yang masih berada di Filipina mengharuskan kedua sahabat itu berkomunikasi lewat ponsel atau bahkan laptop.

"Hehe... Ra barusan lo dengar kan doi gw bilang apa? Jadi curhatnya sampai sini dulu ya!" Ucap Prilly membuat Rara tersenyum.

"Iya, jangan lupa oleh-oleh buat gw ya! Titip salam juga sama kembarannya sir Ali hehe..." Ucap Rara membuat Prilly terkekeh sedangkan Ali mengerutkan dahinya tak suka.

"Iya nanti gw salamin. Bye Ra!" Ucap Prilly mengakhiri video call nya.

"Bye." Balas Rara lalu sambungan video call pun terputus.

"Ayo!" Pekik Prilly lalu menggandeng tangan Ali.

"Aku mau tanya deh, emang aku sama James semirip apa sih?" Tanya Ali heran.

Teacher! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang